Pelalawan   2021/11/13 14:3 WIB

Gubri 'Menangis Tersedu-sedu' Dibuat Santriawan/i, Saat 'Peresmian Ponpes Tahfidz Al-Furqon'

Gubri 'Menangis Tersedu-sedu' Dibuat Santriawan/i, Saat 'Peresmian Ponpes Tahfidz Al-Furqon'
Gubernur Riau [Gubri] Drs H Syamsuar MSi tak bisa menahan rasa harunya setelah mendengar lantunan lagu suara santriwan dan santriwati saat peresmian Ponpes Tahfidz Al-Furqon di Pelalawan, Minggu (7/11/2021).

PELALAWAN - Gubernur Riau [Gubri] Drs H Syamsuar MSi tak bisa menahan rasa harunya setelah mendengar lantunan lagu suara santriwan dan santriwati Tahfidz Al-Furqon membumbung ke angkasa.

Pada peresmian pembangunan pondok pesantren [Ponpes] di Kabupaten Pelalawan yang berlangsung pukul 10.00 WIB di Minggu 7 November 2021 kemarin, seolah redup oleh lantunan irama lagu "Aku Ingin Jadi Tahfidz Al-Qur'an" yang dibawakan para santriwati dan santriwan Pondok Tahfidz Al-Qur'an di Kompleks Bumi Asri.

Dalam naungan tenda para pejabat,selain hadir Gubernur Riau H Syamsuar, Bupati Pelalawan H Zukri, Wabup Pelalawan H Nasaruddin SH MH, anggota DPRD Pelalawan Burhan Manjo, Ketua LAMR Tengku Zulmijjan Assegaf, Ketua MUI pelalawan Iswadi Yazid Lc, terpana menyaksikan penampilan para santriwati dan santriwan membawakan lagu religius. 

Terik langit di pagi hari terlihat para barisan santri yang tengah menyanyikan lagu, para pejabat tampak begitu terkesima dan terharu mendengarkan lagu tersebut.

Lagu yang menyentuh hati nurani yang paling dalam, seolah baru kali ini mendengarkan lagu yang menyiratkan keinginan seorang anak menjadi tahfidz Al-Qur'an, untuk menolong orangtua mereka di akhirat kelak. 

Tetapi bukan hanya saja Gubri Syamsuar saja yang tak bisa menahan tetes air amata, sejumlah pejabat juga menitikkan airmata haru menyaksikan penampilan santriwati.

Berkali-kali Gubernur Riau H Syamsuar, Bupati Pelalawan H. Zukri, anggota DPRD Pelalawan Burhan Manjo dan Ketua MUI Pelalawan mengambil tissu dan membasuh titikan airmata yang mengalir dari mata mereka.

Suasana haru biru menjadi bagian berkesan buat para pengurus Yayasan Majelis Ilmu Al-Ijtihad yang menaungi Pondok Tahfidz Al-Furqon tersebut, saat acara peresmian peletakan batu pertama pembangunan Pondok Tahfidz Al-Furqon di Kabupaten Pelalawan.

Usai penampilan santriwati dan santriwan, sesaat sebelum memberikan sambutan, Gubernur Riau H Syamsuar menyempatkan diri menghampiri santriwan yang tampil dan terlihat menangis saat membawakan lagu itu.

Ditanya oleh orang nomor satu di Riau itu, si santriwan hanya menjawab bahwa dia teringat akan kedua orangtuanya yang membuatnya menangis saat menyanyikan lagu itu bersama kawan-kawannya.

Gubernur pun menjawab juga terharu mendengar nyanyian lagu religius yang dibawakan para santri. 

Dalam sambutannya, Gubernur Riau H. Syamsuar menyatakan apresiasinya dengan pembangunan gedung pondok tahfidz Al-Furqon ini.

Menurutnya, seorang tahfidz tidak hanya menjadi ulama saja di masa depannya, tapi juga bisa mendapatkan pekerjaan apa yang diinginkannya. 

"Banyak yang lulusan hafidz malah jadi ahli perminyakan dan lainnya."

"Menjadi tahfidz tidak hanya berkutat menjadi ahli agama saja, tapi juga bidang-bidang lainnya. Kelebihannya menjadi tahfidz akhirat dapat dunia juga dapat," kata Gubri. 

Gubernur Syamsuar menjelaskan banyak sekali fasilitas yang akan didapatkan bila menjadi hafidz, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Gubernur Syamsuar di kesempatan itu banyak mencontohkan keberkahan yang diperoleh jika seseorang menjadi hafidz. "Karena itu saya berharap anak-anak dapat belajar sungguh-sungguh untuk dapat menjadi seorang hafidz," pesannya. 

Gubernur juga menyinggung soal pentingnya ekonomi syariah. Adanya Baznas merupakan implementasi dari ekonomi syariah sendiri, yang kemudian mengejewantah dalam bentuk pengambilan Zakat yang dilakukan oleh Baznas tersebut. 

Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Majelis Ilmu Al-Ijtihad sekaligus Bupati Pelalawan H Zukri memaparkan soal keberadaan Pondok Tahfidz Al-Furqon.

Menurutnya, selama ini para santri yang tengah melakukan pendidikan di Yayasan Majelis Ilmu Al-Ijtihad tidak dipungut biaya alias gratis karena untuk pembiayaan bersumber dari donatur-donatur yang dikelola oleh pihak yayasan.

"Saat ini, kondisi santri Pondok Tahfidz untuk kelas penghapal anak-anak ada 16 orang, kelas takhassus sebanyak 5 orang dan kelas eksekutif dengan jumlah santri sebanyak 5 orang," katanya. 

"Untuk santri PKBM terdiri dari Kelas Iqro dengan jumlah murid 18 orang dan kelas tadarus Al-Quran sebanyak 32 orang." 

Zukri juga menjelaskan bahwa peletakan batu pertama pembangunan Gedung Yayasan dan Pondok Tahfidz ini harus menjadi momentum dalam membangun sarana keagamaan yang berkualitas guna mencetak tahfidz-tahfidz yang mampu mengharumkan nama Kabupaten Pelalawan dan Riau umumnya. (*)

Tags : Gubernur Riau Syamsuar Menangis Haru, Lantunan Suara Santri Ponpes Tahfidz Al-Furqon, Pelalawan,