Pekanbaru   2023/06/28 11:16 WIB

Momen Idul Adha Saatnya Belajar Berbagi, LMR: Tapi Juga Tegakkan Kebenaran dan Kemajuan

Momen Idul Adha Saatnya Belajar Berbagi, LMR: Tapi Juga Tegakkan Kebenaran dan Kemajuan
Ketua Umum (Ketum) LMR, H Darmawi Wardhana Zalik Aris

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Lembaga Melayu Riau (LMR) menyampaikan momen Idul Adha saatnya belajar berbagi juga tegakkan kebenaran dan kemajuan.

"Momen Idul Adha ini, saatnya pemimpin menegakkan kebenaran dan kemajuan."

"Hari Raya Idul Adha menjadi momentum untuk saling berbagi, peduli dan menolong sesama lewat berkurban," kata Ketua Umum (Ketum) LMR, H Darmawi Wardhana Zalik Aris tadi ini, Rabu.

Darmawi Wardhana mengatakan momentum perayaan Idul Adha tahun 2023 diharapkan menjadi kesempatan untuk meningkatkan rasa saling berbagi kepada sesama.

Dia mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha Tahun 2023 yang jatuh pada Kamis 29 Hun 2023 bagi seluruh umat muslim di Kota Pekanbaru, Riau.

Menurutnya, dengan berkurban tidak mengurangi harta dan tenaga seseorang karena Tuhan pasti akan melipatgandakan rejekinya.

"Sebagai manusia kita harus saling membantu, karena manusia hidup untuk memanusiakan sesama manusia. Karena itu saya percaya dengan membantu, Tuhan tidak akan memberikan kekurangan bagi kita melainkan berkat yang baru," ucapnya.

Oleh karenanya, Darmawi menekankan kembali kepada seluruh masyarakat Riau agar memahami arti berkurban yakni menolong dan meringankan beban individu yang membutuhkan.

"Alangkah indahnya jika kita saling bersedekah, sehingga perdamaian terus hadir di tengah-tengah masyarakat," tambahnya.

Semangat Idul Adha secara tidak langsung dapat menumbuhkan sikap toleransi. Baik antar sesama umat muslim maupun dengan umat beragama lainnya.

"Pada perayaan Idul Adha ada momen saling berbagi daging kurban, antara sesama umat muslim maupun dengan umat agama lainnya, sikap ini tentunya dapat mempererat tali persaudaraan," kata Darmawi.

Tegakkan kebenaran dan kemajuan

Di Iduladha 1444H, ibadah-ibadah di bulan Zulhijah kiranya bisa dijadikan sebagai pribadi yang lebih baik.

"Ibadah yang kita tunaikan termasuk salat Iduladha, berqurban, dan berhaji semestinya dapat menyuburkan jiwa ketaqwaan sekaligus meredam atau bahkan mengendalikan nafsu hayawaniyah kita,” kata Darmawi lagi.

“Menjaga kebersihan jiwa itu merupakan pendakian ruhaniah yang tidak mudah. Kita selaku muslim kadang bertindak lalai diri. Qalbu dan iman yang semestinya dijaga agar tetap bersih, dalam praktiknya terkontaminasi oleh dosa dan fakhsya,” lanjutnya.

Damawi menekankan bahwa ibadah juga belum tentu tabiat buruk kita terhapuskan. “Setelah beribadah pun kadang tabiat buruk seperti mudah marah, dendam, dusta, congkak, egois, culas, tamak, dan perangai  rendah lainnya menodai praktik hidup kita,” tukasnya.

Dia mengajak untuk menjadikan ibadah sebagai perisai menghindarkan diri dari perilaku-perilaku buruk, khususnya ibadah di bulan Zulhijah.

“Berhaji dan berqurban mengajarkan jiwa ikhlas untuk menyebarkan nilai kebajikan utama dalam hidup setiap Muslim. Ikhlas merupakan jiwa tunduk yang total kepada Allah SWT sehingga melahirkan pribadi yang nirpamrih dalam berbuat kebaikan,” ujarnya.

Selain keikhlasan, qurban juga mengajarkan nilai pengorbanan, amal saleh, dan ihsan berdasarkan teladan Nabi Ibrahim AS dan keluarga.

“Ibadah qurban mengajarkan makna amal shaleh dan ihsan. Setiap insan beriman yang memiliki kelebihan rizki dan akses kehidupan dia niscaya untuk peduli dan berbagi bagi sesama yang membutuhkan tanpa diskriminasi,” tuturnya.

Darmawi juga menyerukan para pemimpin negeri untuk tegaknya kebenaran, kebaikan, kemajuan, dan segala keutamaan demi kesejahteraan rakyat.

“Tanpa pengorbanan dengan jiwa, pikiran, perasaan, dan perbutan yang tulus dan utama dari para elite dan warga bangsa maka tidak mungkin tercipta kehidupan yang baik dan maju di tubuh bangsa ini dalam bingkai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur,” katanya.

Jadi menurut Darmawi, ibadah haji dan qurban juga mengajarkan sifat cinta, yakni kasih sayang atau welas asih yang jernih terhadap sesama sebagai perwujudan cinta kepada Allah. Nabi Ibrahim, Isa, Muhammad, dan para Rasul kekasih Allah mempraktikan hidup kasih sayang itu terhadap sesama tanpa diskriminasi. (*)

Tags : idul adha, momen idul adha, idul adha 1444 hijriyah, di diul adha saatnya belajar berbagi, idul adha tegakkan kebenaran dan kemajuan ,