Sejarah   2023/01/09 22:58 WIB

Sultan dari Riau Menyumbang Rp1000 Triliun, 'yang Sempat Buat Kepincut Hati Ratu Belanda'

Sultan dari Riau Menyumbang Rp1000 Triliun, 'yang Sempat Buat Kepincut Hati Ratu Belanda'
Sultan Syarif Kasim II

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Ada kisah dalam sejarah Sultan dari Riau pernah menyumbangkan uang Rp1000 triliun kepada negara.

Orang itu adalah Sultan Syarif Kasim II. Kisah itu tertuang dalam buku Pelajaran Penting dari Sultan Syarif Kasim II adalah pahlawan nasional dari Riau. Ini diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Tahun 2018.

"Ia disebutkan menyumbang 13 juta gulden untuk Indonesia yang kala itu baru merdeka," kata H. Darmawi Wardhana Bin Zalik Aris, Ketua Umum (Ketum) Lembaga Melayu Riau (LMR) Pusat Jakarta, Senin (9/1/2023) di kediamannya.

Menurutnya, selain uang, masih banyak lagi harta-harta Sultan Syarif Kasim II yang tersimpan di Museum Nasional Jakarta.

Seperti mahkota yang bertahtakan berlian yang nilainya cukup pantastis. "Pemerintah Daerah Siak maupun Provinsi Riau untuk dapat mengecek kebenaran keberadaan mahkota itu," sebutnya. 

Sultan Syarif Kasim II naik tahta pada 13 Maret 1915 di usia 21 tahun untuk menggantikan sang ayah yang wafat 1908.

"Sultan Syarif Kasim II memiliki darah Arab yang mengalir ditubuhnya, perawakannya tegap, gagah, rapi, berkharisma," jelas Darmawi.

Kharisma Sultan Syarif pernah membuat ratu Belanda, Wilhelmina kepincut. Dihimpun dari berbagai sumber, konon kabarnya Ratu Wilhelmina pernah jatuh cinta pada Sultan Sultan Syarif Kasim II, penguasa dari kerajaan Siak di Riau.

Awal pertemuan mereka, saat sang ratu berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura. pada momen Sultan menjabat, pada saat itulah Ratu Wilhelmina jatuh hati pada Sultan Syarif Kasim II.

Sultan juga diundang secara pribadi untuk menghadiri penobatan ratu Wilhelmina, Sultan mendapat penghormatan tersendiri yang lebih dibandingkan tamu-tamunya yang lain.

Ratu Wilhelmina kembali mengundang Sultan Syarif Kasim secara pribadi pada perayaan pesta ulang tahunnya. Sultan mendapat sambutan yang luar biasa meriah.

Ratu juga sempat meminta agar sang sultan membuat patung dirinya untuk disimpan di Belanda. Sebagai gantinya, ia turut mengirim patung dirinya untuk disimpan di istana Siak Sri Indrapura sebagai kenang-kenangan. Keduanya juga sering bertukar kado.

Namun perbedaan yang menyolok seperti perbedaan agama, adat, bangsa, membuat Sultan mundur secara halus dan perlahan.

Kisah cinta Ratu Belanda 

Ratu Belanda Wilhelmina (Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau) disebut-sebut pernah jatuh hati dengan Sultan Syarif Kasim II, penguasa dari Kerajaan Siak di Riau.

Dihimpun dari berbagai sumber, cinta ini harus kandas sebelum dimulai karena perbedaan yang cukup signifikan dan tidak bisa diubah lagi. Keduanya diketahui memiliki perbedaan agama, adat, dan bangsa. Hal inilah yang membuat Sultan mundur secara perlahan.

Benih-benih cinta itu tumbuh saat keduanya bertemu untuk pertama kali atau identik dengan istilah cinta pada pandangan pertama (love at the first sight). Kala itu, sang Ratu berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura saat Sultan menjabat. Pada saat itulah Ratu Wilhelmina jatuh cinta pada Sultan Syarif Kasim II.

Ratu mengundang Sultan secara pribadi untuk menghadiri penobatan dirinya. Bahkan Sultan mendapatan perlakuan istimewa jika dibandingkan tamu-tamu yang lain.

Setelah itu, Ratu kembali mengundang Sultan secara pribadi pada perayaan pesta ulang tahunnya. Di momen itu, Sultan juga mendapat sambutan yang sangat meriah dan hangat.

Tak hanya itu, Ratu juga sempat meminta Sultan membuat patung dirinya untuk disimpan di Belanda. Kemudian Ratu mengirim patung dirinya untuk disimpan di Istana Siak Sri Indrapura sebagai kenang-kenangan. Keduanya juga diketahui kerap bertukar kado.

Sebagai informasi, Ratu yang lahir 31 Agustus 1880 dan meninggal 28 November 1962 pada umur 82 tahun ini disebut sebagai Putri Orange-Nassau. Dia adalah Ratu Belanda sejak 1890-1948. Ia juga Ibu Suri (dengan sebutan Putri) sejak 1948 - 1962.

Wihelmina memimpin Belanda selama lebih dari 50 tahun. Kekuasannya menjadi saksi seperti Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Krisis Ekonomi pada 1933. Termasuk kejatuhan Belanda sebagai penguasa kolonial di Hindia Belanda.

Sementara itu, Sultan Syarif Kasim II naik tahta pada 13 Maret 1915 di usia 21 tahun untuk menggantikan sang ayah yang wafat pada 1908. Dia diketahui memiliki darah Arab yang mengalir ditubuhnya, perawakannya tegap, gagah, rapi, dan berkharisma. (*)

Tags : sejarah, Riau, Prank Sumbangan, Sultan Syarif Kasim II, cinta kandas, Sultan Syarif Kasim II, Sultan Siak, Ratu Belanda, Ratu Wilhelmina, Kisah Cinta,