Pendidikan   2025/11/13 11:41 WIB

10 Bangunan Baru Bantuan dari ADB Rp 840 M di UNRI Selesai Dibangun dan Mulai Difungsikan

10 Bangunan Baru Bantuan dari ADB Rp 840 M di UNRI Selesai Dibangun dan Mulai Difungsikan

PEKANBARU - Universitas Riau (Unri) mulai memfungsikan gedung-gedung baru yang dikerjakan melalui Proyek AKSI (Advanced Knowledge for Sustainable Growth in Indonesia) bantuan Asian Development Bank (ADB) l, yang kini telah selesai dibangun.

"10 bangunan baru bantuan dari ADB selesai dibangun."

“Sekarang sebagiannya sedang memasukkan furniture dan alat-alat pelengkapnya ke dalam gedung. Semester Ganjil 2025 mendatang sudah bisa digunakan,” kata Manajer Project Implementation Unit (PIU) AKSI-ADB, Dr Ir Fajar Restuhadi MSi, Rabu (11/11).

Salah satu gedung yang sudah mulai difungsikan adalah Gedung Serba Guna (Student Center) yang terletak di jalan Muchtar Lutfi, antara gedung asrama mahasiswa dan stadion mini.

Fajar Restuhadi menyatakan, sepanjang tahun 2024, beragam kegiatan sudah dilaksanakan di gedung tersebut, diantaranya acara ‘Boothcamp: Patriotic’, Penutupan Milad Unri ke 64, dan Pengukuhan Guru Besar periode Desember 2024 lalu.

Fajar Restuhadi, menjelaskan bahwa selain gedung Seba Guna, gedung Perkuliahan Terpadu (Integrated Classroom) juga sudah bisa difungsikan pada semester Ganjil 2025 mendatang.

Gedung itu terletak di pertigaan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Pada proyek AKSI-ADB di Unri, terdapat 10 (sepuluh) gedung yang dibangun, yaitu:

  • Gedung Perkuliahan Terpadu (Integrated Classroom)
  • Gedung Laboratorium Terpadu (Integrated Laboratory)
  • Gedung Utama Ilmu Kesehatan (Health Studies Complex)
  • Gedung Serba Guna (Student Center), Gedung Kajian Ilmu Kelautan (Boat House Marine Center)
  • Gedung Kajian Ilmu Pangan (Food Science Center)
  • Gedung Teknologi Informasi dan Komunikasi (Information Technology Center)
  • Gedung Perpustakaan (University Main Library)
  • Gedung Pascasarjana (Postgraduate Center)
  • Gedung Pendidikan dan Pelatihan (University Training Center)

Hingga penghujung tahun 2024, pembangunan tujuh gedung sudah selesai, sedangkan tiga gedung lagi masih dalam proses penyelesaian pengerjaan.

Adapun gedung yang masih dalam proses pengerjaan adalah Gedung Teknologi Informasi dan Komunikasi, gedung Perpustakaan, serta gedung Pendidikan dan Pelatihan.

Dr Fajar Restuhadi menerangkan bahwa kendala penyelesaian pembangunan tiga gedung tersebut disebabkan oleh permasalahan internal dari kontraktor (PT Totalindo Eka Persada Tbk).

“Pembangunannya dilanjutkan oleh PT Nindya Karya, ditargetkan selesai pada Maret 2025,” terang Fajar Restuhadi.

Hal senada juga disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek AKSI-ADB, bahwa target penyelesaian gedung tersebut adalah pada bulan Maret 2025.

Pada kesempatan itu, PPK proyek AKSI-ADB juga menjelaskan bahwa Unri merupakan salah satu universitas yang tergabung dalam Proyek Luar Negeri (PLN) yang dikenal sebagai AKSI Project.

Adapun Universitas lainnya adalah Universitas Malikussaleh (UNIMAL), Universitas Jambi (UNJA), dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Diberitakan sebelumnya bahwa tujuan dari kegiatan melalui Proyek AKSI ini adalah agar Unri kelak memiliki Center of Excellent (CoE) yang unggul di bidang Ekosistem Lahan Basah dan Pengelolaan Kebencanaan (Wetland Ecosystem and Disaster Management).

Adapun total alokasi anggaran proyek AKSI-ADB untuk Unri adalah sebesar USD 58,7 juta atau Rp 840 milyar lebih.

Dari total anggaran tersebut, sebanyak 58.3 persen dialokasikan untuk membangun 10 gedung baru dan 23.3 persen dialokasikan untuk perlengkapan peralatan laboratorium dan furniture.

Sisanya dialokasikan untuk pengadaan software, IT licenses & Services, Training, Publikasi, Seminar internasional, dan Workshop.

Berdasarkan informasi terbaru, Universitas Riau (Unri) sedang dalam proses penyelesaian total 10 gedung baru di bawah proyek AKSI-ADB, bukan 11 gedung. Hingga awal tahun 2025, tujuh dari sepuluh gedung tersebut telah rampung dan mulai difungsikan, sementara tiga gedung lainnya ditargetkan selesai pada Juli 2025.

Secara terpisah, Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) apresiasi terhadap proyek pembangunan kampus yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) di Universitas Riau (Unri) ini. 

Indonesia Participatory Monitoring and Evaluation/INPEST, selain mengapresiasi bantuan ADB untuk Unri juga menyatakan bahwa pembangunan kampus modern tersebut dapat berfungsi sebagai Center of Excellent yang memiliki keunggulan kompetitif di tingkat nasional.

"Namun, penting untuk dicatat bahwa proyek-proyek itu juga menghadapi tantangan dan pengawasan. Di Unri, terdapat juga laporan mengenai progres pembangunan yang sempat terhenti, yang memicu seruan dari beberapa pihak (termasuk media)," sebut Ganda Mora. 

Menurutnya, bantuan Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk pendidikan di Indonesia secara umum berdampak positif, namun ada juga tantangan dalam efisiensi dan pemerataan. 

"Kami melihat dampak positif pembangunan itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi peningkatan mutu pendidikan, sangat penting untuk mentransformasi peningkatan SDM, termasuk pendidikan dan pelatihan keterampilan."

"Permasalahan mendasar dalam pendidikan kita, seperti infrastruktur, dan kurikulum yang sering berganti, masih menjadi tantangan yang perlu diatasi, di mana bantuan ADB diharapkan dapat membantu penyelesaian masalah ini," sebutnya.

Disamping itu pemerataan akses pendidikan berkualitas belum merata, menjadi pekerjaan rumah besar yang juga menjadi fokus perhatian dalam program bantuan ADB, tambahnya.

Jadi Ganda menyimpulkan, bantuan ADB dipandang sebagai kontributor penting dalam upaya perbaikan pendidikan, namun efektivitasnya sangat bergantung pada pengelolaan yang efisien dan terarah oleh pemerintah untuk mengatasi masalah fundamental yang ada. (*)

Tags : universias riau, unri, unri bangun 10 gedung baru, 10 bangunan baru bantuan ADB, Asian Development Bank, 10 bangunan baru di UNRI difungsikan,