NATUNA - Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Tiongkok sakit setelah lima hari dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Anung Sugihantono mengatakan, WNI tersebut mengalami gatal-gatal, perut kebal, begah, sakit kepala, hingga dispepsia. Namun, sakit yang dialami dipastikan tidak terkait dengan virus corona yang berasal dari Wuhan. Semua sebatas wajar, kata dia melalui video conference yang disiarkan di Kementerian Kesehatan, Jakarta dirilis CNN Indonesia, Kamis (6/2).
WNI tersebut juga telah melakukan pemeriksaan dan menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia. Di samping itu, Kemenkes juga mendistribusikan leaflet kepada puskesmas dan Dinas Kesehatan Natuna untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Wiendra Waworuntu mengatakan, pemeriksaan terhadap WNI yang dievakuasi telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku di Wuhan. Pemeriksaan tahap awal hanya sebatas pemeriksaan fisik, batuk, flu, dan demam. Ia mengatakan, pemeriksaan swab tidak dilakukan lantaran para WNI telah lolos pemeriksaan tahap awal tersebut. SOP seperti itu, tidak harus diperiksa swab semua, ujar dia
Windra juga menepis anggapan Indonesia tidak memiliki kemampuan dalam mendeteksi gejala virus corona. Ia mengatakan, beberapa bandara hingga pelabuhan internasional telah menerapkan SOP sesuai Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sebelumnya, pemerintah mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan, Tiongkok yang merupakan pusat pendemi virus corona pada Minggu (2/5). Para WNI tersebut kemudian di karantina di Pulau Natuna selama 14 hari guna memastikan mereka bebas dari virus corona sebelum berkumpul dengan keluarga.
WHO telah menetapkan wabah virus corona sebagai kondisi gawat darurat global. Jumlah korban meninggal akibat virus corona di daratan Tiongkok mencapai 563 orang pada Kamis (6/2), sedangkan kasus infeksi sudah mencapai lebih dari 28 ribu. Virus mirip flu ini pertama kali diidentifikasi di ibu kota Hubei, Wuhan dan diyakini berasal dari pasar makanan laut di kota itu. Saat ini Provinsi Hubei tengah diisolasi melalui penutupan akses stasiun kereta api, bandara, maupun jalan. Ada dua kematian di luar Tiongkok yakni di Filipina dan Hong Kong. Keduanya melibatkan orang-orang yang pernah ke Wuhan di mana lebih dari 400 orang tewas. Saat ini, belum ditemukan kasus infeksi virus corona di dalam negeri. Namun, terdapat seorang WNI di Singapura yang positif terinfeksi virus tersebut dan tengah menjalani perawatan di Negeri Singa. (*)
Tags : -,