BISNIS - Perekonomian global mulai gonjang-ganjing sejak akhir Januari 2020 karena kemunculan virus corona atau Covid-19. Saat ini pun pemerintah telah menemukan dua kasus positif virus corona pertama di Indonesia.
Kabar tersebut direspon negatif oleh pelaku pasar. Seperti dilansir dari laman Yahoo Finance, siang ini (Senin, 2/3) pukul 14.00 pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 161 poin atau 1,12 persen ke level 14.400 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah menutup perdagangan Februari 2020 terkapar pada zona merah, menyentuh level terendahnya dalam enam bulan terakhir. Pada pembukaan hari ini Senin (2/4) nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 20 poin atau 0,14 persen ke level Rp14.338 per dolar AS. Sedangkan indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,259 poin atau 0,26 persen ke level 97,873 pada pukul 08.01 WIB.
Seperti dikutip dari riset Eastspring Investment Indonesia mencatat Bursa Efek Indonesia sudah anjlok sekitar empat persen pada hari ini dan terkoreksi sekitar 15 persen sejak awal tahun ini. Bursa global dan regional juga terkoreksi akibat wabah virus corona yang sudah menyebar ke beberapa negara.
Penyebaran virus corona ke berbagai negara lebih cepat dibandingkan kawasan yang berdekatan dengan sumber virus tersebut. Kondisi ini mengkhawatirkan karena akan berdampak signifikan pada ekonomi.
Pergerakan volatilitas pada bursa sangat tinggi. Dalam jangka pendek, pasar masih bereaksi negatif akibat wabah corona, sehingga membuat investor mengalihkan aset ke emas dan obligasi, demikian riset Eastspring.
Ke depan Eastspring meyakni pasar modal akan pulih dan kembali menguat. Sebagian besar pelaku pasar berinvestasi pada saham-saham berkapitalisasi besar, menyeleksi saham-saham dengan prospek fundamental yang baik, serta pengelolaan risiko yang kuat. (*)
Tags : -,