PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar dalam pertemuan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjend TNI Doni Monardo memaparkan langkah-langkah penting yang sudah dilakukan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kami juga telah mengambil langkah untuk menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutal lebih awal guna dapat cepat bergerak jikalau sewaktu-waktu terjadi karhutla. Dan penetapan status tersebut dimulai sejak 11 Februari sampai 31 Oktober 2020 mendatang, ungkap Gubri Syamsuar, Senin (9/3/2020) di Ruang Rapat Melati Kantor Gubernur Riau.
Dijelaskan, beberapa langkah yang telah dilakukan Riau untuk mencegah dan mengatasi terjadinya Karhutla di antaranya dengan mendirikan Posko Relawan Karhutla yang dilaksanakan oleh Polda Riau dan diresmikan pada tanggal 30 Januari 2020 lalu.Selain itu, sebut Gubri lagi, Kapolda Riau juga telah membuat sebuah aplikasi untuk pendeteksi titik api, yang diberi nama dengan Dashboard Lancang Kuning Provinsi Riau, yang baru saja diresmikan sebagai Dashboard Lancang Kuning Nusantara pada 9 Maret 2020 pagi tadi. Maka dari itu, Dasboard Lancang Kuning Provinsi Riau telah Ini cakupannya tidak hanya di Riau saja. Tapi sudah Nusantara, jelasnya.
Langkah selanjutnya adalah pembentukan tapak Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) di setiap kabupaten/kota yang sering terjadi Karhutla. Dan tapak-tapak KPH ini dibangun di wilayah perbatasan, seperti Bengkalis, Rupat, Dumai, Pulau Rangsang (Kepulauan Meranti), yang wilayahnya sering terdapat titik api atau rawan Karhutla, ujarnya.
Gubri Syamsuar berharap tidak ada lagi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Bumi Melayu Lancang Kuning di tahun 2020 maupun tahun berikutnya. Paling tidak dapat untuk menimalisir terjadinya Karhutla yang besar, tuturnya. (*)
Tags : -,