
PEKANBARU – Kondisi Pasar Cik Puan yang berlokasi di tengah Kota Pekanbaru saat ini cukup memprihatinkan.
"12 Tahun Pasar Cik Puan mangkrak yang sudah dikeluhkan pedagang."
"Ya, sekaligus juga kondisi pasar Cik Puan ini kita lihat ya memang kondisinya ini di tengah kota tapi cukup memprihatinkan. Jadi kami ingin nanti ada pembangunan atau perbaikan terkait sarana dan prasarananya," kata Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, Kamis (13/3).
Pasar tradisional yang menjadi salah satu ikon kota Pekanbaru tersebut kini dipenuhi sampah, belum lagi kondisi lapak pedagang yang mulai reot.
Agung Nugroho menyikapi, berencana melakukan penataan dan perbaikan guna meningkatkan sarana dan prasarana di pasar tersebut.
Agung mengungkapkan bahwa pihaknya telah meninjau gedung pasar yang belum selesai pembangunannya. Ia menilai jika kondisi ini dibiarkan, bangunan tersebut berisiko menjadi lokasi pembuangan sampah atau bahkan mengalami kerusakan akibat lapuk.
"Kita sudah cek ke gedung yang belum selesai itu dan akan kita sepakati bersama masyarakat sini apa yang harus kita lakukan. Karena memang kalau kita menunggu anggaran tak dibangun-bangun. Sementara gedung itu nanti akan jadi tempat pembuangan sampah yang bahkan mungkin nanti bisa lapuk dan lain sebagainya," jelas Agung.
Untuk mengatasi hal ini, Pemko Pekanbaru berencana menata ulang kawasan tersebut agar lebih tertata dan dapat difungsikan dengan baik. Menurut Agung, Pasar Cik Puan memiliki luas sekitar dua hektare yang jika dikelola dengan baik, dapat menjadi pusat aktivitas ekonomi yang strategis di Pekanbaru.
"Nah mungkin bisa kita tata ulang kembali karena luas pasar ini ada 2 hektare, lebih kurang dua hektare," pungkasnya.
Saat Agung Nugroho meninjau Pasar Cik Puan Jalan Tuanku Tambusai, memastikan kelayakan dan ketahanan struktur bangunan, apakah masih layak untuk dilanjutkan pembangunannya.
Bangunan yang terdiri dua lantai tersebut sangat memprihatinkan, karena terlihat banyak sekali sampah limbah pasar yang menumpuk dipelataran bangunan yang terbengkalai tersebut.
Agung Nugroho mengaku sangat prihatin melihat kondisi pasar yang sebenarnya sangat strategis menjadi pusat perdagangan.
Ia akan segera menentukan kelanjutan pembangunan tersebut melalui rapat bersama istansi terkait.
“Pasar ini sebenarnya sangat strategis sekali, namun kondisi saat ini sangat memprihatinkan, sampah menumpuk dimana-mana, tambah lagi bangunannya sudah terbengkalai belasan tahun,” kata Agung.
"Kita akan segera kumpulkan istansi terkait, tentunya hal ini perlu kita rapatkan dan dikaji dengan cermat. Kita juga akan libatkan DPRD, untuk menentukan apakah bangunan tersebut bisa kita lanjutkan atau tidak," tambah Agung.
Agung juga menginginkan revitalisasi terhadap Pasar Cik Puan tersebut agar kondisi pasar lebih tertata dan lebih baik lagi, karena Pasar ini berada di tengah kota.
“Dilokasi lahan lebih kurang 2 hektar tersebut, alangkah baiknya kita mamfaatkan dengan baik dan kita percantik lagi,”imbuhnya.
Untuk kelanjutan pembangunan, Pemko Pekanbaru membutuhkan anggaran sekitar Rp80 Miliar. Kebutuhan anggaran tersebut sudah diajukan pada 2023 lalu dalam bentuk proposal ke pemerintah pusat.
Diketahui, pembangunan Pasar Cik Puan tersebut sudah terbengkalai selama 12 tahun, pembangunannya terhenti sejak tahun 2012 lalu.
Sebelumnya, para pedagang telah curhat di depan Walikota dan Kemendag soal kondisi Pasar Cik Puan yang kian memprihatinkan itu.
Puluhan pedagang pasar Cik Puan Pekanbaru "Curhat" kepada pihak Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hubungan Internasional Dodi Edward dalam kunjungan kerjanya di Provinsi Riau.
"Tengoklah kondisi pasar kami pak. Becek dan lapak kami bocor tidak kondusif untuk berjualan," ucap Santi salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Senin.
Santi mengaku bahwa lapak tempat ia berjualan cukup miris. Hal ini lantaran kebocoran di berbagai sudut lapaknya tersebut sehingga tak jarang merusak dagangannya.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut juga dialami sejumlah pedagang lainnya di lokasi tersebut dan kondisi ini tentu akan sangat merugikan para pedagang.
Pasalnya jangankan mengharapkan mendapatkan untung, Santi mengaku kerap merugi akibat rusaknya barang dagangan tersebut.
Hal serupa juga disampaikan Ridwan yang kerap mendapatkan keluhan dari pelanggannya lantaran pasar yang mereka tempati tersebut kerap becek akibat hujan.
Ridwan mengatakan bahwa tak jarang becek tersebut terjadi akibat hujan ringan. Ia berharap agar pihak Pemerintah Kota Pekanbaru untuk dapat segera mencarikan solusi dari permasalahan yang dialami para pedagang tersebut.
Terlebih lagi dalam beberapa hari belakangan Kota Pekanbaru kerap diguyur hujan lebat.
"Hujan sebentar saja langsung becek, kalau begini mana ada pembeli yang mau datang," keluhnya.
Menanggapi hal tersebut, Dodi Edward berharap agar dinas terkait dapat segera mencarikan solusi terhadap keluhan pedagang tersebut. Pasalnya sebagai instansi pemerintahan sudah selayaknya pihak Pemko Pekanbaru lebih memperhatikan kondisi kesejahteraan masyarakat.
Terlebih lagi Kota Pekanbaru yang terkenal dengan pusat perdagangan dan jasanya. Maka sudah selayaknya beberapa poin pendukung seperti infrastruktur pasar juga mendapatkan perhatian serius pemerintah setempat.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengaku bahwa kondisi kepemilikan Pasar Cik Puan memang masih belum menemukan kejelasan.
Oleh sebab itu terkait masalah pembenaan infrastruktur pasar Cik Puan juga belum dapat diputuskan. Saat ini Pihak Pemko Pekanbaru sebagai pengelola cukup kesulitan lantaran status pasar Cik Puan yang juga merupakan aset milik Pemerintah Provinsi Riau.
Ia berharap agar dalam waktu dekat ini ada pertemuan antara kedua belah pihak agar pembenahan pasar tersebut dapat dilakukan.
"Ini adalah masalah bersama. Sudah selayaknya dipertimbangkan secara bersama-sama juga. Bagaimanapun para pedagang adalah warga kita," ucap Ingot. (rp.ind/*)
Editor: Indra Kurniawan
Tags : Pasar Cik Puan, Pekanbaru, 12 Tahun Pasar Ck Puan Mangkrak, Pedagang Keluhkan Pasar Cik Puan, Pedagang keluhkan Pasar Cik Puan di Depan Wali Kota Agung Nugroho,