Internasional   2020/03/20 23:02 WIB

Perjuangan Hidup Ditengah Penyebaran Virus Corona

Perjuangan Hidup Ditengah Penyebaran Virus Corona

Ditengah perjuangan hidup penyebaran Corona semakin mengkhawatirkan, Masjid dan Madrasah, Cafe dan Bar diminta tutup untuk sementara waktu


class=wp-image-21179

ewan Muslim Inggris (MCB) telah menyerukan penangguhan semua bentuk kegiatan di masjid-masjid dan pusat kegiatan Islam di Inggris mulai pekan ini. Seruan itu ada juga tak dijalankan oleh beberapa masjid.

Sebagian masjid lainnya telah memilih menunda pelaksanaan shalat berjamaah di masjid atas saran ulama setempat. Semua masjid meminta siapa pun dari segala usia yang memiliki gejala batuk atau suhu konstan sama sekali tidak datang ke masjid. Jamaah didorong shalat di rumah. Sementara bagi yang memutuskan shalat di masjid, diminta tidak wudhu di daerah masjid, dan tidak berjabat tangan setelah shalat. MCM tak akan mengadakan shalat Jumat sampai ada pemberitahuan lebih lanjut. Karenanya, saudara dan saudari disarankan shalat zhuhur di rumah sebagai gantinya. Masjid dan madrasah akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut, pernyataan Masjid Pusat Manchester Victoria Park.

class=wp-image-21188
Masjid Pusat Manchester Victoria Park

Seperti dilansir Asian Image, Masjid pusat Manchester, Inggris menjadi masjid agung yang pertama menunda pelaksanaan shalat Jumat di wilayah itu pada pekan ini. Masjid itu menunda pelaksanaan shalat Jumat sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Kebijakan Masjid pusat Manchester berbeda dengan beberapa masjid lainnya yang hanya mengumumkan pembatasan kegiatan. Semua kegiatan termasuk kuliah, kursus akhir pekan, berlajar Alquran, khatmil Quran, mahafil zikir, akan ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. Doa pemakaman akan dilaksanakan di pemakaman. Semua shalat lainnya akan dilaksanakan di masjid seperti biasa hanya di area yang ditentukan, ujar pernyataan Masjid Pusat Manchester, Jumat (20/3).

Tak hanya Masjid pusat Manchester, Masjid Zakariya di Bolton juga mengumumkan menutup kegiatan madrasah sejak Selasa. Sedang Masjid Madinah Oldham meminta jamaah tidak datang ke masjid jika memiliki masalah kondisi kesehatan. Masjid Masjide Raza dan Madina Jami di Blackburn mengumumkan pelaksanaan shalat Jumat dibatasi. Tolong lakukan wudhu di rumah. Jangan gunakan tolitet masjid. Hindari berjabat tangan,khutbah hanya 10 menit. Itulah beberapa pernyataan yang dikeluarkan sejumlah masjid.

Masjid Anisul Islam mengumumkan shalat Jumat akan tetap dilakukan, tetapi orang-orang diminta untuk melakukan shalat sunnah mereka di rumah. Masjid akan dibuka mulai pukul 12.45 hingga 13.30 waktu setempat. Masjid Jami Ghosia di Chester, Blackburn mengumumkan khutbah khusus oleh Hafiz Usman tentang Covid-19. Diminta bagi semua saudara untuk datang pada waktu yang tepat karena ini menyangkut komunitas, dalam pernyataannya itu.

Sementara Quwwatul Islam di Preston juga menutup madrasahnya. Penutupan Madrasah setelah mendapat bimbingan dari Departemen Pendidikan, kami akan tutup Madrasah pada Jumat 20 Maret 2020 sampai pemberitahuan ada lebih lanjut, ujar pernyataan Quwwatul Islam di Preston. Yayasan Abu Hanifah di Blackburn juga menutup kelas mereka pada 18 Maret. Dewan Masjid Lancashire menyarankan masjid ditutup kelasnya. Dewan Masjid Rochdale menyarankan anggota mereka mengikuti pedoman NHS untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.

Wabah Corona 'Hancurkan' Industri Perhotelan dan Restoran

class=wp-image-21182

Wabah virus corona jenis baru (COVID-19) yang menjadi pandemi global diyakini akan menghancurkan industri perhotelan dan bidang bisnis terkait lainnya. Pemerintah di sejumlah negara telah menguraikan langkah-langkah untuk membantu perusahaan yang terdampak. Di sisi lain tak sedikit para pelanggan yang juga meluncurkan skema membantu agar bar, kafe, restoran, dan bisnis sejenis untuk melalui krisis ini.

Warga Inggris diberitahukan untuk menghindari area publik seperti restoran, dan teater untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Salah satu pemilik restoran Jerry mengaku khawatir dengan kebijakan tersebut. Ia sangat khawatir dengan kelangsungan bisnisnya ke depan. Lain lagi disebutkan pemilik Aidans Kitchen di Newcastle mengatakan dirinya sangat khawatir apakah dapat terus membiayai para pekerjanya dengan layak di tengah situasi ini.

Jerry mengatakan bahwa membuka kafe di tengah situasi saat ini menjadi sebuah kekhawatiran besar. Ia bahkan tak yakin akan ada satu orang yang datang. Apalagi dengan langsung memesan dalam jumlah banyak, yang membuatnya seketika langsung seperti mendapat banyak pelanggan.

class=wp-image-21186

Sebagai contoh Aidans Kitchen tetap beroperasi hingga pihak berwenang melarang. Hingga saat ini, Inggris belum memberlakukan larangan bagi kafe dan restoran untuk tetap buka, hanya masyarakat yang diminta untuk sebisa mungkin tetap berdiam di rumah dan keluar hanya untuk alasan oenting.

Banyak pengusaha-pengusaha Cafe menyayangkan pemerintah meminta orang-orang untuk menghindari area publik namun tidak menawarkan dukungan keuangan apapun. Hingga kemudian, Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan semua perusahaan di sektor perhotelan akan memenuhi syarat untuk istirahat 12 bulan dari pembayaran tarif bisnis dan usaha kecil akan dapat menerima hibah dana antara 10 ribu poundsterling hingga 25 ribu poundsterling.

Sepertinya para pengusaha dan pemilik bar juga di Inggris ini untuk mencari nafkah mengalam penurunan pengunjung. Penurunan pembeli yang hampir pasti akan mendorong makanan jalanan ke batas dan kita tidak bisa berdiri dan menonton itu terjadi tanpa mencoba untuk melakukan upaya lain, ujar para pemilik bar.

Redi Glen salah satu pelanggan yang selalu mangkal di bar dan cafe mengatakan akan menghabiskan uang di tempat-tempat ini untuk menikmati makanan enak yang bagaimanapun sulit didapatkan di tengah situasi ini. Membeli diwaktu penyebaran corona tidak membuat banyak perbedaan bagi saya dan saya akan memiliki makanan yang enak untuk merayakan hari-hari ketika semuanya orang merasa khawatir, jelas Redi.

class=wp-image-21183

Mel dan Martin Board, yang memiliki restoran The Haughmond di Upton Magna di Shrewsbury, mengatakan mereka telah mengalami banyak pembatalan acara sejak Pemerintah Inggris memberikan imbauan pada masyarakat untuk menjauhi area publik sementara waktu. Bisnis lain telah mengubah layanan mereka dalam upaya untuk bertahan. Whiskey Club di Birmingham adalah salah satu dari banyak bar yang menawarkan pengiriman, serta kumpulkan layanan. Kemudian ada Reasons To Be Carefull Beer Cafe di Manchester yang mengatakan dalam situasi ini hanya akan menyediakan layanan takeaway atau dibawa pulang. Ini adalah situasi yang memilukan. Kami ingin meneriakkan pesan solidaritas dari atap rumah kepada semua teman dagang independen kami, ujar pemilik kafe Reasons To Be Carefull Beer. (rp.emy/*)

Editor: Surya Dharma Panjaitan

Tags : -,