Riuh rendah informasi terjadi di media sosial dan kekhawatiran orang soal Virus Corona juga membuat kekhawatiran para pekerja Karyawan diperusahaan industri dan perkebunan
Walau belakangan banyak karyawan perusahaan perkebunan sawit di Riau dinyatakan sejauh ini tidak ada yang terjangkit virus corona, namun kecemasan tetap merebak.
Menyikapi himbauan Kepala daerah di provinsi Riau, Hadi Sukoco, Humas PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP) menjelaskan tentang tanggap darurat perusahaan TPP untuk menangkal Virus Corna itu.
Himbauan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta agar karyawan perusahaan-perusahaan yang ada di Provinsi Riau, untuk saat ini tidak keluar dari wilayah kerjanya demi untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan bertujuan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 atau Corona virus di lingkungan perusahaan. Gubri juga menghimbau pada seluruh perusahaan yang ada di Riau untuk tetap waspada tentang penyebaran Virus Corona ini, sebutnya Gubri Syamsuar saat menghadiri Launching Operasi Pasar di Halaman Kantor Gubri, Jumat (20/03/2020) kemarin.
Sejauh ini dilingkungan perusahaan PT Tunggal Perkasa Plantation (TPP) tidak ada satupun karyawan yang terjangkit Virus mematikan itu. Perusahaan tetap membagikan masker dan peralatan penutup hidung untuk karyawan, kata Hadi, Humas PT TPP yang berkantor di Air Molek, Indragiri Hulu (Inhu), Riau dikonfirmasi lewat WhatsApp (WA) nya, Sabtu (21/3/2020).
Diakuinya, perusahaan mengambil kebijakan darurat terhadap kantor dan pabrik diperusahaan. Manajemen perusahaan meminta daftar karyawan atau tamu perusahaan yang dalam dua pekan terakhir datang baik dari dalam dan luar daerah. Perusahaan melakukan upaya sosialisasi mengenai corona, dan tidak memperbolehkan seluruh karyawan keluar dari perusahaan.
Jika ada keluarga yang datang/tamu lebih dahulu harus lapor dua hari sebelumnya dan discreening sesuai SOP. Seluruh karywan pakai APD sesuai jenis pekerjaan dan resikonya, jelas Hadi.
Kehebohan dan kekhawatiran terhadap virus corona masih tersisa di antara pegawai perusahaan dan pabrik-pabrik di Riau, terutama yang bekerja disektor industri dan perkebunan sawit. Perusahaan setiap jam kerja, selain melakukan daftar karyawan dan tamu yang datang tetap menyediakan antiseptik. Diakui Hadi, sejauh ini perusahaan belum ada menerima tamu asing yang datang dan dikhawatirkan. Sejumlah 2.500 orang karyawan pekerja dilingkungan perusahaan TPP tetap diberikan pengetahuan tentang upaya penangkalan Virus Corona dan dilarang bepergian keluar kebun, penerapan PHBS (pola hidup bersih dan sehat) tetap dilakukan.
Perusahaan juga telah menyediakan poliklinik beserta dokter, bidan dan perawat kesehatan serta ambulance. selain itu penyedian thermo gun kalau ada yang terjangkit langsung dirujuk ke rumah sakit yang direkomendasi pemerintah sesuai SOP perusahaan, terang Hadi menambahkan bagi karyawan yang pulang dari cuti keluar daerah terutama daerah endemi corona, lebih dahulu dikarantina selama 14 hari baru diperbolehkan masuk ke kebun/lingkungan perusahaan dan dipantau kondisi kesehatannya.
TPP adalah salah satu perusahaan perkebunan di Riau dengan jumlah pekerja yang besar diakui tidak memiliki pekerja berkewarganegaraan asing. Tentu perusahaan khawatir dengan penyebaran virus Corona itu, tapi perusahaann telah melakukan sefty dan mencegah virus dengan memberikan karyawan mengenakan masker, peralatan penutup hidung lainnya dan minum vitamin setiap hari, kata Hadi menjelaskan.
Perusahaan perkebunan TPP yang berbasis di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau itu atas intruksi Bupati menyikapi penyebaran Virus Corona, kantor perusahaan telah menyediakan cairan pembersih tangan, sebutnya.
Perusahaan yang memiliki ketenagakerjaan terdapat ribuan tenaga kerja asal dalam daerah inipun setidaknya yang bekerja di kawasan pabrik pengolahan Crude Palm Oil (CPO) juga dibekali alat penyelamatan diri dan kesehatan. Sejak virus corona dikabarkan menyebar, kecemasan juga merebak dilingkungan perusahaan, diakuinya yang dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) nya.
Namun, kata Hadi kecemasan di kalangan pekerja berawal dipicu berbagai informasi tentang virus corona di berbagai media. Sempat terjadi kehebohan, tapi Corona tidak menyebar di sini, kata Hadi via telepon, Sabtu. Kekhawatiran itu sempat memengaruhi karyawan, tapi mereka sekarang sudah tenang karena tahu manajemen melakukan pencegahan, tuturnya.
Yang tugas keluar perusahaan sekembalinya di carantina dan dicek kesehatannya, ketentuan itu berlaku bagi seluruh karyawan, tidak hanya untuk pekerja. Kalau pemerintah mengatakan kondisi sudah aman, kebijakan itu akan kami ubah, ujarnya.
Hadi mengklaim tempat perusahaannya bekerja menyiagakan dokter untuk memeriksa kesehatan pekerja di kawasan pabrik kelapa sawit. Kami juga menempatkan alat pengukur suhu tubuh di kantor perusahaan dan klinik kesehatan. Belum, belum ada screening dilakukan dan belum ada karyawan mengalami gejala terinveksi Corona, ujarnya.
'Jangan khawatir berlebihan'
Seperti pesan dan saran yang diberikan DR Berlian Siagian, Dokter lulusan S2 pada bidang mocrobiology, immunology, virology, infeksi saluran nafas melalui WA nya menyarankan test bebas Corona bagi setiap orang bisa dilakukan setiap pagi dimana disebutkannya awalnya infeksi virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 - 28 hari setelah infeksi.
Test sederhana untuk mengenal infeksi virus Corona, menurutnya, bisa dilakukan dalam 30 detik tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan sendiri, misalnya; mengambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika setelah menahan nafas berhasil mengeluarkan napas pelan-pelan tanpa batuk, rasa tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru sesorang, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun didalam paru-paru sesorang.
Selain itu ia menyarankan, perlu memastikan mulut dan tenggorokan tetap lembab dan tidak kering, minum beberapa teguk air hangat setidaknya sekali setiap 30 menit. Seandainya ada virus Corona telah masuk kedalam mulut, air hangat dapat diminum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana keasaman lambung akan langsung membunuh virus Corona.
Berlian menuturkan, masa inkubasi virus corona di tubuh manusia berlangsung paling lama bisa 14 hari. Begitu terpapar, orang itu belum tentu langung demam, batuk, atau sesak nafas. Bagaimanapun, kata Berlian, tingkat kematian akibat virus corona sangat rendah. Orang yang terinfeksi virus bisa sembuh walau belum ada vaksin yang dibuat khusus untuk menjinakkannya.
Kalau infeksi ringan, peluang kesembuhannya besar sekali. Yang kategori berat cirinya jumlah virus banyak dan sistem imun sangat rendah. Itulah yang menimbulkan kematian, ucapnya.
Sebagian besar korban meninggal dalam kasus virus corona, kata Berlian, merupakan orang-orang berusia lanjut yang sistem imun tubuhnya rendah karena mengidap penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, gagal ginjal, dan stroke. Fatalitasnya virus corona rendah, antara 3-5%.
Meski begitu, pencegahan dengan cara menjaga kebersihan tubuh disebutnya tetap penting. Selalu menyantap makanan bergizi dan menghindari kontak erat dengan pasien terjangkit virus corona. (rp.sdp/*)
Tags : -,