MAKKAH - Pemerintah Arab Saudi kini semakin menjaga ketat dua masjid suci umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, menyusul terkonfirmasinya satu pasien virus Corona di negara tersebut. Korban diketahui baru saja kembali dari Iran, lewat Bahrain.
Seperti dilansir Arab News, Senin (2/3), kedua masjid suci tersebut telah disemprotkan cairan disinfektan, untuk mencegah berjangkitnya wabah Corona.
Seluruh permukaan lantai dan karpet, sudah disterilkan. Kami juga mendistribusikan alat sterilisasi di pintu masuk dan semua ruang shalat, kata Mohammed bin Musleh Al-Jabri, Wakil Presiden Urusan Teknis dan Jasa Masjidil Haram.
Di Timur Tengah, Iran tercatat sebagai episenter wabah virus Corona, dengan 1.501 kasus infeksi dan 66 angka kematian.
Berdasarkan data yang dilansir South China Morning Post pada Selasa (3/3), hingga saat ini, virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada akhir Desember 2019 telah menginfeksi 90.847 orang yang berujung dengan 3.114 kematian di 66 negara. Dengan mayoritas kasus terjadi di China, jumlah korban yang berhasil disembuhkan mencapai 48.002 orang.
Raja Salman Minta Kabah Dibuka Untuk Tawaf Bagi Jamaah Non-Umrah
Pemimpin Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Abdurrahman bin Abdulaziz al-Sudais memastikan area Kakbah atau Mataf sudah bisa digunakan untuk tawaf bagi jamaah non-umrah.
Sebelumnya Arab Saudi menutup semua aktivitas di Mataf sejak selesai Salat Isya sampai Subuh untuk mencegah penyebaran virus korona. Suasana sepi terlihat di sekitar Kabah, Masjidil Haram, Jumat (6/3/2020) waktu setempat. Otoritas Arab Saudi juga memberi pagar di sekeliling Kabah agar tidak dapat disentuh jemaah dan dijaga ketat oleh sejumlah tentara atau askar.
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sepi karena ditutup satu jam setelah salat isya dan dibuka kembali satu jam sebelum salat subuh setiap harinya. Penutupan kawasan suci umat Islam ini untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19.
Seperti dikutip dari kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Syekh Sudais mengatakan, berdasarkan keputusan Raja Salman bin Abdulaziz yang juga Penjaga Dua Masjid Suci, pelaksanaan tawaf untuk jamaah non-umrah bisa dilaksanakan mulai Sabtu (7/3/2020) subuh. Syekh Sudais juga menekankan perlunya bagi semua pihak untuk mematuhi prosedur pencegahan penyebaran virus korona.
Menurut Imam Besar Masjidil Haram itu, keputusan ini diambil Raja demi melayani para jamaah, tak hanya warga lokal tapi juga ekspatriat. Di sisi lain, Raja Salman tetap mengutamakan kenyamanan, ketenangan, keamanan dan keselamatan, bagi seluruh jamaah. (*)
Tags : -,