BATAM - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat 130 pekerja migran Indonesia (PMI) telah berangkat ke 10 negara tujuan sejak Januari hingga Juli 2025.
"PMI ada yang berangkat menuju Eropa hingga Arab."
“Total PMI yang berangkat selama 2024 lalu mencapai 269 orang. Tahun ini, hingga Juli sudah 130 orang yang tercatat,” kata Pelaksana Tugas Kepala Disnaker Batam Nurul Iswahyuni, seperti dilansir Antara, Selasa (12/8).
Nurul Iswahyuni memerinci PMI berangkat ke Arab Saudi dua orang, Hong Kong (20), Korea Selatan (1), Malaysia (39), Qatar (1), Republik Ceko (1), Singapura (52), Slovakia (7), Taiwan (4), dan Turki (3).
Ia menjelaskan sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Disnaker memiliki tugas melakukan pendaftaran calon PMI di wilayahnya.
Disnaker Batam juga memiliki tugas menyebarluaskan informasi prosedur penempatan PMI yang benar dan aman, membina perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI), serta memfasilitasi dokumen calon pekerja migran Indonesia (CPMI) yang dibutuhkan.
“CPMI harus terdaftar pada aplikasi SiapKerja maupun SISKOP2MI. Setelah melengkapi persyaratan dan dokumen, data akan dicek, diverifikasi, lalu didaftarkan untuk mendapatkan e-PMI atau ID PMI. Inilah yang dimaksud prosedural, yang terdaftar dan memiliki e-PMI,” katanya.
Untuk jadwal keberangkatan, ia mengatakan PMI mandiri akan berangkat setelah mendapatkan e-PMI, sementara yang melalui P3MI menyesuaikan tanggal pemberangkatan yang ditetapkan pengguna jasa di negara tujuan.
Disnaker Batam juga melakukan sosialisasi dan pendampingan bagi PMI yang berangkat melalui P3MI.
“Pendampingan dilakukan pada saat pemberangkatan resmi. Misalnya, hari ini ada pemberangkatan satu PMI perempuan tujuan Pasir Gudang, Malaysia,” katanya.
Ia mengatakan salah satu petugas Disnaker Batam mendampingi PMI tersebut ke pelabuhan.
“Ia telah mendapat pekerjaan sebagai asisten rumah tangga melalui PT PAS dan berangkat lewat Pelabuhan Harbour Bay menggunakan MV Dolphin pukul 06.30 WIB pagi ini,” kata Nurul.
Pada kesempatan yang sama, Disnaker Batam juga mencegah keberangkatan satu calon PMI non-prosedural tujuan Pasir Gudang, Malaysia, yang rencananya akan bekerja sebagai pekerja kebun.
“Langkah ini untuk memastikan semua PMI berangkat dengan prosedur yang benar demi keamanan dan perlindungan mereka,” katanya. (*)
Tags : pekerja migran indonesia, pmi, pmi berangkat dari batam, pmi menuju eropa hingga arab,