INTERNASIONAL - Penduduk Swedia nampaknya bisa lebih tenang dari negara lain di Eropa dalam menghadapi pandemi corona. Di saat Prancis, Inggris, dan Spanyol mengalami angka kematian tinggi akibat corona, Swedia mengalami nasib lebih mujur. Apa rahasianya?
Direktur Eksekutif WHO Mike Ryan menyebut Swedia pantas menjadi contoh negara dengan penanganan corona yang baik. Padahal Swedia tak menerapkan lockdown. Swedia menerapkan penjarakan sosial sebagai kunci. Kepatuhan penduduknya mendorong kebijakan ini berjalan baik.
Pemerintah Swedia juga sangat tanggap dalam upaya pencegahan. Langkah isolasi hanya diambil pada orang dan daerah yang paling rentan.
Saya pikir jika kita mencapai kehidupan normal lagi, Swedia cocok menjadi contoh. Jika kita ingin kembali ke masyarakat tanpa lockdown, kata Ryan dilansir dari National Review pada Senin (4/5).
Ryan memuji kebijakan Swedia walau awalnya menuai polemik di dalam dan luar negeri. Misalnya kebijakan penguatan penjarakan sosial dibanding lockdown total dan melindungi kesehatan lansia di panti jompo. Kita tak bisa memalingkan diri dari kenyataan. Swedia punya rangkaian kebijakan publik yang kuat di bidang kesehatan, ujar Ryan.
Sebelumnya Dubes Swedia untuk Amerika, Karin Ulrika Olofsdotter, menyatakan negaranya efektif melawan corona karena bisa menangkal penyebaran terutama di ibu kotanya, Stockholm. Hal itu membuat Swedia bisa terhindar dari angka kematian tinggi corona.
Hingga akhir pekan lalu, pasien positif corona di Swedia mulai mencapai 23 ribu orang. Sedangkan angka kematiannya di angka 2.600 orang sementara ini. Sedangkan di Inggris hingga akhir pekan lalu, menyebut penderita corona sudah 182 ribu pasien dengan angka kematian 28 ribu orang. (*)
Tags : -,