PEKANBARU, RIAUPAGI.com Gubernur Riau, Syamsuar meminta semua perusahaan perkebunan kelapa sawit dan akasia ikut melakukan penanaman tanaman pangan di lahan milik masing-masing. Itu dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan masyarakat Riau di tengah mewabahnya Virus Corona.
Perusahaan perkebunan bisa menanam panganan berupa sayur-mayur, padi, umbi-umbian dan jagung. Tanaman ini kan mudah tumbuh. Bahkan juga ditanam bisa di sela-sela lahan perkebunan dan di pinggir jalan, ujar Syamsuar, Rabu (6/5).
Menurut Syamsuar, potensi ketersediaan itu juga akan tercukupi jika perusahaan mau ikut mengambil langkah tersebut. Langkah tersebut dinilai potensial lantaran wilayah Riau mayoritas adalah perusahaan perkebunan sawit dan akasia. Sementara, untuk memberikan motivasi kepada masyarakat, Syamsuar melakukan gerakan menanam di Desa Kualu Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar. Syamsuar dan para petani wilayah itu menanam biji jagung secara manual dan juga menanam jagung menggunakan mesin dengan sistem alat tanam jagung mekanisasi.
Kami mengajak seluruh komponen di Riau, mulai sekarang kita harus menyemarakkan kegiatan menanam. Sebab, untuk kebutuhan masyarakat Riau yang hampir tujuh juta orang ini, masih sekitar 35 persen yang bisa dipenuhi oleh hasil beras dari Riau, jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, Herman menambahkan, saat ini sudah sekitar 18.060 hektar lebih lahan pertanian di seluruh daerah Provinsi Riau sejak Januari-Maret 2020 sudah ditanami padi. Untuk realisasi luas tanam padi di Riau sampai saat ini semua daerah telah menanam 18.060 hektare, ujar Herman.
Herman menjelaskan, luas lahan padi yang ditanam pada Januari seluas 3.505 hektar lebih, Februari 4.822 hektar dan Maret 9.733 hektar, sehingga total mencapai 18.060 hektar lebih.
Herman menerangkan, luas tanam padi terluas berada di Kabupaten Indragiri Hilir seluas 13.561 hektar. Kemudian Kuansing 1.617 hektar dan Rokan Hilir 1.236 hektar. Sedangkan kabupaten dan kota yang tidak ada tanaman padi sama sekali pada periode yang sama yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Pekanbaru. Ini karena di Pekanbaru lahan persawahan tidak ada, sedangkan Meranti komoditi andalan mereka adalah sagu, ujarnya.
Menurutnya, tanaman padi tersebut menjadi cadangan pangan untuk warga Riau ke depan. Karena itu dia telah diintruksikan Gubernur Riau untuk mensupport petani padi ke depannya. Karena pak Gubernur ingin dimasa pademi Virus Corona ini ketahanan pangan lebih terjamin, makanya kita terus dorong petani kita untuk bercocok tanam padi, jelasnya.
Herman menyebutkan, saat ini kebutuhan pangan Riau dari luas tanaman padi tersebut setiap tahunnya baru mencukupi 35 persen. Jika semua lahan pertanian yang ada ditanami padi, itu baru bisa mencukupi kebutuhan 35 persen di seluruh daerah. Kemudian sisanya kita impor dari luar provinsi, seperti dari Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan dari Jawa, tandasnya. (rp.san/*)
Editor: Abdulah Sani
Tags : -,