PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Akumulasi sampah Warga Kota Pekanbaru yang dikirim ke TPA saat dua hari Idul Fitri 2020 kemarin menurun. Tepat pada hari pertama lebaran, sampah yang dikirim ke Produksi sampah di Kota Pekanbaru setiap hari mencapai 1.000 ton. 800 ton diantaranya dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Azhar mengatakan, tempat penampungan sampah sementara setiap harinya diangkut dan dibersihkan oleh petugas, petugas rutin mengangkut dan membersihkan sampah disetiap kawasan, kami juga tetap melakukan penyisiran jika terjadi penumpukan sampah, ujarnya pada wartawan, Senin (25/5/2020).
Berdasarkan pantauan pada tahun-tahun sebelumnya, tonase sampah menurun saat pra dan pascalebaran, namun tahun ini terjadi sedikit perubahan pola karena ada larangan melakukan mudik. Sehingga Warga di ibu kota relatif tidak berkurang.
Berdasarkan data tahun 2019, produksi sampah di Kota Pekanbaru setiap hari mencapai 1.000 ton. 800 ton diantaranya dibuang langsung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar dan sampah turun drastis pada hari H-nya. Tukang-tukang gerobak RT/RW yang sempat libur merayakan Idul Fitri telah kembali bertugas dan akumulasi tumpukan-tumpukan sampah yang sempat tertinggal di tempat sampah masing-masing rumah warga mulai dikirim ke Tempat Penampungan Sementara (TPS).
Dinas Lingkungan Hidup, kata Azhar, sudah melakukan antisipasi kemungkinan peningkatan tonase tersebut. Kita siap. Pola dan strategi operasi sudah kita antisipasi, katanya.
TPA Muara Fajar tempat diprosesnya sampah Pekanbaru, kata Azhar, tetap beroperasi 24 jam selama libur Idul Fitri 1441 H. Personel ditugaskan piket di tempat pengelolaan sampah tersebut.
Per hari ini dwelling time atau waktu rata-rata truk sampah mengantri, menimbang dan menurunkan sampah sampah di sana hanya dua jam 15 menit. Ini salah satu indikator pengelolaan TPA Mauara Fajar tetap normal, katanya.
Sebelum Lebaran, para supir truk sampah juga diinstruksikan untuk mengosongkan Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS) di seluruh wilayah Pekanbaru. Pengosongan dilakukan agar TPS dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur hari H dan H� lebaran. Selain itu agar kondisi lingkungan sekitar TPS tetap nyaman, tidak berbau menyengat, serta menghindari berkembangnya lalat dan vektor penyakit lainnya. Sampah jika lebih dari tiga hari berdiam di TPS sudah mulai membusuk dan membuat tidak nyaman lingkungan. Kita menghindari itu, katanya.
Selain sampah, Dinas Lingkungan Hidup Pekanbaru juga mencatat kualitas udara Kota Pekanbaru yang jauh lebih baik saat Lebaran. Libur Idul Fitri membuat kualitas udara di Pekanbaru semakin membaik. Jika sebelumnya kualitas udara ibu kota telah menunjukan tren membaik selama penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB). Selama libur hari raya, data menunjukan kualitas udara semakin baik lagi, sebutnya.
Penulis: Elfi Yandera
Editor: Syamsul Bahri
Tags : -,