DABOSINGKEP, RIAUPAGI.com - Belakangan nelayan yang aktifitasnya sebagai kelong [penjaring ikan bilis] asal Desa Kualaraya, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga dihadapkan kesulitan saat melaut diakibatkan alur sungai yang kurang dalam.
Nazili, warga nelayan kelong Desa Kualaraya mengakui sungai di Lingga banyak yang dangkal, mungkin penyebab salah satunya tidak adanya penahan gelombang dan batu miring sehingga hanparan gelombang membawa pasir serta lumpur yang lari ke tengah alur, ujar Nazili.
Akibat itu juga berpengaruh hasil tangkapan kelong ikan bilis, pak, sebutnya, Kamis (11/6).
Nelayan dihadapkan dengan sungai yang dangkal, mengganggu aktifitas dan kesulitan nelayan, aktipitas kami pergi ke kelong jadi terhambat, sebutnya.
Hasil tangkapan laut [ikan] bilis dijemur sekitar pukul 08.00 Wib, sementara pompong terkendala dengan alur sungai yang dangkal, terkdang untuk dapat masuk ke lokasi tentu saja harus pakai pikul untuk menuju ke darat melalui lumpur guna menjemur ikan tersebut, agar ikan bilis bisa dikeringkan dijemur diterik matahari baru dapat di jual dengan penampung, ujarnya.
Jang, salah satu tokoh masyarakat juga mengakui pada sore hari biasanya nelayan turun pukul 15.30 Wib, kalau sekarang harus menunggu air pasang seperti pukul 17.00 Wib. Ini tentunya menjadi hambatan, sedangkan jaraknya dari pelabuhan menuju kelong setengah jam sampai satu jam, jadi sesampainya di kelong sudah malam gelap gulita [pukul 19.30 Wib], terangnya.
Penulis: Miwanto
Editor: Syamsul Bahri
Tags : -,