Sejak diberlakukannya New Normal mal, toko nonpangan dan pasar tradisional kembali dibuka, setelah sebelumnya ditutup untuk menekan wabah Covid-19
ejumlah mal, toko nonpangan dan pasar tradisional di Kota Pekanbaru kembali dibuka lagi sejak diberlakukannya New Normal sepekan terakhir ini, setelah sebelumnya ditutup untuk menekan wabah Covid-19.
Pembukaan mal, toko dan pasar ini menandai relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, wilayah dengan jumlah kasus virus corona yang tertinggi bila dibandingkan dengan 12 kabupaten/kota yang ada di Riau.
Di Kota Pekanbaru, sebelumnya ada sebanyak 36 orang pasien sembuh dari Covid-19 atau virus Corona di Kota Pekanbaru. Sementara 4 pasien lainnya dinyatakan telah meninggal dunia beberapa bulan yang lalu. Saat ini tidak ada pasien positif Covid-19 di Pekanbaru. Sebab, sebelumnya jumlah total pasien positif terjangkit virus itu sebanyak 40 orang, dirilis Juru Bicara Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi.
Di pusat perbelanjaan Mal Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman, pengunjung terlihat mengantre sebelum memasuki mal. Pengunjung diharuskan scan QR code dan mengisi formulir daring yang telah disediakan pengelola. Jika satu keluarga mengunjungi mal, formulir online tersebut cukup diisi oleh seorang anggota keluarga saja. Selain data diri, formulir itu juga menanyakan riwayat perjalanan dan kondisi kesehatan pengunjung.
Di bagian pemeriksaan tas, terdapat sebuah monitor yang menampilkan foto pengunjung dan suhu tubuh mereka. Setelah melewati pemeriksaan, terdapat fasilitas hand sanitizer otomatis. Di sejumlah gerai di dalam mal, seorang staf khusus ditempatkan di depan untuk memeriksa suhu tubuh pengunjung.
Mereka memakai penutup muka atau face shield dan masker
Botol hand sanitizer disediakan bagi pengunjung di sebuah meja, dan ini terlihat di hampir semua gerai. Meskipun demikian, pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki area toko tidak dilakukan di semua gerai yang sudah buka. Kebanyakan gerai di dalam mal tengah menyediakan diskon untuk menarik pengunjung.
Sesuai dengan aturan yang telah diterapkan pemerintah, tenant mal membatasi jumlah pengunjung yang bisa masuk ke dalam tokonya pada waktu yang bersamaan. Beberapa toko bahkan melarang pengunjung mencoba pakaian, namun ada juga yang masih membolehkannya dengan pembatasan jumlah orang di fitting room.
Pada hari pertama mal diizinkan beroperasi, Senapelan Palaza masih dibilangan perempatan jalan antara Jenderal Sudirman dan Tengku Umar terlihat relatif lengang. Pengunjung wajib memakai masker di dalam mal, tak terkecuali di dalam gerai. Jalur masuk dan keluar turut diatur sehingga pengunjung tidak berdesakan.
Pantauan riaupagi.com mengunjungi Senapelan Plaza terlihat seorang warga negara asing ditolak masuk ke dalam mal lantaran tidak memakai masker. Papan pengumuman wajib memakai masker di sebuah gerai toko perlengkapan olahraga.
Anak di bawah usia lima tahun dilarang masuk
Dari pantauan pada Selasa (16/6) siang, tidak terdapat pengunjung balita di mal ini. Selain itu, protokol kesehatan baru lainnya adalah adanya lingkaran kuning pada eskalator yang berjarak dua anak tangga satu sama lain.
Dipintu masik mal juga terlihat aparat berjaga-jaga. di Mal Pekanbaru dan Senapelan Plaza Pekanbaru anak tangga diberi tanda dengan lingkaran yang berarti boleh dinaiki oleh pengunjung, sedangkan anak tangga tanpa lingkaran tidak boleh digunakan. Sementara itu pasar ramai Zayen Jalan HR Subrantas, Pekanbaru toko-toko nonpangan mulai buka, tapi tidak seluruhnya.
Kebijakan ganjil genap telah diterapkan di pasar Zayen ini, sehingga sejak Senin (15/06) kemarin hanya toko-toko bernomor ganjil yang dapat beroperasi. Beberapa pedagang terlihat mengenakan face shield yang diberikan oleh pengelola pasar.
Tidak semua pedagang diberi face shield
Mereka yang tidak memakai face shield masih mengenakan masker, meskipun ada beberapa orang yang memakainya dengan tidak benar atau melepasnya. Satpam dikerahkan untuk mengawasi pemberlakuan protokol kesehatan ini.
Begitu juga terpantau di Sentral Komersial Arengka Jalan Sukarno Hatta Pekanbaru, pada Selasa (16/06) tadi, satpam terlihat menegur seorang pengunjung yang tidak memakai masker saat ia hendak memasuki bagian pasar khusus penjual nonpangan di lantai semi basement. Untuk jaga jarak masih sulit dilakukan. Beberapa pengunjung terlihat berdesakan dan mengerubungi sebuah kios yang menjual perlengkapan bayi.
Lain lagi yang terlihat di Pasar Arengka, pengelola pasar telah memasang tanda lalu lintas pengunjung, baik di bagian penjual daging segar maupun di bagian toko-toko yang ada. Di bagian kios daging segar terlihat beberapa penjual daging melepaskan maskernya. Salah satu karyawan pengelola daging segar pasar trasdisonal itu, Hermawan, mengakui bahwa itu adalah tantangan tersendiri dalam menerapkan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional. (Syamsul Bahri)
Tags : -,