PENDIDIKAN - Mendikbud Nadiem Makarim menjabarkan target Merdeka Belajar 15 tahun ke depan di hadapan Komisi X DPR. Nadiem menekankan prinsip keberlanjutan kebijakan Merdeka Belajar dan target yang ingin dicapai selama 15 tahun ke depan.
Semua yang kita lakukan dalam Merdeka Belajar merupakan prinsip keberlanjutan untuk mencapai critical mass (batas minimum) sekitar 20 persen, sehingga memastikan kondisi yang baik bagi sistem pendidikan agar dapat beroperasi secara mandiri dan tidak dapat diputarbalikkan, ujar Nadiem dalam telekonferensi Rapat Kerja dengan Komisi X DPR di Jakarta, Kamis (2/07).
Prinsip keberlanjutan yang ia maksud yakni dengan merevisi berbagai peraturan perundangan, salah satunya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Kemendikbud juga merevisi berbagai peraturan teknis untuk menyederhanakan proses administratif.
Misalnya, penyederhanaan mekanisme pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sekaligus memperluas jangkauannya hingga ke sekolah swasta.
Terdapat 11 target yang menjadi fokus utama Merdeka Belajar tahun 2020-2035. Enam target berada di kategori pendidikan dasar dan menengah, dua target di kategori tata kelola, dan tiga target di kategori pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi.
Kategori pendidikan dasar dan menengah:
Kategori tata kelola:
Kategori pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi:
Nadiem mengaku ingin mendorong seluruh pemangku kepentingan pendidikan menjadi agen perubahan. Hal tersebut dapat dicapai melalui perbaikan infrastruktur dan teknologi, kebijakan, prosedur, dan pendanaan, kepemimpinan, masyarakat, dan budaya, serta kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Menurut Nadiem, Merdeka Belajar dapat merevitalisasi sistem pendidikan menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan. Kebijakan ini juga mendorong sistem terbuka yang memungkinkan kerja sama antarguru lewat berbagai pelatihan.
Pada kategori pedagogi atau gaya seorang guru mengajar, Merdeka Belajar mendorong gaya berbasis kompetensi dan kurikulum. Proses mengajar akan berbasis kebutuhan individu dan berpusat kepada siswa.
Di bidang kurikulum, Merdeka Belajar bertujuan membentuk kurikulum berdasarkan soft skill dan pengembangan karakter siswa. Adapun terkait sistem penilaian, Merdeka Belajar berupaya menghadirkan penilaian yang bersifat formatif serta berdasarkan portofolio.
Nadiem menekankan, Kemendikbud akan mentransformasi kepemimpinan internal, baik di dalam kementerian maupun di tingkat pemerintah daerah. Secara paralel, Kemendikbud juga terus mengintegrasikan peran pihak ketiga dalam sistem pendidikan nasional.
Contohnya, peran aktif dunia usaha dan dunia industri dalam pendidikan vokasi maupun pendidikan tinggi. Selama ini, kiprah relawan dan komunitas pendidikan turut menyokong program Organisasi Penggerak dan Sekolah Penggerak. Apa pun yang terjadi di pemerintahan, grup-grup penggerak yang terbentuk dapat terus berjalan, ujar Nadiem. (*)
Tags : -,