POLITIK - Ketua Tim Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) PAN Riau Mustafa Kamal menegaskan tidak ada rencana evaluasi untuk pasangan Kasmarni-Bagus Santoso setelah SK dukungan DPP PAN terbit untuk mendukung pasangan Kas-Bagus (KBS).
Sampai hari ini tidak ada rencana evaluasi dukungan untuk pasangan Kasmarni-Bagus Santoso, dan semua pihak harus menghormati keputusan yang diambil oleh DPP PAN, kata politisi senior Mustafa Kamal lewat telekomunikasi, Sabtu(4/7/2020).
Menurutnya, sampai hari ini DPP PAN tidak melakukan evaluasi untuk pasangan Kas-Bagus mengingat pasangan ini telah menerima SK resmi dari DPP PAN. Saya sendiri bahkan belum menerima masukan adanya rencana evaluasi itu. Harapannya semua pihak atau kader menghormati keputusan DPP PAN, katanya.
Pihaknya justru melihat pasangan Kas-Bagus atau KBS merupakan pasangan ideal yang memiliki peluang begitu besar untuk memenangkan Pilkada Bengkalis akhir tahun ini. Saya sendiri justru berterimakasih dengan partai-partai lain yang telah turut memberikan dukungan terhadap pasangan Kasmarni-Bagus. Seperti NasDem, PKB dan PBB, totalnya sudah 13 kursi dan sudah melebihi syarat yang ditetapkan untuk bisa maju di Pilkada, kata dia.
Dengan adanya dukungan partai-partai lain seperti NasDem dan PKB, PAN dan PBB, maka harusnya seluruh kader PAN dapat melihat bahwa pasangan KBS memiliki daya tarik besar untuk bisa menang dan bukan justru sebaliknya. Bagi saya, keputusan DPP PAN sudah mutlak dan semua pihak harus menghormatinya. Jangan lagi melihat kebelakang, tapi kedepan bagaimana untuk memenangkan pasangan yang telah didukung itu, katanya.
Sebelumnya Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor : PAN/A/Kpts/KU-SJ/053/V/2020 tentang persetujuan pasangan calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Bengkalis, Riau.
SK yang ditandatangani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eddy Soeparno tersebut tercantum nama Kasmarni sebagai calon bupati dan Bagus Santoso sebagai calon wakil bupati. SK tersebut telah ditandatangani dan diterbitkan sejak 27 Mei 2020 dan akhirnya diserahkan ke Kasmarni-Bagus Santoso pada Senin (22/6/2020) di Jakarta. Dengan SK tersebut, maka pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis Kasmarni-Bagus Santoso hampir dapat dipastikan berlayar di Pilkada 2020.
Pasangan Kasmarni-Bagus Santoso dapat SK dari PKB dan PBB
Sebelumnya pasangan Kasmarni-Bagus Santoso untuk maju sebagai kandidat calon kepala daerah di Kabupaten Bengkalis telah terpenuhi yakni telah mendapatkan SK dari PKB dan PBB.
Sebagai informasi, PKB saat ini memiliki 3 kursi di parlemen, PAN 6 kursi, serta PBB 1 kursi. Untuk saat ini pasangan ini telah didukung 10 kursi. Wakil sekretaris DPC PKB Kabupaten Bengkalis Riza Zulhelmi juga telah menjelaskan dalam waktu dekat ini akan melakukan pertemuan dengan menggagas pertemuan bersama partai-partai pengusung.
Di awal ini pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso akan duduk bersama dengan pengurus partai pengusung Kabupaten Bengkalis, mudah-mudahan secepatnya kita akan menunggu arahan dari beliau, kata Riza.
Kasmarni masih menjadi satu-satunya calon kepala daerah dari kalangan perempuan untuk Kabupaten Bengkalis, Riau, dan Bagus Santoso bersama PAN telah menentukan pilihan yang ideal. Akademisi Fisipol Universitas Riau Saiman Pakpahan pada media sebelumya juga telah mengungkap dua setting isu yang baik untuk pasangan Kasmarni-Bagus Santoso. Pertama tentang koalisi PAN dengan partai lain yang menempatkan Kasmarni sebagai pasangannya sehingga memunculkan banyak prediksi dan dugaan-dugaan positif, kata Saiman.
Saiman turut mengungkap kejayaan massa lampau dan sekarang yang dipandang sangat menguntungkan pasangan Kasmarni-Bagus Santoso. Dia jelaskan, bahwa saat ini Kasmarni merupakan jaringan kekuasaan bagi Bupati Amril Mukminin yang sebelumnya mampu menguasai basis suara di Mandau dan Pinggir. Sementara PAN, lanjut dia, pada era sebelumnya melalui Herliyan Saleh juga berhasil memikat hati masyarakat Bengkalis. Maka kemudian, akan ada memori publik pada PAN di Bengkalis terkait pasangan Kasmarni dan Bagus Santoso, kata dia.
Saiman juga melihat dari sisi partai, maka partai punya kemampuan untuk melakukan pembacaan koalisi dengan partai-partai lain. Dan partai lain tentu harus mendorong kader partainya itu untuk dipasangkan dengan individu potensial, dan begitu idealnya jika berbicara norma politik, katanya.
Komunikasi politik antarpartai, menurutnya, pasangan itu tentu akan sangat baik dimatangkan atau diselesaikan di tingkat partai yang berbeda. Hal itu menurut Saiman amat penting mengingat koalisi antarpartai menentukan kekuatan untuk meraih kekuasaan di Bengkalis. Lalu platfom partai mana yang diangggap sesuai untuk meraih kekuasaan itu bisa diraih? Tentunya PAN sudah melakukan analisis yang matang, katanya.
Akademisi ini juga menjelaskan, Kasmarni merupakan birokrat yang memiliki kekuatan politik besar di Bengkalis, terlebih jaringan yang sejauh ini masih melekat. Maka ketika ada kebuntuhan, demikian Saiman, maka dianggap penting karena ujung kesimpulan komunikasi politik antarpartai walaupun melalui upaya 'bypass' dengan orang yang memiliki jaringan kuat dan dengan orang yang memiliki kekuasaan.
Dengan kondisi Kasmarni yang 'seksi' itu, lanjut dia, maka kemudian wajar ada upaya atau usaha untuk mendorong Kasmarni agar terjun ke dunia politik dengan asumsi dia masih punya kekuatan birokrasi. Pun sejauh ini Mandau dan Pinggir masih menjadi basis bagi Kasmarni yang hingga kini memang memiliki jaringan yang kuat, katanya.
Secara politik, lanjut dia, Kasmarni menjadi 'seksi' untuk dilirik oleh partai-partai untuk merebut kekuasaan di Bengkalis. Maka PAN wajar menjatuhkan pilihan ke Kasmarni dengan menempatkan kader partainya Bagus Santoso, kata dia.
Pilihan itu menurut dia bukan menjadi persoalan karena partai memiliki pandangan tersendiri untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan di Bengkalis. Dalam konteks keterwakilan dan distribusi politik suara itu, demikian Saiman, maka pilihan PAN tidak ada persoalan dan itu menjadi salah satu kemampuan partai untuk melihatnya. Kalau dilihat dari peta sebaran suara, karena pilkada bicara tentang pemilih.
Peta untuk sebaran pertama Pilkada Bengkalis ada di Pulau Bengkalis dan bahkan lebih banyak suara ada di Mandau dan Pinggir yang menjadi basis Kasmarni, katanya. Dan Kasmarni melalui kontestasi politik Amril periode sebelumnya, menurut dia juga akan mampu dan berhasil menguasai wilayah itu sehingga wajar kemudian PAN membuka pintu koalisi dengan argumentasi tersebut.
Untuk diketahui, Bagus Santoso yang didorong PAN untuk berpasangan dengan Kasmarni merupakan kader PAN yang telah berkali-kali menjabat sebagai legislator di Bengkalis dan legislator di DPRD Riau. Sosok Bagus Santoso dipandang mampu membawa PAN kembali berjaya di Bengkalis bersama birokrat 'seksi' yang memiliki jaringan kuat di wilayah Mandau dan Pinggir. (*)
Tags : -,