Pemelihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2020 ini telah memosisikan Partai Golkar masih sebagai salah satu partai kuat dalam kancah politik nasional.
PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Pengamat politik dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan, S.Ip.M.Si menilai pilkada serentak pada tahun ini telah memosisikan Golkar sebagai salah satu partai kuat dalam kancah politik nasional.
Berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Partai Golkar diperkirakan memenangi sembilan pemilihan kepala daerah tingkat provinsi (52,94 persen dari 17 pilgub), 22 pemilihan wali kota (56,41 persen dari 39 pilwalkot), dan 48 pemilihan bupati (41,74 dari 115 pilbup). Pilkada kali ini menempatkan posisi Golkar sebagai partai terkuat di kancah perpolitikan, kata Saiman Pakpahan, S.Ip.M.Si dalam keterangannya dengan media belum lama ini.
Hasil tersebut, menurut dia, membuktikan Golkar sebagai partai yang teruji dan memiliki basis massa yang jelas dalam memenangi pertarungan. Pasangan calon yang menang di pilkada itu menjadikan Golkar bak gadis cantik. Hasil pilkada Golkar ini tentu menunjukkan 'bargaining' politiknya makin menguat, ujarnya.
Terlebih, kata dia, mayoritas kepala daerah yang menang versi hitung cepat di seluruh wilayah merupakan kader internal Golkar. Saiman Pakpahan menuturkan bahwa Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto telah memosisikan diri sebagai partai yang cukup jeli dalam mengikuti harapan rakyat. Saat ini racikan calon-calon yang diusung dalam pilkada oleh Airlangga cukup berhasil, bisa dikatakan kemenangan Golkar di pilkada kali ini adalah keberhasilan Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar, ungkapnya.
Melihat komposisi kemenangan Partai Golkar di pilkada sebelum-sebelumnya ini, Saiman Pakpahan menilai bukan sesuatu yang mustahil jika calon pendamping Dr H Indera Gunawan PhD-Samsu Dalimunte (Samda) yang juga Anggota DPRD Bengkalis berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bengkalis akan mendulang hal sama. Kalau Golkar mengusung Indera Gunawan, ini hal yang menguntungkan bagi Drs H Syamsuar MSi, sebagai Ketua DPD Partai Golkar Riau karena Golkar memiliki basis kekuatan massa yang besar, terlihat pada kemenangan pilkada 2018 lalu. Tapi bisa saja Indra Gunawan meminang cawabupnya dari PKS dan meyakini kemenangan sudah di depan mata, ujarnya.
Saiman Pakpahan menilai keunggulan Golkar dalam pilkada merupakan modal besar. Ia memperkirakan Indra Gunawan bisa menentukan calon wakil nya untuk maju di Pilkada Bengkalis 2020 ini berdasarkan kesuksesan partai dalam pilkada. Sementara itu, jika melihat Syamsuar tampak kerap melakukan silaturahmi menyambangi partai-partai pendukung. Hal tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa Syamsuar secara personal juga mampu memposisikan diri sebagai perekat bagi partai pendukung. Syamsuar tentu akan menjadi titik sentral yang diterima seluruh partai pendukung pada jagoannya didaerah dalam menghadapi Pilkada 2020 dan nantinya yang bisa turut mengumpulkan partai pendukung, jelas dia.
Di sisi lain, Saiman Pakpahan, Syamsuar juga diterima semua pihak di berbagai faksi di internal Partai Golkar. Hal ini menurutnya akan membuat Golkar makin solid dalam menghadapi pilgub 2020. Artinya, Syamsuar memiliki kepemimpinan yang kuat di antara faksi-faksi di dalam tubuh Golkar, katanya.
Golkar utamakan usung kader di pilkada serentak 2020
Sebelumnya DPP Partai Golkar telah memprioritaskan kader sendiri untuk diusung dalam Pilkada serentak 2020. Hal tersebut menjadi masukan pengurus dalam rapat pleno kemarin yang disebutkan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di kantor DPP Golkar.
Lodewijk menyebut, akan mempertimbangkan kader tersebut dengan beberapa hal. Pertama popularitas, elektabilitas, hingga kemampuan logistik yang bersangkutan. Saat ini Golkar masih tahap penjaringan. Hasilnya bakal dikomparasi dengan survei beberapa lembaga yang direkomendasikan pengurus pusat. Yaitu Pusdeham Surabaya, Indikator Politik, SMRC, Charta Politika, LSI Djayadi Hanan, Indo Barometer, ketujuh Polmark, Sinergi Data Indonesia, dan Poltracking, dan LSI pimpinan Denny JA. Dengan demikian yang kita harapkan pada Pilkada serentak nanti pada 2020 nanti kita mendapatkan kader-kader terbaik dan kita yakin mereka bisa bertarung pada Pilkada serentak tahun 2020, jelas Lodewijk.
Soal target, Lodewijk mengatakan belum menentukan. Tetapi, Golkar ingin menang sebesar-besarnya. Kita ingin menang sebesar-besarnya kita tahu ada 9 provinsi dan ada 261 kabupaten kota yang kita optimalkan. Karena menang dalam Pilkada serentak tahun 2020 nanti akan sangat menentukan untuk Pemilu tahun 2024 nanti, ujarnya.
Ketua DPRD Riau masuk bursa Pilkada Bengkalis lewat Golkar
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Provinsi Riau resmi memasukkan nama Dr H Indera Gunawan Eet PhD, Ketua DPRD Riau itu dalam bursa pencalonan Kepala Daerah di Pilkada Bengkalis 2020.
Pada kesempatan-kesempatan kemarin Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau, Drs H Syamsuar MSi mengatakan, dalam menciptakan sosok kepala daerah, Partai Golkar berkomitmen mencari pemimpin yang bisa membangun dan membangkitkan perekonomian kerakyatan. Konsep awal adalah mencari figur yang mempuni dan paham dalam perekonomian suatu daerah yang akan dipimpinnya. Di masa seperti sekarang ini, tentunya Partai Golkar berupaya untuk mencari pemimpin yang bisa membangun ekonomi kerakyatan, katanya.
Menurut orang nomor satu di DPD Golkar Riau ini, persoalan yang dihadapi masyarakat bagaimana membangkitkan ekonomi. Bagaimana sosok seorang pemimpin dari Partai Golkar harus bisa memulihkan perekonomian kerakyatan Provinsi Riau serta Kabupaten dan Kota yang akan dipimpinnya. Tentunya Partai Golkar akan mencari figur yang dapat me-recovery ekonomi di Provinsi Riau, serta kabupaten/kota. Yang diutamakan adalah mampu membangun ekonomi kerakyatan, bagaimana ekonomi berputar, butuh kreativitas dan keberanian kepala daerah dalam me-recovery ekonomi itu, jelasnya.
Lebih lanjut, Syamsuar menjelaskan, terpilihnya nama Dr H Indera Gunawan Eet PhD dalam bursa pencalonan di Pilkada Bengkalis karena track record-nya sudah tidak perlu diragukan lagi. Indera Gunawan dikenal sebagai birokrat ulung yang handal dan teruji dalam memimpin seperti di jabatan legislatif DPRD Bengkalis dan terakhir di DPRD Riau.
Jam terbang tak diragukan lagi kalau soal itu. Saya yakin beliau sudah tahu apa yang akan dilakukannya ke depan. Saya rasa ini solusi buat masyarakat Bengkalis dalam menghadapi resesi ekonomi yang sedang terjadi, terangnya.
Partai Golkar juga, kata dia, tetap menjalankan mekaninesme partai dan sebelumnya melakukan survei di lapangan. Syamsuar menyebut, soal koalisi partai berlambang Pohon Beringin ini telah membuka komunikasi dengan beberapa parpol di Bengkalis, salah satunya yang sudah terjalin secara intens adalah dengan PKS. Kita dudukkan semua pengurus partai, masih terus membuka komunikasi. Kami kirim nama beliau (parpol koalisi) untuk dilakukan disurvei elektabikitas dan popularitas juga, ujar Syamsuar.
Indera Gunawan Eet dalam pernyataanya belakangan ini terkait namanya dipilih masuk dalam bursa pencalonan kepala daerah di Pilkada Bengkalis dari Partai Golkar mengatakan, sebagai orang yang pernah mengabdi di Bengkalis selama lebih kurang 15 tahun, dirinya mempunyai harapan untuk bisa berkarya dan membangun Bengkalis ke depan.
Saya sadar sekarang sudah tidak mungkin lagi turut membangun Bengkalis melalui legislatif namun diperlukan jalur birokrasi [eksekutif]. Kebetulan saat ini, ada datang tawaran dari teman-teman Parpol membuka peluang melalui jalur politik, kenapa tidak, ujarnya.
Menurut Ketua DPRD Riau ini, permintaan tersebut datang dari Partai Golkar yang meminta agar kembali ke Bengkalis untuk mengikuti kontestasi politik di Pilkada Bengkalis 2020 ini. Karena ada mekanisme. Tapi melalui proses yang berjalan, dan konsolidasi partai secara internal Golkar pun harus berkomunikasi dengan DPP, sebab yang putuskan secara sah kan dari DPP, kata pria kelahiran Bengkalis, Riau ini.
Namun paling tidak, menurutnya, Partai Golkar juga akan melakukan survei. Sebab survei ini juga salah satu proses yang harus dilalui setiap figur yang akan diusung, katanya.
Indera Gunawan mengaku, dirinya masih mempunyai tanggung jawab dengan Kabupaten Bengkalis, terutama dalam pembangunan ke depan agar lebih baik lagi. Terlebih saat menjadi seorang pejabat di Legislatif lebih banyak mengabdi di Bengkalis. Saya merasa bagian dari Bengkalis. Lantaran 85 persen tugas yang pernah saya jalani di Bengkalis. Saya mempunyai tanggung jawab dengan Bengkalis, berkiprah dijalur politik untuk Bengkalis dan sebisa mungkin memajukan Bengkalis. Insyaallah niat baik akan membuahkan hasil yang baik pula, tutur Indera Gunawan Eet.
Golkar jadi partai pengusung di pilkada Bengkalis
Berbekal perolehan 8 kursi di Legislatif di DPRD Bengkalis ditambah partai pengusung dari PKS, Partai Golongan Karya (Golkar) optimis bakal menjadi partai pengusung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bengkalis 2020.
Komunikasi dengan sejumlah partai politik pun terus dilakukan untuk menjajaki kemungkinan koalisi. Golkar memang memiliki 8 kursi. Kita sangat berpeluang dan optimis dapat mengusung pasangan calon, bersinergi dengan parpol lain, kata Syamsuar, Ketua DPD Golkar Riau saat jumpa pers di Kantor DPD Golkar belum lama ini.
Menurut Syamsuar, peta politik di Kabupaten Bengkalis menjelang Pilkada pada Juli 2020, masih sangat cair dan dinamis. Kandidat kuat yang sudah muncul saat ini menurutnya baru Indera Gunawan dan cukup bagus serta memiliki kans kuat, katanya tampak tersenyum.
Syamsuar mengatakan, penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis dari Partai Golkar sudah dibuka. Selain melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik untuk mengarungi Pilkada Bengkalis. Teknisnya ditangani oleh tim 11 yang sudah kita bentuk, terangnya yang menjelaskan sedikit tentang tim 11 merupakan tim gabungan dari pengurus DPD dan anggota Dewan yang dibentuk Golkar untuk melakukan penjaringan bakal calon Kepala Daerah.
Menurutnya, berdasarkan petunjuk pelaksanaan (Juklak) dari DPP, bakal calon terlebih dahulu mendaftar dan diwajibkan mengisi formulir untuk menentukan, mendaftar sebagai calon bupati atau wakil bupati. Formulir yang ditujukan kepada DPD Golkar itu menurutnya wajib diisi. Baik kader internal maupun eksternal partai, semuanya harus melalui mekanisme pendaftaran penjaringan, katanya.
Seluruh bakal calon yang telah mendaftar terlebih dahulu disosialisasikan kepada pengurus partai di bawah DPD, dari Pimpinan Kecamatan (PK) hingga struktural tingkat desa. Kemudian dikonsultasikan dengan pengurus DPD Golkar Riau. Setelah itu barulah akan dibawa ke tingkat DPP Golkar yang selanjutnya diberikan rekomendasi. Sejauh ini, hasilnya dari internal partai jatuh pilihan pada Indera Gunawan Eed,[Sekretaris DPD Partai Golkar Riau] itu sebagai petarung yang handal untuk di Pilkada Kabupaten Bengkalis, Riau 2020 ini. (*)
Tags : -,