SIAK - Forum Makan Ikan (Forikan) Kabupaten Siak gencar kampanye makan ikan untuk mencegah kondisi gagal pertumbuhan pada anak (stunting) dan menjaga daya tahan tubuh (imun) di saat pandemi Covid-19.
Hal ini dilakukan, karena beberapa alasan. Pertama, protein ikan paling mudah diserap tubuh. Bisa meningkatkan daya tahan tubuh serta untuk mengatasi persoalan stunting. Karena ikan memiliki kandungan protein yang tinggi, dan penyerapan yang mudah di dalam tubuh, untuk itu menjadi salah satu solusi untuk anak-anak keluar dari garis stunting, kata Ketua Forikan Kab Siak, Rasidah Alfedri, Kamis (9/7/2020) di Kampung Empang Pandan, Koto Gasib.
Sumber protein dan vitamin yang terkandung dalam ikan sangat baik untuk kesehatan manusia, terutama untuk kecerdasan anak. Dimana, 80 persen kecerdasan dan pertumbuhan anak sangat ditentukan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak, termasuk sejak masih dalam kandungan. Ikan ini mengandung omega tiga yang tinggi sehingga memiliki peran penting dalam mendukung program peningkatan gizi seribu hari pertama kehidupan anak di bawah umur dua tahun dan balita umur di bawah lima tahun, ucapnya.
Rasidah menjelaskan, pelatihan pembuatan makanan tambahan berbahan ikan lokal ini, sasarannya untuk ibu-ibu hamil dan ibu balita. Namun di saat Covid 19 ibu-ibu tersebut sangat rentan tertular, oleh karena itu cukup diwakili oleh Ketua PKK Kampung saja. Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan CSR PT Bumi Siak Pusako (BSP) untuk 14 Kecamatan.
Ia berharap, PKK Kampung sebagai ujung tombak bisa meneruskan ilmu yang didapat dari kegiatan ini kepada warganya, terutama kepada ibu hamil dan ibu balita. Kemudian mampu meningkatkan kegemaran anak-anak untuk gemar dan suka makan ikan. Khususnya ibu hamil dan ibu balita.
Sebelum ke Koto Gasib, rombongan Forikan Siak mengunjungi Kecamatan Dayun dalam kegiatan yang sama. Dan Rabu kemarin di kecamatan Kerinci Kanan dan Lubuk Dalam. Program Gemarikan melalui pelatihan mengolah makanan tambahan yang dilakukan ini berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Siak. Terutama untuk peningkatan gizi keluarga dan anak-anak di masa pandemi Covid-19. Alhamdulillah Kabupaten Siak, angka stuntingnya relatif rendah yaitu di bawah 11%, imbuhnya.
Salah seorang mahasiswi Kukerta dari Unri Latifa Marsya yang hadir mengikuti pelatihan itu mengatakan, kegiatan Forikan Siak ini sangat positif dan bermanfaat untuk masyarakat. Bukan informasi baru jika konsumsi ikan dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Bagaimana cara mengatasi penyakit jantung, stroke, depresi, hingga mencegah stunting.
Menurutnya pelatihan ini sangat bermanfaat untuk ibu-ibu di kampung-kampung lebih giat mengali potensi diri dengan berinovasi dengan menghasilkan sajian-sajian terbaru dan terbaik dalam masakan bahan dasar ikan.
Makan ikan tingkatkan imun tubuh
Sebelumnya Forum Makan Ikan (Forikan) Kabupaten Siak bekerjasama dengan PT BSP menyelenggarakan pelatihan pengolahan makanan berbahan ikan lokal yang dilaksanakan di dua kecamatan, yakni Tualang dan Sungai Mandau. Ini guna meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap bahan makanan bersumber ikan guna mencegah terjadinya stunting. Dalam pelatihan tersebut, terlihat antusias peserta di dua kecamatan tersebut mengikuti pelatihan. Hal itu ditunjukkan dari aktifnya para peserta melemparkan pertanyaan kepada narasumber atau chef serta dalam kegiatan itu.
Salah satu peserta, Ketua PKK Kampung Perawang Barat Indriawati, menuturkan bahwa pelatihan memasak ikan ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan ibu-ibu para peserta kegiatan lainnya. Menurutnya usai mengikuti pelatihan masing-masing Ketua PKK Kampung selanjutnya dapat berbagi ilmu kepada seluruh ibu-ibu di kampungnya masing-masing.
Kami sangat senang dengan pelatihan pengolahan ikan ini. Banyak hal-hal baru yang kami peroleh dan nanti akan kami bagikan kepada ibu-ibu hamil maupun ibu balita. Selain itu makan ikan juga dapat meningkatkan imun tubuh mencegah corona, ungkapnya.
Chef Fitra Nugraha yang menjadi narasumber, saat melakukan demo masak memaparkan bahwa prinsip utama dalam memasak adalah spirit untuk selalu membuat sajian yang lezat dan sehat. Ia juga memaparkan resep masakan Tuna Steak Sambal Matah, Sop Tenggiri Belimbing Wuluh, Dim Sum Hakaw Tenggiri dan bubur patin untuk balita kepada peserta, yang merupakan hasil kreasinya sendiri. Ia menjelaskan, menu masakan berbahan ikan akan tetap terasa nikmat dan lezat dengan tanpa mengurangi kandungan gizi, jika diolah dengan cara yang benar dan sehat.
Untuk mengolah ikan jangan terlalu matang atau over cook, karena bisa menghilangkan kandungan omega 3 dan gizi lainnya. Selain itu juga dapat menambah protein dalam tubuh dalam mencegah Covid- 19, ungkapnya.
Keempat menu tersebut, kata dia, bisa menggunakan ikan dan bahan-bahan lainnya yang mudah didapat. Chef Fitra juga menggunakan ebi kering yang sudah dihaluskan untuk mengganti penyedap masakan.
Semoga pelatihan masak ikan ini bisa memberi inspirasi bagi ibu-ibu dalam mempersiapkan menu istimewa bagi keluarga dan khususnya bagi ibu-ibu hamil dan ibu balita, agar anaknya terhindar dari stunting harapnya.
Mantan Chef restoran di Bali, Lombok, dan Surabaya ini menyampaikan, metode memasak yang ia tampilkan adalah dengan cara mengukus dan merebus. Selain itu, ia juga menunjukkan bagaimana tips memotong bawang agar tidak mempengaruhi kualitas rasa masakan yang dibuat.
Ketua Forikan Kabupaten Siak Rasidah Alfedri menambahkan, kegiatan pelatihan memasak bahan ikan ini dilaksanakan dalam rangka pencegahan stunting di Kabupaten Siak. Tujuannya kata dia untuk menambah wawasan bagi peserta. Dimana ketua PKK Kampung sebagai peserta bisa menyampaikan kepada ibu-ibu hamil dan ibu balita di wilayah masing-masing.
Seperti diketahui, lanjut Rasidah, kandungan gizi yang baik didalam ikan akan sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, terutama mampu meningkatkan kecerdasan otak pada anak. Saya berharap, anak-anak Kabupaten Siak selalu sehat, cerdas dan mampu bersaing dengan daerah lain, tapi yang terpenting bisa tercegah dari stunting, ucapnya.
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting karena mendukung program pemerintah dalam rangka pencegahan stunting melalui pelatihan memasak atau mengolah makanan berbahan ikan lokal. Harapannya kata dia, dapat memenuhi asupan gizi yang cukup kepada keluarga, tidak hanya anak-anak tapi mulai umur bayi sampai dewasa. (rilis)
Tags : -,