Headline Agama   2020/07/10 11:09 WIB

Qurban, Ibadah Mulia-Istimewa

Qurban, Ibadah Mulia-Istimewa

AGAMA - Ibadah qurban adalah persembahan terbaik seorang Muslim kepada Allah SWT. Maka semestinya, ibadah mulia ini dilakukan dengan cara istimewa, agar amal ini diterima.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadits dari Syaddad bin Aus ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat ihsan (baik) dalam segala hal. Jika kalian membunuh, maka bunuhlah dengan cara ihsan, jika kalian menyembelih (hewan), lakukan dengan ihsan. Hendaknya kalian mempertajam pisaunya dan menyenangkan sembelihannya. (HR. Muslim no. 1955).

Kepala Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bisa menyembelih hewan qurban secara ahsan (baik). Pertama, asah pisau setajam mungkin. Syari'at Islam tentang penyembelihan hewan mewajibkan pisau diasah super tajam. Hewan tidak boleh disembelih menggunakan pisau yang tumpul, bergerigi, apalagi gergaji, kata Nanung Danar Dono dalam siaran pers nya dirilis Republika.co.id, Jumat (10/6).

Ibnu Umar ra. berkata, Rasulullah SAW. memerintahkan untuk mengasah pisau, tanpa memperlihatkannya kepada hewan. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Hadits lain dari Ibnu Abbas ra., beliau berkata, Rasulullah SAW mengamati seseorang yang meletakkan kakinya di atas pipi (sisi) kambing dalam keadaan ia mengasah pisaunya, sedangkan kambing itu memandang kepadanya. Lantas Nabi berkata, Apakah sebelum ini kamu hendak mematikannya dengan beberapa kali kematian? Hendaklah pisaumu sudah diasah sebelum engkau membaringkannya. (HR. Al Hakim no. 4/257, Al Baihaqi no. 9/280, Abdur Rozaq no. 8608)

Kedua, hewan jangan dibuat stres dan ketakutan. Rasulullah menegaskan kita harus berbuat baik (ihsan) ketika menyembelih hewan, termasuk hewan qurban. Hewan juga tidak boleh dibuat tersiksa ketika disembelih. Di antara perbuatan yang dapat membuat hewan ketakutan atau stres saat akan disembelih diantaranya memperlihatkan proses pengasahan pisau dan membuat suasana sangat gaduh dan ramai.

Memperlihatkan hewan yang disembelih dan atau dikuliti serta dipotong-potong anggota tubuhnya di hadapan hewan lain yang masih hidup dan membiarkan ada genangan darah di area penyembelihan dapat membuat stres hewan qurban. Perbuatan membiarkan hal tersebut tidak hanya membuat hewan teraniaya saat disembelih, namun secara ilmiah juga dapat membuat kualitas daging menjadi turun, ujar dia.

Ketiga, dilarang menyiksa hewan qurban. Hewan qurban tidak boleh dipotong kakinya, tidak boleh dipotong ekornya, dan tidak boleh dikuliti jika ia belum mati secara sempurna. Apabila hewan dipotong kakinya, dipotong ekornya, atau dikuliti ketika masih hidup, maka hewan bisa kesakitan yang luar biasa. Bahkan, dalam keadaan tertentu, hewan bisa mati bukan karena disembelih, namun karena kesakitan yang luar biasa. Hal ini tentunya diharamkan secara syari'at agama.

Selain menyakiti, memotong-motong anggota tubuh hewan ketika masih hidup atau belum mati sempurna juga akan membuat daging hewan tersebut menjadi haram. Abu Waqid al-Laitsi berkata, Rasulullah SAW. bersabda Bagian tubuh bahiimah (hewan ternak) yang terpotong ketika hewannya masih hidup, maka ia adalah bangkai. (HR. Ibnu Majah no. 2606 dan II/1072, no. 3216; Abu Dawud VIII/60, no. 2841).

Daging bangkai itu haram dikonsumsi. Di Alquran ada empat ayat dimana Allah SWT mengharamkan memakan daging bangkai. Keempat, pantang memutus sumsum tulang belakang. Pada saat menyembelih hewan qurban, hanyalah tiga saluran yang diizinkan untuk diputus, yaitu hulqum (saluran nafas), mari' (saluran makanan), dan wadajain (dua pembuluh darah, arteri karotis dan vena jugularis).

Spinal cord atau kabel sumsum tulang tidak boleh diputus pada saat proses penyembelihan. Karena pada saat hewan disembelih, maka akan nampak darah memancar sangat kuat, deras keluar, lewat lubang yang terbuka di leher bagian depan. Darah memancar kuat karena jantung berdenyut, menarik darah dari semua bagian organ dan memompanya keluar tubuh. Jantung memompa darah itu karena perintah otak yang dikirimkan lewat (kabel) sumsum tulang belakang.

Maka jika pada saat hewan disembelih (kabel) sumsum tulang belakang tersebut juga diputus, maka jantung akan kehilangan kontak dari otak. Akibatnya, jantung segera berhenti berdetak (atau berdenyut). Kemudian jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya memompa darah keluar tubuh, kata dia.

Akibatnya, akan ada darah dalam jumlah banyak tertahan di jaringan tubuh dan menjadi stok makanan yang berlimpah bagi bakteri pembusuk. Sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri pembusuk tidak terkendali dan daging menjadi cepat busuk. (*)

Tags : -,