30.408 Kasus Covid-19 dI Riau, Pekanbaru Masih 'Penyumbang Tertinggi'

"Riau kini tembus 30.408 kasus covid-19 dan sejauh ini Kota Pekanbaru masih penyumbang tertinggi"

asien sembuh Covid-19 di Provinsi Riau hingga per tanggal 18 Februari 2021, totalnya mencapai 28.738 orang. "Alhamdulillah hari ini ada penambahan 60 pasien sembuh. Sehingga total pasien sembuh sudah mencapai 28.738 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Kamis (18/2).

Sedangkan untuk kasus baru, kata Mimi, tercatat bertambah 109 kasus menjadi 30.408 kasus. "Kasus positif Covid-19 bertambah 109 kasus baru. Selain itu ada juga penambahan dua pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19," jelas Mimi.

Sementara itu, pasien yang masih dirawat dan isolasi totalnya mencapai 936 orang. Yaitu terdiri dari pasien isolasi Mandiri 596 orang dan rawat di rumah sakit 340 orang. "Pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau OTG, rata-rata isolasi mandiri dan tetap diawasi tim kesehatan. Namun yang disertai gejala dan penyakit penyerta, itu dirawat di rumah sakit," jelasnya. *

Pekanbaru penyumbang tertinggi

Sementara Kota Pekanbaru masih menjadi penyumbang angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 tertinggi hingga hari ini, Jumat 19 Februari2021. Dalam sehari bertambah 62 kasus baru di Pekanbaru dan 1 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk jumlah kumulatif seluruh Riau, terdapat 109 penambahan kasus baru, 2 kematian dan 60 pasien sembuh. "Untuk hari Kamis kemarin total kasus kumulatif di Riau sebanyak 30.408 dengan total pasien sembuh sebanyak 28.738 orang," kata Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir.

Mimi menjelaskan, Kota Pekanbaru menjadi penyumbang kasus tertinggi juga disebabkan oleh posisi Pekanbaru sebagai Ibukota Provinsi yang menjadi pusat banyak kegiatan serta penduduknya paling banyak melakukan tes sehingga kasus yang semula tidak terdeteksi menjadi muncul ke permukaan. Namun, lanjut Mimi, angka kesembuhan di Riau juga tinggi sehingga penanganan Covid-19 perlu diapresiasi. "Untuk angka kematian kita juga rendah, lebih banyak yang sembuh. Kita masih harus terus berusaha bagaimana agar angka kematian benar-benar nihil dan kasus terkonfirmasi menurun drastis dengan tetap disiplin protokol kesehatan," katanya. (*)