Pekanbaru   2025/09/30 9:41 WIB

33 Ribu Siswa di Pekanbaru Sudah Manfaatkan MBG, Wako Agung Nugroho: untuk Pelajar Aman dan Tetap Higienis

 33 Ribu Siswa di Pekanbaru Sudah Manfaatkan MBG, Wako Agung Nugroho: untuk Pelajar Aman dan Tetap Higienis
Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho

 

PEKANBARU, RIAUPAGI.COM – Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, memastikan bahwa penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar dilakukan secara higienis dan aman untuk dikonsumsi. 

Ini ditegaskan usai melakukan inspeksi mendadak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Marpoyan Damai 2, Kamis 25 September 2025.

Dalam sidak tersebut, Agung didampingi oleh tim dari Balai Besar POM Pekanbaru dan sejumlah instansi terkait. Mereka memantau langsung proses pengolahan makanan mulai dari dapur kering, dapur basah, area memasak hingga tempat pengemasan makanan.

"Kita sudah lihat langsung. Semua bagian dapurnya bersih dan sesuai standar kebersihan. Tempat masak dan pengemasan juga tertata dengan baik," ujar Agung Nugroho.

Pemerintah Kota Pekanbaru, lanjutnya, secara rutin melakukan pengawasan bersama Balai Besar POM untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. Hingga saat ini, kata Agung, tidak ditemukan adanya laporan keracunan sejak program berjalan.

“Program MBG ini sudah berjalan sembilan bulan dan tidak ada kasus yang mencemaskan. Artinya, pelaksanaan di lapangan cukup baik,” ungkapnya.

Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau ribuan pelajar di berbagai sekolah. Menurut Agung, dampaknya sangat positif, terutama dalam membantu kebutuhan gizi anak-anak dan meringankan beban ekonomi orang tua.

Ia juga menambahkan bahwa program ini akan terus diperluas ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah pinggiran kota.

“Banyak orang tua murid dari daerah pinggiran yang berharap anak mereka bisa ikut menikmati program ini. Jadi, kita akan upayakan agar lebih merata ke seluruh Pekanbaru,” tutup Agung.

 

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Pekanbaru yang digulirkan sejak Januari 2025 hingga kini berjalan lancar tanpa temuan menu yang memicu sakit perut maupun keracunan.

 

Program nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ini bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, sebagai strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia sekaligus pemerataan gizi di seluruh Indonesia.

Di Pekanbaru, tercatat sebanyak 72 sekolah menjadi penerima manfaat MBG, dengan jumlah peserta didik mencapai 33.419 orang.

Salah satunya adalah SD IT Al Hidayah Pekanbaru, yang sejak pertengahan Januari 2025 menyalurkan MBG bagi 381 siswa.

“Sampai saat ini program MBG di sekolah kami masih berjalan, masih belum ada kendala berarti,” ujar Wakil Kepala SD IT Al Hidayah Pekanbaru, Lucia Cipta Agustin, Kamis (25/9).

Distribusi makanan dilakukan setiap siang oleh petugas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ratusan food tray berisi menu sehat dikemas dalam wadah aluminium lengkap dengan penutup, sebelum dibagikan ke anak-anak.

Lucia berharap program ini dapat terus berjalan karena membantu menambah asupan gizi bagi siswa, khususnya di sekolah swasta.

Program MBG di Pekanbaru disebut sebagai salah satu wujud nyata perhatian pemerintah pusat terhadap peningkatan gizi anak bangsa.

 

Menanggapi maraknya kasus keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mengambil langkah cepat dengan memastikan keamanan dan kualitas program serupa di wilayahnya.

Walikota Pekanbaru, Agung Nugroho, mengungkapkan bahwa Pemko telah berkoordinasi intensif dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan berbagai stakeholder untuk melakukan pemantauan serta pemeriksaan berkala terhadap dapur-dapur pengolahan MBG.

"Kita tidak ingin kecolongan. Maka dari itu, sejak awal kita bersama BPOM sudah turun langsung melakukan pengecekan. Mulai dari dapur kering, dapur basah, tempat memasak hingga ruang pengemasan. Semua berjalan sesuai standar higienis," ujar Agung, usai meninjau salah satu Satuan Pendidikan Penyelenggara (SPPG) Marpoyan Damai.

Untuk menjamin keamanan makanan, BPOM dan tim Pemko melakukan uji laboratorium terhadap menu MBG yang telah disalurkan. 

Hasil pengujian menunjukkan seluruh sampel makanan bebas dari bahan berbahaya seperti formalin maupun zat aditif lain yang berpotensi menimbulkan keracunan.

"Alhamdulillah, semua hasilnya negatif. Jadi MBG di Pekanbaru dipastikan aman, sehat, dan layak dikonsumsi oleh anak-anak kita," tegas Agung.

Selain fokus pada keamanan, Pemko Pekanbaru juga memastikan program MBG memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. 

Kepala SPPG Marpoyan Damai, Dwi Novia, menyebutkan bahwa dapur MBG di wilayahnya dikelola dengan melibatkan masyarakat sekitar.

"Program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak kita, tapi juga bermanfaat untuk lingkungan. Pekerja maupun relawan yang membantu adalah warga sekitar, sehingga membuka lapangan kerja dan menambah penghasilan bagi keluarga mereka," jelas Dwi Novia.

Walikota Agung menambahkan, Pemko akan terus memperketat pengawasan dengan pemeriksaan rutin, baik dari aspek higienitas dapur maupun kualitas bahan baku. 

Langkah ini dilakukan agar para orang tua merasa tenang dan percaya terhadap program MBG sebagai penunjang gizi anak-anak sekolah. (rp.ind/*)

Editor: Indra Kurniawan

Tags : makan bergizi gratis, mbg, program mbg, pekanbaru, 33 ribu siswa manfaatkan mbg, mbg pekanbaru aman dan higienis,