RIAUPAGI.COM, PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru mencatat, ada 35 titik panas atau hotspot terpantau di Provinsi Riau, hingga hari ini Kamis 18 Februari 2021. Jumlah titik panas naik drastis jika dibandingkan hari sebelumnya yang hanya terbantau 2 hingga 7 titik panas.
"Hari ini satelit memantau ada 35 titik panas yang tersebar di 6 wilayah di Riau dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Pelalawan yakni sebanyak 12 titik," kata Forecaster On Duty BMKG Stasiun Pekanbaru Putri Santy Siregar pada wartawan, Kamis (18/2).
Di Kabupaten Indragiri Hilir 9 titik, Bengkalis 7 titik, Kabupaten Indragiri Hulu 4 titik, Kabupaten Siak 2 titik dan Kota Dumai satu titik. "Dari jumlah tersebut, dua titik di antaranya berada di level tinggi alias titik api. Hal ini bisa diartikan di wilayah tersebut dipastikan ada aktivitas kebakaran hutan dan lahan. Dua titik tersebut berada di Kabupaten Bengkalis tepatnya di Kecamatan Rupat. Untuk 33 titik lainnya berada di level rendah dan sedang. Dua titik di level rendah dan sisanya berada di level sedang. BMKG terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan," sebutnya.
Untuk suhu udara Riau hari ini berada di angka 23.0 - 33.0 derajat celcius dengan kelembapan udara 50 – 98 %. Sementara arah angin berhembus ke arah Utara – Timur Laut dengan kecepatan 10 - 36 Km/jam. Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.5 - 1.25 meter. Waspada terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah Perairan Utara Bangka, Perairan Utara - Timur Bintan dan Perairan Timur Lingga.
Sementara surat pengajuan permohonan bantuan tiga unit helikopter dan satu pesawat untuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sudah ditandatangani Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar. "Tadi sudah diteken sama pak Gubernur. Yang kita ajukan itu, ada tiga heli, kemudian satu pesawat guna kegiatan pencegahan dan penanggulangan Karhutla," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger.
Besok (Kamis hari ini) dijadwalkan, Kepala BPBD Riau, langsung bertolak ke Jakarta, untuk menyampaikan langsung surat pengajuan tersebut ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). "Besok, saya langsung ke Jakarta. Inikan urgen sifatnya," ungkap Edwar lagi.
Ada pun dua dari tiga helikopter yang diajukan ke pusat, pasca ditetapkannya status siaga bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kemarin itu, yakni diperuntukan untuk Water Boombing (WB). Sementara, satu unit helikopter lagi, diperuntukan untuk patroli. Keberadaan heli dianggap sangat penting, dalam upaya penanggulangan Karhutla, terutama menjangkau lokasi yang jauh dari akses jalan. "Mudah-mudahan setelah kita ajukan, cepat diproses, kemudian segera didatangkan ke Riau," ujar Edwar.
Untuk pengajuan pesawat, akan diperuntukan untuk kegiatan Tekhnologi Modifikasi Cuaca (TMC). BPBD Riau sendiri saat ini sedang menjalin komunikasi dengan pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). TMC juga sangat penting dalam upaya melakukan hujan buatan, guna pencegahan dan penanggulangan Karhutla. "Untuk pesawat biasanya bisa jenia Cassa atau CN295. Untuk heli, sama tergantung pusat juga, bisa sikorsky, bisa kamov atau MI-17. Tergantung pusatlah, mana nanti yang dikirim ke Riau," sebutnya. (*)
Tags : 35 Hotspot Terpantau di Riau, Gubri Setujui Surat Pengajuan Bantuan Heli WB dan Pesawat TMC,