4 Tahun 8 Bulan 14 Hari Syamsuar-Edy Natar Bersama Memimpin, 'Keduanya Seperti Abang dan Adik'

PEKANBARU - Presiden Joko Widodo [Jokowi] sudah resmi menerima pengunduran diri Gubernur Riau [Gubri]  Syamsuar yang per 2 November 2023menjadi hari terakhir menjabat sebagai Gubernur Riau.

"Selama memimpin 4 tahun 8 bulan 14 hari Syamsuar-Edy Natar keduanya seperti Abang dan Adik."

"Ya sudah (pengunduran diri diterima)," kata Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Elly Wardhana, Kamis (2/11) kemarin.

Kepastian penerimaan pengunduran diri ini dibenarkannya sesuai keputusan juga telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo sejak, Jumat 3 November 2023 hari ini.

Lantas, Edy Natar Nasution akan mengambil peran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau (Gubri). Keputusan pengunduran diri ini diterima sebelum pengumuman daftar calon tetap (DCT) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"(Terakhir Syamsuar menjabat) Ya, sesuai dengan tanggal DCT," sambung Elly.

Seperti diketahui pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) oleh KPU akan dilaksanakan pada 4 November 2023. Sementara Syamsuar sudah mengajukan surat pengunduran diri kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau pada September 2023. Karena ia maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Golkar.

Selain itu Syamsuar yang ditemani sang istri, Misnarni sudah berpamitan dalam pelepasan masa tugas Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kamis (02/11/2023) malam di Gedung Daerah Pekanbaru. Gubri mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dan kolaborasi selama lima tahun ia menjabat Gubernur Riau. (*)

Acara pelepasan masa tugas Gubernur Riau, Syamsuar pada Kamis 2 November 2023 malam di Gedung Daerah Pekanbaru juga dihadiri Wakil Gubernur Riau, Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution.

Pada kesempatan tersebut, Wagubri, Edy Natar Nasution berbicara tentang pengalamannya selama 4 tahun 8 bulan 14 hari mendampingi Gubri Syamsuar.

Edy Natar Nasution mengungkapkan rasa kagumnya terhadap kepemimpinan Syamsuar, bahkan menyebutnya seperti abang dan adik.

"Saya terus terang banyak mengambil pengalaman tentang kepemimpinan dari beliau. Saya sering mengatakan di dalam berbagai forum saya tidak pernah memanggil beliau gubernur, karena saya memanggil beliau selama ini tetap abang di manapun. Begitupun beliau memanggil saya tentunya adinda," kata Edy Natar dilansir mcr.

Lebih lanjut, Edy Natar Nasution menjelaskan, panggilan 'abang' adalah tanda kasih sayangnya terhadap Syamsuar.

Ia meyakini bahwa panggilan 'Gubernur' hanya berlaku selama 5 tahun masa jabatan, tetapi panggilan 'abang' adalah ungkapan tulus dari hati mereka.

"Sampai kapanpun saya akan memanggil beliau abang. Sehingga itulah yang selalu saya lakukan," tambahnya.

Edy Natar Nasution juga berbagi pengalaman tentang bagaimana Syamsuar adalah seorang pemimpin yang tidak takut menerima kritik.

Meskipun sebagai Wakil Gubernur, ia kadang-kadang harus menyampaikan pesan yang keras dan tegas, namun Syamsuar selalu menunjukkan sikap terbuka terhadap kritik tersebut.

"Karena rasa sayang saya kepada beliau. Tetapi beliau tidak pernah menunjukkan sikap ketidaksukaannya kepada saya. Sampai hari ini saya rasakan itu," tuturnya.

"Malam ini saya buktikan saya berhasil bersama-sama beliau. Bersama sampai akhir jabatannya malam ini saya buktikan itu," sebut Edy Natar.

Selama masa tugasnya, Edy Natar Nasution mengaku telah banyak belajar dari Syamsuar, bahkan dengan segala kekurangannya.

Ia merasa, tugasnya adalah mendampingi dan mengingatkan Gubri, sehingga pengalaman kepemimpinan yang didapatnya selama bertugas sangat berharga.

"Karena itulah saya banyak mengambil pengalaman kepemimpinan dari beliau selama melaksanakan tugas. Apapun yang saya lakukan selama ini, beliau tetap menganggap saya sebagai adiknya itu juga lah yang saya pelihara sampai hari ini sehingga kepemimpinan beliau ini menurut saya banyak hal yang bisa saya tarik," terangnya. (*)