PEKANBARU - Sejauh ini Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Pekanbaru sudah memeriksa kesehatan 70 persen hewan kurban yang tersebar di 86 titik.
Pemeriksaan kesehatan ini tentunya untuk memastikan tak ada hewan kurban di Kota Pekanbaru yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Hasilnya, sampai saat ini belum ditemukan ada hewan kurban yang terjangkit PMK, baik kambing, sapi atau juga kerbau," kata Kadistankan Pekanbaru, Firdaus dilansir pgi, Jumat (8/7/2022).
Ia menuturkna, pihak menargetkan pemeriksaan hewan kurban tuntas pada H-1 Idul Adha 1443 Hijriyah. Untuk itu, secara maraton pihanya akan melakukan pemeriksaan di lapangan.
"Sejauh ini tim juga belum menemukan adanya hewan kurban yang tidak memenuhi syarat untuk dijadikan kurban, seperti yang belum cukup umur atau juga kondisi fisik yang cacat," sebutnya.
"Sesuai perkiraan Distankan, pada tahun ini kebutuhan hewan kurban untuk Kota Pekanbaru mencapai 8.000 ekor," pungkasnya.
Sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru minta masyarakat tetap waspada dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak, khususnya berkaki empat.
Meski penyakit tersebut tidak menular ke manusia, tetapi Dinkes tetap ingatkan cara olahannya.
Terlebih lagi saat ini, Hari Raya Idul Adha tinggal dua hari lagi, dan bahkan sudah ada yang mulai, Sabtu (9/7/2022).
Kepala Dinkes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, dua hari lagi akan ada hari raya kurban. Namun, masyarakat perlu tahu agar mereka tidak was-was dan tidak terkontaminasi terkait informasi PMK.
"Jadi informasinya, bahwa sampai saat ini belum ada bukti virus yang dari hewan PMK ini bisa menularkan kepada manusia. Jadi hanya baru sebatas pada hewan," ujar Zaini, Jumat (8/7/2022).
Namun begitu, Ia menilai tidak menutup kemungkinan virus tersebut bisa menular kepada manusia. Pihaknya tidak ingin virus ini menjadi wabah seperti Covid-19.
"Tidak menutup kemungkinan, yang namanya virus ini gampang bermutasi, seperti covid-19 yang menjadi wabah. Jadi kita menyarankan agar hewan ternak yang dikonsumsi pastikan sehat, konsumsi organ bagian yang tidak tempat adanya virus tersebut," katanya.
Ia menyarankan agar tidak memakan organ hewan seperti bagian mulut, kuku ataupun bagian pencernaan. Apa bila ingin mengonsumsi, Ia juga meminta agar masyarakat memastikan cara mengolah makanannya memang benar-benar maksimal.
"Masak dengan suhu 80-100 derajat celcius. Kemudian kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan, termasuk dalam melaksanakan kurban dan memeliharanya. Minimal menggunakan masker dan sarung tangan," imbaunya.
Zaini juga mengimbau, apabila mengalami gejala setelah mengonsumsi daging agar segera melakukan pemeriksaan me Puskesmas. Masyarakat bisa juga melaporkan kepada satuan tugas (Satgas).(*)
Tags : Hewan Kurban di Pekanbaru, 70 Persen Hewan Kurban Sudah Diperiksa Kesehatannya, Hewan Kurban Bebas PMK, News Kota,