INTERNASIONAL - Sekitar 2.500 orang menghadiri pesta Tahun Baru ilegal di Prancis, yang berujung bentrokan dengan polisi yang berupaya membubarkan pesta karena kekhawatiran acara bawah tanah itu dapat menyebarkan virus corona.
Pesta yang digelar di sebuah gudang di Lieuron, yang berdekatan dengan Rennes di Brittany dimulai sejak Kamis (31/12) lalu dan hingga berita ini disusun masih berlangsung. Sejumlah pengunjung pesta bentrok dengan polisi, membakar mobil dan melemparkan benda-benda ke petugas yang berusaha menghentikan acara tersebut. Setidaknya tiga orang petugas terluka.
Berbicara di BFM TV, juru bicara kementerian dalam negeri Camille Chaize mengatakan telah terjadi "permusuhan besar, kekerasan hebat" terhadap aparat penegak hukum dan ketertiban, tanpa menunjukkan kapan polisi akan dapat memasuki lokasi pesta. Jaksa telah membuka penyelidikan terhadap organisasi yang menggelar pesta ilegal itu. Beberapa orang yang menghadiri pesta itu berasal dari Inggris dan Spanyol, menurut keterangan polisi.
Sebuah pernyataan dari pihak berwenang mengatakan polisi telah mencoba "mencegah acara ini namun menghadapi permusuhan sengit dari banyak pengunjung pesta". Salah satu pengunjung pesta yang bernama Jo, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa mereka semua bertemu di tempat yang ditentukan Kamis malam di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan.
Kemudian, konvoi menuju Lieuron, di mana polisi berusaha mencegah mereka lewat, katanya. Ia mengakui bahwa "sangat sedikit yang menghormati jaga jarak sosial" di acara tersebut, yang seharusnya berakhir pada Sabtu (02/12). Sejumlah orang tidur di mobil mereka sebelum kembali berdansa di pesta itu, lapor surat kabar Le Monde. Beberapa pengunjung pesta mengatakan mereka berencana untuk ikut pesta itu sampai Minggu, sementara yang lain mengatakan mereka berharap akan berada di pesta itu sampai Selasa.
Salah satu pengunjung pesta mengatakan pada Le Monde bahwa pesta itu "sangat terorganisir" dengan kedai makanan di dalamnya. Pada Jumat malam, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gérald Darmanin, menggelar rapat untuk membahas pesta tersebut. Ia mengatakan semua pintu keluar kendaraan diblokade dan lebih dari 200 orang telah diberi peringatan lisan oleh polisi. Acara itu digelar di tengah peningkatan kasus Covid-19 di Prancis.
Prancis memberlakukan aturan ketat menjelang Tahun Baru, termasuk penerapan jam malam dari 20.00 hingga 06.00. Lebih dari 100.000 petugas polisi dikerahkan di seluruh Prancis untuk membubarkan pesta dan menerapkan jam malam. Petugas diperintahkan untuk membubarkan pesta bawah tanah segera setelah ada laporan tentang pesta tersebut, mendenda para pengunjung pesta, dan mengidentifikasi para penyelenggara pesta. Prancis telah melaporkan lebih dari 2,6 juta kasus virus corona dan 64.892 kematian sejak pandemi bermula. (*)
Tags : Pesta Tahun Baru 2021, Ditengah Pandemi, Prancis,