
PEKANBARU - Pasangan gubernur dan wakil gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid-SF Hariyanto akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 mendatang. Pelantikan itu akan digelar serentak di Jakarta.
Setelahnya, seluruh kepala daerah akan langsung 'tancap gas' dalam menjalankan visi misi yang menjadi janji pada masa kampanye.
Namun Ir Marganda Simamora SH MS.i, seorang aktivis mengaku suara kaum muda perlu dipertimbangkan baik peran serta Mahasiswa dan Aktivis di Pilkada 2024 lalu.
"Mahasiswa dan aktivis adalah kaum muda intelektual yang memiliki tempat istimewa di mata masyarakat. Mereka dianggap memiliki peranan penting dalam Pemerintahan di Riau, terutama dalam menyambung suara rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis dan bebas dari tunggangan kelompok manapun," kata Ganda Mora (sebutan sehari harinya itu) yang juga sebagai Ketua Umum (Ketum) Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) menyampaikan dari Jakarta.
Ketua Yayasan Lingkungan Hidup Sahabat Anak Rimba (SALAMBA) ini juga menyinggung soal lima peran yang dimiliki mahasiswa dan aktivitas, yaitu agent of change (penggerak perubahan), social control (kontrol sosial), moral force (penguat moral), guardian of value (penjaga nilai) dan iron stock (penerus bangsa).
Sebagai kaum akademis, mahasiswa dan aktivitas sudah semestinya mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik.
Pesta demokrasi atau pemilihan umum (pemilu) ataupun (Pilkada) Pemilihan Kepala Daerah sudah usai. Mahasiswa dan aktivis dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa Mahasiswa dan aktivis masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan berkontribusi aktif untuk masyarakat.
Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, sebutnya, mahasiswa dan aktivis tidak harus terjun ke lapangan bermain dengan para pemangku kepentingan elite politik.
Mahasiswa dan aktivis cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.
Begitu juga dengan kontrol sosial yang harus dijaga mahasiswa dan aktivis selama menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, termasuk dalam melakukan kontrol pada Pilkada.
Mahasiswa dan aktivis juga dinilai sebagai penguat moral bangsa. Pada pemilu dan Pilkada kali ini, perannya diharapkan mampu memiliki moral yang baik, menjadi teladan dan juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat.
Tidak hanya itu, mahasiswa dan aktivis juga sebagai penjaga nilai atau menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal. Contohnya kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, dan lainnya.
Lima peran mahasiswa dan aktivis itu yang menunjukkan bahwa dapat mewakili lidah rakyat dalam mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial pada masyarakat serta sebagai penerus kepemimpinan di masa yang akan datang.
Terlepas dari itu ada 5 peran mahasiswa dan aktivis dalam Pilkada serentak di 2024 dan khususnya di Riau kemarin, yaitu :
Itulah beberapa peran yang bisa di lakukan mahasiswa dan aktivis dalam keikutsertaanya dalam ajang pemilihan kepala daerah dan khususnya di Riau.
Karena memang yang mendominasi pemilih di Riau adalah kaum muda generasi Z (Gen Z) dan juga kaum muda milenial, karena itu peran anak muda sangat dibutuhkan dan dipertimbangkan dalam ajang pemilihan kepala daerah ini, kata dia.
Sementara Pasangan nomor urut 1 Abdul Wahid - SF Hariyanto turut didukung banyak ulama, salah satu yang ping dominan, yakni Ustad Abdul Somad (UAS). Diantaranya juga terikat 16 kesepakatan.
Adapun 16 kesepakatan Abdul Wahid-SF Hariyanto dengan UAS, di antaranya:
Tags : abdul wahid-sf hariyanto, gubernur dan wakil gubernur terpilih akan dilantik, suara kaum muda patut dipertimbangkan,