Politik   2025/02/16 10:17 WIB

Abdul Wahid-SF Hariyanto akan Dilantik di Jakarta, Ganda Mora: 'Suara Kaum Muda Patut Dipertimbangkan'

Abdul Wahid-SF Hariyanto akan Dilantik di Jakarta, Ganda Mora: 'Suara Kaum Muda Patut Dipertimbangkan'
Abdul Wahid-SF Hariyanto sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Riau terpilih 2025-2030.

PEKANBARU - Pasangan gubernur dan wakil gubernur Riau terpilih, Abdul Wahid-SF Hariyanto akan dilantik pada Kamis, 20 Februari 2025 mendatang. Pelantikan itu akan digelar serentak di Jakarta.

Setelahnya, seluruh kepala daerah akan langsung 'tancap gas' dalam menjalankan visi misi yang menjadi janji pada masa kampanye.

Namun Ir Marganda Simamora SH MS.i, seorang aktivis mengaku suara kaum muda perlu dipertimbangkan baik peran serta Mahasiswa dan Aktivis di Pilkada 2024 lalu.

"Mahasiswa dan aktivis adalah kaum muda intelektual yang memiliki tempat istimewa di mata masyarakat. Mereka dianggap memiliki peranan penting dalam Pemerintahan di Riau, terutama dalam menyambung suara rakyat yang dipercaya masih begitu jujur, idealis dan bebas dari tunggangan kelompok manapun," kata Ganda Mora (sebutan sehari harinya itu) yang juga sebagai Ketua Umum (Ketum) Lembaga Independen Pembawa Suara Transparansi (INPEST) menyampaikan dari Jakarta. 

Ketua Yayasan Lingkungan Hidup Sahabat Anak Rimba (SALAMBA) ini juga menyinggung soal lima peran yang dimiliki mahasiswa dan aktivitas, yaitu agent of change (penggerak perubahan), social control (kontrol sosial), moral force (penguat moral), guardian of value (penjaga nilai) dan iron stock (penerus bangsa).

Sebagai kaum akademis, mahasiswa dan aktivitas sudah semestinya mengambil peran penting dalam berbagai aspek bidang kehidupan termasuk dalam bidang politik.

Pesta demokrasi atau pemilihan umum (pemilu) ataupun (Pilkada) Pemilihan Kepala Daerah sudah usai. Mahasiswa dan aktivis dituntut untuk memainkan peran tersebut sebagai bukti bahwa Mahasiswa dan aktivis masih mampu menunjukkan eksistensinya dengan berkontribusi aktif untuk masyarakat.

Sebagai agen perubahan dalam bidang politik, sebutnya, mahasiswa dan aktivis tidak harus terjun ke lapangan bermain dengan para pemangku kepentingan elite politik.

Mahasiswa dan aktivis cukup memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang pentingnya berdemokrasi bagi bangsa dan negara.

Begitu juga dengan kontrol sosial yang harus dijaga mahasiswa dan aktivis selama menjalankan kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, termasuk dalam melakukan kontrol pada Pilkada.

Mahasiswa dan aktivis juga dinilai sebagai penguat moral bangsa. Pada pemilu dan Pilkada kali ini, perannya diharapkan mampu memiliki moral yang baik, menjadi teladan dan juga bisa memberikan dampak positif di masyarakat.

Tidak hanya itu, mahasiswa dan aktivis juga sebagai penjaga nilai atau menyebarkan nilai-nilai luhur yang selama ini diakui secara universal. Contohnya kejujuran, empati, keadilan, tanggung jawab, dan lainnya.

Lima peran mahasiswa dan aktivis itu yang menunjukkan bahwa dapat mewakili lidah rakyat dalam mengontrol dan mengawasi berbagai kebijakan pemerintah, pelopor terwujudnya perubahan sosial pada masyarakat serta sebagai penerus kepemimpinan di masa yang akan datang.

Terlepas dari itu ada 5 peran mahasiswa dan aktivis dalam Pilkada serentak di 2024 dan khususnya di Riau kemarin, yaitu :

  1. 1. Mengawal proses Pilkada secara langsung melalui lembaga penyelenggara pemilu. Mahasiswa dan aktivis dapat bergabung menjadi panitia di penyelenggara seperti PPK, PPS, dan KPPS, maupun Panawas, PKD, dan PTPS. Hal ini dilakukan untuk ikut mengawal dan memastikan pelaksanaan proses Pemilu berjalan demokratis dan berkualitas sesuai aturan yang berlaku.
  2. 2. Melaporkan kecurangan ketika ada hal-hal yang memang tidak sesuai prosedur dalam penyelenggaraan Pilkada.
  3. 3. Menjadi Relawan, komunitas, ataupun lembaga yang berfokus pada demokrasi dan pemilu. mahasiswa dan aktivis dapat mengedukasi masyarakat melalui program organisasi non pemerintah.
  4. 4. Tidak golput dan menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon kepala daerah agar dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan sesuai yang di harapkan seluruh masyarakat.
  5. 5. Memanfaatkan sosial media untuk memberi pemahaman dan membuat konten positif yang dapat memberikan edukasi tentang Pilkada 2024 kepada masyarakat.

Itulah beberapa peran yang bisa di lakukan mahasiswa dan aktivis dalam keikutsertaanya dalam ajang pemilihan kepala daerah dan khususnya di Riau.

Karena memang yang mendominasi pemilih di Riau adalah kaum muda generasi Z (Gen Z) dan juga kaum muda milenial, karena itu peran anak muda sangat dibutuhkan dan dipertimbangkan dalam ajang pemilihan kepala daerah ini, kata dia.

Sementara Pasangan nomor urut 1 Abdul Wahid - SF Hariyanto turut didukung banyak ulama, salah satu yang ping dominan, yakni Ustad Abdul Somad (UAS). Diantaranya juga terikat 16 kesepakatan.

Adapun 16 kesepakatan Abdul Wahid-SF Hariyanto dengan UAS, di antaranya:

  1. Membangun islamic center, pusat pengembangan pendidikan Al-Quran mulai dari tingkat PAUD, TK Al-Quran, SMP Al-Quran, SMA Al-Quran sampai Ma'had Aly serta pusat study Qiraat. Dan sekaligus menjadi pusat pengembangan seni Al-Quran seperti taranum, khaf, syarhil Al-Quran, fahmil Quran, Bahts Al-Quran dan lain-lain.
  2. Membuat institut Qur'an Riau sebagai pusat kajian al-quran Internasional Asia Tenggara dan pusat kajian literatur ulama Melayu.
  3. Pengiriman putra/i Riau belajar ke Ahqaf University Yaman, Al Azhar Unibersity Mesir untuk belajar fiqh mazhab syar'i dan ma-had al-quran syabra dan thantha mesir untuk belajar ilmu-ilmu al-quran dan qiraat.
  4. Pengangkatan guru agama (MDA-se derajat dan guru ngaji setara dengan PNS atau insentif yang layak. Dibuatkan kontrak dan diberikan honor daerah.
  5. Menyediakan insentif untuk penggali kubur, petugas memandikan jenazah, petugas kebersihan masjid, pegiat dakwah terutama dai di pinggir kota dan dai yang aktif membina masyarakat di pedalaman.
  6. Pemanfaatan alumni Timteng yang sudah pulang ke Riau, diangkat menjadi pengajar, dijadikan penyuluh agama dan berbagai bidang keagamaan lainnya. Dimasukkan P3K dan dijadikan PNS.
  7. Optimalisasi peran Masjid Raya (Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau, Masjid Raya Nurul Wathan, Masjid Raya Maqari, Masjid Al Hidayah Gubernuran) untuk pengkajian kitab-kitab ulama klasik dan modern negeri Melayu berhaluan ahlusunah wal jamaah. Bermashap syafi'i dan berstasauf sunni, serta menjadikannya objek wisata religi untuk mengenalkan budaya Melayu.
  8. Membuat kebijakan zakat potong atas untuk pembiayaan program-program kemaslahatan umat bersama support APBD.
  9. Menertibkan aset-aset wakaf dalam wilayah BWI Provinsi Riau dan mengelola dengan baik.
  10. Membantu meningkatkan kualitas infrastruktur dan SDM Pondok Pesantren dari dana APBD.
  11. Membuatkan asrama untuk putra/i Riau yang belajar di luar negeri, terutama di Mesir.
  12. Membuatkan masjid atau merenovasi masjid/mushalla di daerah-daerah yang perlu keberadaan masjid.
  13. Melakukan pembinaan terhadap Imam Imam masjid untuk belajar ilmu-ilmu Al Qur'an, menghafal Al-Qur'an, dan mendapatkan sanad Al-Qur'an.
  14. Melakukan pembinaan kepada para pegiat dakwah untuk memahami dan mengokohkan akidah dan amaliyah ahlussunnah wal jama'ah.
  15. Mengupayakan konversi dari konvensional menjadi syariah lembaga lembaga keuangan di lingkup Pemprov Riau (BUMD).
  16. Perhatian terhadap kehidupan anak muda, tidak rusak karena narkoba, LGBT, perzinaan, hidup hedonis, game online, pinjaman online dan penyakit masyarakat lainnya. (*)

Tags : abdul wahid-sf hariyanto, gubernur dan wakil gubernur terpilih akan dilantik, suara kaum muda patut dipertimbangkan,