PT MUSIM MAS, salah satu perusahaan swasta nasional perkebunan terus bergerak memperhatikan lingkungan, penangulangan ekonomi ditengah masyarakat. Bahkan perusahaan baru-baru ini ikut serta menyalurkan bantuan masker kain sebanyak 25.000 lembar dan masker merek sensi sebanyak 5.000 lembar, kepada Pemerintah Provinsi Riau.
Perusahaan perkebunan dan pabrik sawit di Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau ini menyerahkanan bantuan masker sebagai rasa bentuk kepedulian terhadap lingkungan khususnya penanganan Covid-19 diselenggarakan di Gedung Daerah Provinsi Riau, diterima langsung oleh Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar MSi.
Gubernur Riau sangat berterimakasih atas kepedulian perusahaan PT Musim Mas yang ikut membantu menanggulangi Covid-19 dan memberikan apresiasi tinggi dimana tujuan untuk penanganan Covid-19 dan memutus rantai penularan Covid-19 di Bumi Lancang Kuning, perusahaan memiliki kepedulian yang tinggi pada Kamis 1 Oktober 2020 kemarin. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perusahaan PT Musim Mas yang telah ikut berperan aktif dalam penanganan Covid-19. “Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan masker kain yang diberikan oleh PT Musim Mas dan kita sama-sama mengetahui bahwa saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, oleh sebab itu dengan adanya bantuan masker ini bisa membantu kita dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di tengah-tengah masyarakat Provinsi Riau,” ujar Gubernur Syamsuar dalam sambutannya.
Gubernur Riau, Syamsuar juga menyebutkan, masker ini nantinya akan dibagikan kepada pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Riau agar dapat dibagikan ke masyarakat sekaligus dan mensosialisasikan pentingnya penggunaan masker pada masa pandemi vovid – 19. Karena menurut WHO, dengan kita menggunakan masker, kemungkinan 70 persen dapat terhindar dari penularan Covid-19. Harapan Gubernur Riau, Syamsuar terhadap perusahaan yang ada di Riau untuk selalu mengedukasi seluruh karyawannya untuk dapat selalu menerapkan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan, supaya tidak ada lagi yang namanya kluster perusahaan ataupun masyarakat yang bekerja di perusahaan yang terkonfirmasi Covid-19.
Usai acara penyerahan bantuan masker kain itu Manager Humas, Ibrahim mengakui bantuan yang diberikan berupa masker kain sebanyak 25.000 lembar dan masker merek sensi sebanyak 5.000 lembar. “Masker ini kita berikan kepada pemerintahan Provinsi Riau bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menekan angka penularan covid-19 di wilayah Provinsi Riau,” jelas Ibrahim.
Sebelumnya, aksi untuk penanggulangan Covid-19 ini perusahaan juga melakukan antisipasi penularan dan penyebaran virus Corona bersama upika Pangkalan Kuras melakukan menyemprotan disinfektan. "Ya kemarin dilaksanakan di perumahan Griya Putri I dan II tepatnya Jalan Pasir Putih, Kelurahan Sorek Satu Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan," kata Ibrahim yang juga dihadiri Bripka Alamsyah dari Polsek Pangkalan Kuras, Lurah Sorek Satu Ridawati Erma, tokoh masyarakat dan warga setempat.
Ibrahim berjanji PT MM akan selalu proaktif dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19. "Penyemprotan disinfektan ini terus dilakukan di dalam maupun luar perusahaan. Bersama kita bisa memutus penyebaran virus ini, dengan cara-cara yang telah dianjurkan, seperti selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan masing-masing, menjauhi tempat keramaian serta tidak berkumpul-kumpul. Saya yakin kita semua dapat terhindar," ajak Ibrahim.
Resesi akibat Covid-19
Menyinggung soal resesi yang bakal terjadi dan menimpa masyarakat, Ibrahim menilai, "tidak perlu dibesar-besarkan," sebutnya. Jikapun ada resesi ini karena faktor pandemi Covid-19. Menurutnya, di era pandemi, Riau masih diuntungkan, masih banyak potensi ekonomi yang bisa digali untuk dikembangkan, guna mengatasi resesi. Pertanian dan perkebunan misalnya.
"Potensinya masih besar untuk dikembangkan. Juga obat-obatan herbal. Riau kaya dengan tumbuhan obat, mempunyai keanekaragaman jenis hayati (biodiversitas) yang luar biasa banyak yang bila dikembangkan menjadi bahan pangan dan farmasi," sebutnya menggambarkan.
Jangan melihat pandemi dari sisi negatifnya saja, tapi lihat pandemi dari sisi positifnya. Pandemi juga telah mengubah “struktur” ekonomi sekaligus menumbuhkan kreativitas masyarakat petani dan pebisnis, terutama UMKM ( usaha mikro kecil menengah). Dia memberi contoh, sekarang masyarakat di Pelalawan banyak memanfaatkan WAG untuk komunikasi penduduk desa. Dan komunikasi WAG ini, kemudian berkembang menjadi informasi bisnis. Dari informasi bisnis berkembang pula perkumpulan-perkumpulan usaha kecil. Mereka saling membantu dalam produksi dan pemasaran.
Melalui internet, kata Ibrahim dalam bincang-bincangnya menilai, pemerataan ekomomi akan terwujud. Ekonomi digital adalah ekonomi berbagi. Ekonomi berbagi adalah ekonomi networking. "Berbagai macam produk pertanian dan olahan pun bisa dijual secara daring di pasar lokal. Dari yang ada sekarang ini, kita bisa mengambil hikmah dari pandemi. Pandemi bisa buat ekonomi akan bangkit kembali — bahkan jauh lebih maju," ujarnya.
"Kita harus bisa mengatasi pandemi. Penerapan protokol kesehatan adalah standar operasi (SOP) kehidupan yang harus dilaksanakan di era pandemi. Tapi kita pun harus tetap mengembangkan dan membangkitkan ekonomi baru dengan SOP baru dengan memanfaatkan perkembangan digital."
Yakinlah, kata dia lagi, pandemi pasti segera berakhir asalkan semua orang bisa mematuhi protokol kesehatan yang benar, ekonomi digital di era pandemi juga harus dijalankan. (*)
Tags : PT Musim Mas, Perusahaan Perkebunan Sawit, Aksi Tanggulang Covid-19 dan Ekonomi,