Rokan Hilir   14-06-2025 10:42 WIB

Anggota DPR RI Dorong Program MBG Jadi Ketahanan Pangan yang Juga Menyasar Hingga ke Pesantren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan

Anggota DPR RI Dorong Program MBG Jadi Ketahanan Pangan yang Juga Menyasar Hingga ke Pesantren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan
Anggota Komisi IX DPR RI, dr Maharani MM

ROKAN HILIR - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak hanya ditujukan untuk memastikan kebutuhan gizi anak-anak dari PAUD hingga SMA, termasuk pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan, tetapi juga digerakkan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

"Program MBG menyasar hingga ke Pesantren dan Lembaga Pendidikan Keagamaan."

"Setiap unit SPPG bisa menyerap hingga 50 tenaga kerja lokal dan menjadi saluran distribusi baru bagi produk petani, peternak, dan UMKM," demikian disampaikan Analis Kebijakan Madya Badan Gizi Nasional (BGN), Ari Yulianto, Kamis (12/6).

Kegiatan sosialisasi MBG yang digelar di Los Pasar Sei Manasib, Rokan Hilir, merupakan hasil kolaborasi DPR RI Komisi IX bersama Badan Gizi Nasional, dan dihadiri oleh sekitar 300 warga setempat.

Ari Yulianto memaparakan bahwa implementasi MBG akan didukung oleh pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.

Pemerintah pusat menargetkan pembentukan 5.000 unit SPPG pada 2025, yang akan dikelola oleh 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).

Totalnya, program ini diharapkan dapat menjangkau 15 hingga 17 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Untuk wilayah Kabupaten Rokan Hilir sendiri, dibutuhkan setidaknya 60 unit SPPG guna melayani lebih dari 149 ribu penerima manfaat.

Pemerintah daerah pun diminta segera menyiapkan lahan, sebagaimana tercantum dalam surat edaran Kementerian Dalam Negeri nomor 500.12/2119/SJ.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Maharani, menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat dan pelaku usaha lokal.

Ia menyebut bahwa bahan pangan dalam program MBG akan diprioritaskan dari hasil produksi daerah, termasuk hasil tangkapan nelayan dan panen sawit petani.

"Ini adalah investasi jangka panjang untuk menyiapkan Generasi Emas 2045. Dengan menjamin asupan gizi anak-anak hari ini, kita sedang membentuk fondasi masa depan bangsa," tegas Maharani.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Puskesmas Bangko Pusako, Harjana Nanang Suryadi, mengingatkan pentingnya pola makan bergizi seimbang sebagai kunci kesehatan.

"Gizi seimbang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh," jelas Harjana.

Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya aktif menjalankan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal, sebagai bagian dari upaya menurunkan angka gizi buruk di wilayah kerja mereka. (*)

Tags : makan bergizi gratis, program mbg, rohil, program mbg jadi ketahanan pangan, program mbg menyasar ke pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan,