Staf Khusus Menteri Kesehatan (Menkes) RI, dr Maria Mubarika
Kasus baru covid-19 di Riau secara berangsur sudah mulai membaik dibanding kemarin, kini Riau menempati posisi tujuh se-Indonesia dalam penambahan kasus baru Covid-19 ini.
PEKANBARU, RIAUPAGI.com - Staf Khusus Menteri Kesehatan (Menkes) RI, bidang peningkatan kesehatan Sumber Daya Manusia (SDM), dr Maria Mubarika, saat prescon di Gedung Daerah menyatakan, tingkat kematian akibat Covid-19 di Provinsi Riau masih berada di bawah angka rata-rata nasional.
Dengan melihat tingkat kematian di Provinsi Riau, ini menandakan bahwa penanganan corona di Riau dianggap sudah sejalan dengan harapan pemerintah pusat. Terutama dari sisi penekanan jumlah kasus. "Kami melihat pada Idul Fitri lalu, angka penekanan kasus cukup berhasil. Hanya saja pada awal September mulai terjadi peningkatan kasus yang signifikan, dan ini masih akan ditelusuri penyebabnya," ujarnya, Selasa (6/10).
Ia juga menjelaskan bahwasanya saat ini pemerintah pusat tengah mempersiapkan formulasi baru terkait protokol kesehatan dan buku saku yang berkaitan dengan kesehatan untuk dijadikan sebagai panduan dalam penanganan wabah corona (Covid-19). "Karena penanganan Covid-19 harus disesuaikan dengan perkembangan sains, maka dari itu, saat ini kami juga mempersiapkan terkait obat dan hal lainnya yang dibutuhkan Riau, agar upaya memutus mata rantai corona bisa lebih baik," jelasnya.
Menurut arahan Kemenkes, ke depannya tim yang tergabung dalam Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah tidak lagi bergerak saat ada kasus. Melainkan, upaya penanganan sudah harus dilakukan saat sudah terdeteksi suspek. "Dan langkah ini sendiri dianggap penting, agar penularan virus bisa lebih cepat dihambat. Serta juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), yaitu bagaimana penanganan kasus corona ini bisa dilakukan dengan lebih cepat," sebutnya.
Kasus terkonfirmasi Covid-19 usia 18-40 tahun
Sementara sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, Mimi Yuliani Nazir menyatakan orang yang paling banyak terkonfirmasi Covid-19 di Riau saat ini masih berusia 18 - 40 tahun. "Usia 18 - 40 tahun merupakan orang yang paling banyak terkonfirmasi Covid-19 di Riau. Bahkan sampai saat ini sudah ada 4.058 orang yang berusia 18 - 40 tahun yang terkonfirmasi," ungkap Kadiskes Riau, Mimi Yuliani Nazir.
Untuk posisi keduanya, ucapnya, disusul oleh orang yang berusia 40 - 60 tahun, dengan jumlah 2.801 orang, kemudian usia 5 - 18 tahun sebanyak 1.000 orang, lalu usia 60 tahun lebih sebanyak 510 orang, dan usia 1 - 5 sebanyak 332 orang.
Disamping itu, 10 Rumah Sakit (RS) yang paling banyak merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 dari bulan Maret sampai Oktober 2020 adalah RSUD Arifin Achmad, dengan jumlah pasien sebanyak 424 orang. "Kemudian, RS Eka Hospital sebanyak 357 orang, seterusnya RSUD Tengku Rafian sebanyak 233 orang, RS Awal Bros Sudirman 216 orang, RS Awal Bros Ahmad Yani 204 orang, RS Aulia sebanyak 184 orang," terang Mimi.
"Lalu, RSUD Puri Husada Inhil sebanyak 137 orang, RSUD Dumai sebanyak 128 orang, RS Sansan 115 orang, dan RSUD Madani sebanyak 100 orang," tuturnya.
Kasus baru covid-19 membaik
Kasus baru Covid-19 di Riau secara berangsur sudah mulai membaik dibanding kemarin, kini Riau menempati posisi tujuh se-Indonesia dalam Penambahan Kasus Baru Covid-19. Pemerintah melaporkan 4.056 kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi pada hari Selasa (6/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 311.176 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta lagi-lagi menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.107 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 508 kasus baru per 6 Oktober. Bila kemarin di posisi 4 se-Indonesia, hari ini Riau mulai membaik, yakni di posisi 7, dengan tambahan 131 kasus. Berikut laman covid19.go.id, pada Selasa (6/10/2020) menerangkan ada sebanyak 3.844 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 121 orang.
DKI Jakarta: 1.107 kasus, Jawa Barat: 508 kasus, Jawa Tengah: 400 kasus, Jawa Timur: 282 kasus, Kalimantan Timur: 200 kasus, Papua: 192 kasus, Riau: 131 kasus, Aceh: 118 kasus, Papua Barat: 114 kasus, Banten: 100 kasus, Bali: 99 kasus, Sumatera Utara: 98 kasus, Sulawesi Tenggara: 92 kasus, Sumatera Barat: 86 kasus, Kalimantan Selatan: 72 kasus, Sumatera Selatan: 71 kasus, Maluku: 68 kasus, Sulawesi Selatan: 46 kasus, Kalimantan Barat: 41 kasus, Sulawesi Utara: 35 kasus, Jambi: 29 kasus, Kepulauan Riau: 29 kasus, Lampung: 27 kasus, Sulawesi Tengah: 24 kasus, Nusa Tenggara Barat: 23 kasu, DI Yogyakarta: 20 kasus, Kalimantan Tengah: 14 kasus, Sulawesi Barat: 12 kasus, Bengkulu: 6 kasus, Bangka Belitung: 5 kasus, Kalimantan Utara: 5 kasus, Nusa tenggara Timur: 2 kasus. (*)
