JAKARTA - Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia bukan penonton di panggung internasional.
"Investasi nikel dikritik Bahlil Laha Dalia jadi naik pitam."
"Ada yang pendapat kita ini ikut rapat internasional hanya duduk nonton dan keluar. Ini pikiran yang sesat Indonesia sekarang tidak lagi jadi follower tapi ini inisiator dan kadang jadi pedoman negara berkembang lainnya," kata Bahlil Laha Dalia dalam konferensi pers Realisasi Investasi Tahun 2023, Rabu (24/1).
Bahlil menanggapi soal ungkapan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.
Sebelumnya, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, berbicara mengenai visi-misinya tentang hubungan internasional bernegara dalam Debat Capres.
Saat itu, Anies mengatakan jika terpilih sebagai presiden, dia akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di konstelasi global.
"Kami Insyaallah akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global, Indonesia tidak hadir sebagai penonton tapi Indonesia hadir sebagai penentu arah perdamaian, kemakmuran bagi seluruh bangsa di level global maupun di level regional," ujar Anies dalam Debat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Menteri Investasi / Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia bukan penonton di panggung internasional.
Ini adalah tanggapan Bahlil mengenai ungkapan calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan.
"Ada yang pendapat kita ini ikut rapat internasional hanya duduk nonton dan keluar. Ini pikiran yang sesat Indonesia sekarang tidak lagi jadi follower tapi ini inisiator dan kadang jadi pedoman negara berkembang lainnya," tegas Bahlil dalam Konferensi Pers Realisasi Investasi Tahun 2023, Rabu (24/1/2024).
Sebelumnya, Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, berbicara mengenai visi-misinya tentang hubungan internasional bernegara dalam Debat Capres.
Saat itu, Anies mengatakan jika terpilih sebagai presiden, dia akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di konstelasi global.
"Kami Insyaallah akan mengembalikan posisi Indonesia menjadi pelaku utama di dalam konstelasi global, Indonesia tidak hadir sebagai penonton tapi Indonesia hadir sebagai penentu arah perdamaian, kemakmuran bagi seluruh bangsa di level global maupun di level regional," ujar Anies dalam Debat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024).
Bahlil Lahadalia membantah pernyataan nikel tidak lagi menjadi bahan baku untuk mobil listrik adalah sebuah kebohongan publik.
"Ini sumber polemik, saya ingin katakan tidaklah benar kalau ada seorang mantan pejabat atau pemikir atau siapapun yang katakan nikel gak lagi jadi bahan yang dikerjakan invstor untuk buat baterai mobil," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (24/1/2024)
Menurut Bahlil, lithium ferrophosphate (LFP) ini dipakai Tesla karena mobilnya masih tergolong standar. Kualitas terbaik tetap dimiliki oleh nikel. Bahlil menekankan baterai dengan komposisi nikel lebih bagus secara kemampuan jarak tempuh dibandingkan dengan LFP.
"Nah apakah benar nikel akan ditinggalkan ini adalah kebohongan publik," jelasnya.
Bahlil pun menyinggung soal data IMF pada 2023 yang pernah mengeluarkan laporan bahwa mereka mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5% dan inflasi terjaga serta transisi ekonomi ke arah industrialisasi.
Tetapi IMF merekomendasikan agar Indonesia melakukan pelarangan ekspor barang mentah. Hal ini, kata Bahlil, adalah bentuk ketidaksukaan terhadap perkembangan hilirisasi di Indonesia.
"Jangan sampai bangsa ini ada antek asing dalam pengaruhi kebijakan publik," tegasnya.
Tetapi calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan kembali menyindir Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang membuat pernyataan menyerang Co-captain Timnas Anies-Muhaimin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong.
Anies mengatakan serangan itu memperkuat gagasan perubahan di tengah masyarakat dan meminta tak ada yang perlu panik.
"Saya bersyukur gagasan perubahan semakin kuat. Tidak perlu panik," katanya saat ditemui di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (27/1/2024).
Sebelumnya, Luhut menyindir pernyataan Tom Lembong soal pemberian contekan atau catatan kepada Presiden Jokowi saat masih berada di lingkaran Istana.
"Anda jangan GR juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno," klaim Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya dikutip pada Kamis (25/1/2024).
Menurut Luhut, seorang menteri yang memberikan catatan untuk atasannya itu memang sudah jadi bagian dari tugasnya.
Dan catatan kepada Presiden juga biasa dilakukan oleh menteri lainnya.
"Dan itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang kasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu dan sebagai Kepala BKPM," ucap dia.
Luhut lalu mengkritik kinerja Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala BKPM. Menurut klaim Luhut, Tom Lembong banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.
"Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS)," beber Luhut.
Begitu juga Bahlil yang menyebut Tom Lembong mewarisi investasi mangkrak sebesar Rp 708 triliun saat menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Saya masuk di BKPM bulan Oktober 2019, saya diwariskan oleh pemimpin terdahulu saya dengan investasi mangkrak Rp 708 triliun," ucap Bahlil dalam Konferensi Pers di Kantor BKPM Jakarta, Rabu (24/1/2024).
Namun menurut Bahlil, investasi mangkrak tersebut mampu diatasinya hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun.
"Alhamdulillah dalam kurun waktu tidak lebih dari 3 tahun, investasi mangkrak bisa eksekusi Rp 558,7 triliun atau 78,9 persen," imbuh Bahlil.
Sedangkan sisanya tak selesai karena pandemi Covid-19. (*)
Tags : bahlil laha dalia, nikel hilirisasi, thomas lembong, g20, anies baswedan,