AGAMA - Arab Saudi akan membuka kembali tempat-tempat suci untuk ibadah umrah sepanjang tahun ini mulai Ahad (4/10) ini. Namun jumlahnya dibatasi dan dengan menerapkan tindakan pencegahan kesehatan yang ketat menyusul pandemi virus corona yang sudah melanda sekitar tujuh bulan.
"Tahap pertama, umrah akan dilakukan dengan cermat dan dalam jangka waktu tertentu," kata Menteri Haji Saudi, Mohammad Benten kepada televisi pemerintah dilansir di Oman Observer, Sabtu (3/10).
Benten mengatakan jamaah akan dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memastikan jarak sosial di dalam Masjidil Haram di Makkah. Pada Ahad ini, para jamaah mulai bisa melakukan ritual mengitari Kabah dengan penerapan jaga jarak fisik.
Setelah itu, pada 18 Oktober, jumlah jamaah akan ditingkatkan menjadi 15 ribu per hari, dengan maksimal 40 ribu orang diperbolehkan untuk menunaikan shalat di masjid. Pengunjung dari luar negeri akan diizinkan mulai 1 November, ketika kapasitas akan ditingkatkan menjadi 20 ribu jamaah, dengan 60 ribu orang diizinkan masuk ke masjid.
Keputusan untuk melanjutkan haji itu sebagai tanggapan atas aspirasi umat Islam di dalam dan luar negeri untuk melakukan ritual dan mengunjungi tempat-tempat suci. Umrah akan diizinkan untuk kembali ke kapasitas penuh setelah ancaman pandemi mereda. Kementerian Kesehatan Saudi pun akan memeriksa negara-negara di mana jamaah haji diizinkan masuk berdasarkan risiko kesehatan.
Mereka yang ingin menunaikan umrah harus mendaftar melalui dua aplikasi mobile. Satu untuk mendaftar bebas dari virus, dan satu lagi untuk mendapatkan izin. Untuk diketahui, Saudi menangguhkan umrah pada Maret lalu dan mengurangi haji tahunan karena kekhawatiran bahwa virus corona dapat menyebar ke kota-kota paling suci.
Haji dilanjutkan pada akhir Juli, pada skala terkecil dalam sejarah modern, dengan hanya 10 ribu Muslim yang diizinkan untuk ambil bagian, jauh dari 2,5 juta yang berpartisipasi tahun lalu.
Media pemerintah mengatakan, serangkaian tindakan pencegahan telah diadopsi untuk menangkal wabah selama umrah. Batu Hitam yang dihormati di sudut timur Kabah, merupakan kebiasaan tetapi tidak wajib untuk disentuh selama ziarah, akan berada di luar jangkauan.
Sementara Masjidil Haram akan disterilkan secara teratur sebelum dan sesudah setiap kelompok jamaah. Setiap kelompok akan ditemani oleh seorang pekerja kesehatan dan tim medis akan turun ke lapangan jika terjadi keadaan darurat. (*)
Tags : makkah, umroh, umroh terbatas, umroh dibuka kembali, pembukaan kembali umroh,