AGAMA - Pasukan Keamanan Umroh meninjau rencana mereka untuk mengatasi arus besar peziarah yang diantisipasi ke Masjidil Haram di Makkah selama sepuluh hari terakhir Ramadhan.
Pejabat senior pasukan memberi pengarahan tentang fitur-fitur penting dari rencana mereka pada konferensi pers yang diadakan di Klub Petugas Pasukan Keamanan di Makkah pada Kamis (21/4/2022).
Dalam konferensi pers, Komandan Pasukan Keamanan Umroh, Mayor Jenderal Muhammad Al-Bassami, mengatakan bahwa rencana keamanan untuk Ramadhan mencapai tujuannya sejak awal bulan suci.
“Pasukan telah disiapkan untuk mengatasi arus besar peziarah selama sepuluh hari terakhir Ramadhan,” kata dia dilansir dari Saudi Gazette, Sabtu (23/4/2022).
Al-Bassami menjelaskan, selain mataf, bagian depan lantai satu, atap Masjidil Haram, dan lantai dasar telah disisihkan untuk melakukan tawaf.
Pusat Komando dan Pengendalian Pasukan Keamanan Umroh bekerja secara profesional dengan menerapkan tingkat keamanan dan keselamatan tertinggi sejak awal bulan suci.
Al-Bassami mengatakan bahwa ada harmoni yang besar dan koordinasi yang tinggi dengan semua mitra. “Ini memungkinkan pasukan keamanan untuk menghilangkan semua hambatan yang menghalangi memberikan kenyamanan bagi para peziarah dan jamaah. Rencana tersebut juga mencakup menghadapi fenomena negatif seperti pengemis,” katanya sambil mencatat bahwa pasukan keamanan bekerja dengan intensitas tinggi dengan perlindungan keamanan di seluruh kota Makkah.
Al-Bassami meminta penyedia layanan umroh untuk mencerahkan para peziarah tentang perlunya mematuhi waktu yang dijadwalkan untuk kinerja umroh dan mematuhi instruksi dari pihak berwenang dalam hal ini. Dia berterima kasih kepada orang-orang Makkah atas tanggapan positif mereka terhadap rencana keamanan umroh.
Sementara itu, asisten komandan Pasukan Keamanan Umroh untuk urusan lalu lintas, Mayjen Salman Al-Jumei, mengatakan bahwa dukungan SDM dan mekanik telah diperkuat untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar Masjidil Haram dan di dalam kota suci. “Pergerakan kendaraan telah sepenuhnya dialihkan untuk memfasilitasi arus pejalan kaki di sepanjang jalur yang ditentukan,” kata dia.
Al-Jumei mengatakan bahwa rencana lalu lintas selama sepuluh hari terakhir Ramadhan bertujuan untuk mengatur, memantau, dan mengontrol arus lalu lintas di seluruh kota suci.
Otoritas lalu lintas akan menindaklanjuti transportasi pengunjung ke Masjidil Haram dari awal kedatangan mereka di terminal bus di pinggiran kota suci dan dari sana ke lokasi Masjidil Haram dengan bus melalui rute yang disetujui sesuai dengan mengatur jadwal.
Berbicara pada konferensi pers, Wakil Direktur Jenderal Paspor, Mayor Jenderal Saleh Al-Murabba, mengungkapkan bahwa tim dukungan teknis dan teknologi tersedia sepanjang waktu di semua titik masuk ke Kerajaan untuk memastikan kelancaran arus peziarah.
Dia mengatakan bahwa Kementerian Haji dan Umroh telah menerima beberapa permintaan untuk memperpanjang visa umroh dalam kasus jamaah yang sakit dan langkah-langkah yang diperlukan telah diambil untuk memperpanjang visa.
Sementara itu, Direktur Pusat Operasi Keamanan Terpadu di Makkah, Kolonel Muhammad Al-Lihyani, mengatakan bahwa pusat tersebut sangat mementingkan melayani para peziarah dengan menerima semua panggilan melalui nomor 911 di kota suci dan berbagai gubernur di bawah wilayah Makkah.
Di pihaknya, Direktur Departemen Umum Pertahanan Sipil di Makkah, Mayor Jenderal Ali Al-Qarni, mengatakan bahwa Pertahanan Sipil tidak mencatat kecelakaan atau cedera dalam tahap pertama dari rencana Ramadhan. “Ada koordinasi dan integrasi antarotoritas terkait untuk penanganan krisis melalui Security Operations Center,” imbuhnya.
Tags : ramadhan, umroh 10 hari terakhir ramadhan, 10 hari terakhir ramadhan, arab saudi, masjidil haram,