Internasional   2020/12/06 20:38 WIB

AS Rekor Paling Tinggi Kasus Covid-19

AS Rekor Paling Tinggi Kasus Covid-19
AS adalah negara dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi.

INTERNASIONAL - Para ilmuwan pertama kali mendengar tentang Sars-CoV-2 setelah virus itu terdeteksi di China hampir setahun yang lalu. Namun, virus itu mungkin sudah menyebar lama sebelum dilaporkan, ungkap sebuah studi baru.

Ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Clinical Infectious Diseases. Secara resmi, virus itu dianggap mulai menyebar pada 31 Desember 2019, ketika otoritas kesehatan di kota Wuhan di China mengeluarkan peringatan tentang serangkaian kasus yang terkait dengan virus yang menyerang pernapasan secara misterius.

Tetapi sekarang, sebelas bulan kemudian, para peneliti mengidentifikasi bahwa 39 orang dari tiga negara bagian AS sudah mengembangkan antibodi virus corona dua minggu sebelum kasus itu dilaporkan di China. Di AS, kasus pertama Sars-Cov-2 tidak teridentifikasi hingga 21 Januari 2020. Studi tersebut menemukan ada antibodi virus corona pada 106 sampel darah dari total 7.389 yang dikumpulkan dari donasi darah rutin yang diadakan di seluruh AS antara 13 Desember 2019 hingga 17 Januari 2020.

Adanya antibodi dalam darah seseorang berarti mereka telah terpapar virus dan sistem kekebalannya memicu respons defensif. Secara spesifik, dari jumlah tersebut, 39 sampel darah yang didonasikan di negara bagian California, Oregon dan Washington pada 13-16 Desember memiliki antibodi virus corona. Studi ini juga menemukan antibodi pada 67 sampel darah yang dikumpulkan di Connecticut, Iowa, Massachusetts, Michigan, Rhode Island, dan Wisconsin pada awal Januari - sebelum wabah meluas di negara bagian tersebut.

Mayoritas dari mereka yang pernah terinfeksi adalah laki-laki, dengan usia rata-rata 52 tahun. Para peneliti percaya beberapa dari antibodi tersebut dapat diproduksi sebagai respons kekebalan terhadap virus corona lain yang beredar di dunia. Namun, penulis mengatakan sejumlah besar orang yang ditemukan dengan antibodi dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa beberapa di antaranya sangat mungkin terkena Covid-19 saat itu.

Para peneliti masih berpendapat bahwa penularan komunitas yang meluas di AS belum terjadi hingga akhir Februari, tetapi bagaimana temuan ini mengubah apa yang kita

Kapan virus corona muncul?

Kapan tepatnya virus Sars-Cov-2 muncul adalah pertanyaan yang mungkin tidak akan pernah bisa kita jawab. Ada beberapa indikasi bahwa virus tersebut telah beredar berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan, sebelum wabah pertama menyebar di Wuhan pada Desember 2019. Tetapi para peneliti CDC mengatakan salah satu keterbatasan penelitian mereka adalah ketidakmampuan untuk menentukan apakah orang yang mereka teliti terinfeksi di negara mereka sendiri atau saat bepergian.

Palang Merah, yang mengumpulkan sampel yang digunakan untuk penelitian, mengatakan hanya 3% dari pendonor darah yang melaporkan pernah melakukan perjalanan ke luar negeri sebulan sebelum melakukan donor darah. Dan dari jumlah tersebut, hanya 5% yang mengatakan mereka telah bepergian ke Asia. Studi lain menemukan bukti virus sudah ada sebelum peringatan resmi dikeluarkan di China.

Pada bulan Mei lalu, para ilmuwan Prancis mengatakan pengujian pada sampel menunjukkan seorang pasien yang dirawat karena dugaan pneumonia di dekat Paris pada 27 Desember sebenarnya mengidap virus corona. Para peneliti di beberapa negara juga menemukan virus corona di air limbah yang dikumpulkan berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum kasus di Wuhan, China, dilaporkan.

Pada bulan Juni, para ilmuwan Italia mengatakan air limbah dari dua kota, Milan dan Turin, mengandung jejak virus corona pada 18 Desember, jauh sebelum kasus pertama dikonfirmasi di negara itu. Sementara itu di Spanyol, sebuah penelitian menemukan jejak virus dalam air limbah yang terkumpul pada pertengahan Januari di Barcelona, ​​sekitar 40 hari sebelum kasus lokal pertama dilaporkan. Ada juga pertanyaan baru tentang kapan virus corona mencapai Brasil. Orang pertama yang didiagnosis di sana, pada 26 Februari, adalah seorang pengusaha berusia 61 tahun asal Sao Paulo yang baru kembali dari Italia. Italia kemudian menjadi episentrum kedua pandemi.

Namun, tim peneliti di Universitas Federal Santa Catarina (UFSC) sudah menemukan virus dalam air limbah pada 27 November 2019. Studi lain, oleh Oswaldo Cruz Foundation, melaporkan setidaknya satu kasus Sars-Cov-2 di Brasil terjadi sebelum kasus resmi pertama dilaporkan, antara 19-25 Januari. Tidak diketahui apakah kasus itu terkait dengan perjalanan ke luar negeri. Yang masih belum jelas adalah bagaimana dan kapan virus Sars-CoV-2 mulai menginfeksi manusia, juga dari hewan apa virus itu "melompat" ke tubuh manusia.

Perhatian awal difokuskan pada pasar Wuhan yang menjual hewan liar hidup dan mati karena sejumlah besar kasus awal dapat dikaitkan dengan lokasi itu. Namun, para peneliti tidak yakin apakah virus muncul di sana atau "memanfaatkan" kondisi di tempat itu untuk menyebar dari satu orang ke orang lain. "Jika Anda bertanya kepada saya tentang apa kemungkinan yang lebih besar, saya akan mengatakan virus itu berasal dari pasar yang menjual hewan liar," kata Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi di Universitas Hong Kong.

Lini masa penyebaran virus corona di China sendiri mundur, suatu hal yang tak istimewa ketika kami menyelidiki munculnya penyakit yang menyebar dengan cepat, seperti Covid-19. Sebuah studi oleh para dokter di Wuhan, yang diterbitkan awal tahun ini di jurnal medis The Lancet, melaporkan bahwa kasus Covid-19 pertama yang diketahui terdeteksi pada 1 Desember 2019, dan tidak memiliki hubungan yang jelas dengan pasar hewan.

Beberapa ahli berpendapat bahwa virus yang berpotensi menjadi pandemi hampir tidak mungkin menyebar ke seluruh dunia selama berbulan-bulan tanpa terdeteksi. Namun, virus bisa beredar tanpa terdeteksi selama berminggu-minggu, terutama selama musim dingin di belahan bumi utara. (*)

Tags : AS, Kasus Corona AS Rekor Paling Tinggi, Kasus Covid-19 ,