
PEKANBARU, ROIAUPAGI.COM - Stadion Utama Provinsi Riau yang menjadi venue saat Pekan Olahraga Nasional (PON) PON XVIII pada 2012 lalu menyisakan 'jejak hitam'. Bagaimana tidak, stadion itu kini tak terawat dan tak layak pakai.
Bahkan bangunan megah yang menelan anggaran Rp1,12 triliun. Dibangun pada masa Gubernur Riau Rusli Zainal, kini menjadi tempat pasangan muda-muda untuk melakukan hal tak sepatutnya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah berencana mengoptimalkan pemanfaatan guna meningkatkan pendapatan daerah.
"Kita sudah melakukan kajian terhadap lokasi yang dimungkinkan dapat dimanfaatkan secara optimal di kawasan Stadion Utama Riau," kata Abdul Wahid, Rabu (16/4/2025).
Dirinya menegaskan pengelolaan stadion harus lebih efektif agar tidak sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Jika venue-venue di Stadion Utama Riau dapat menghasilkan pendapatan, tentu akan lebih baik. Namun, setidaknya, operasionalnya tidak lagi membebani APBD," katanya.
Untuk merealisasikan hal ini, Pemprov Riau akan menyusun tata kelola yang lebih baik agar stadion beserta fasilitasnya dapat dimanfaatkan secara optimal.
Selain aspek pengelolaan, pemerintah juga menyoroti maraknya aktivitas yang kurang pantas di area stadion, khususnya di kalangan anak muda.
"Kami akan meningkatkan pengawasan guna memastikan stadion tetap menjadi ruang publik yang aman dan tertib bagi masyarakat," tambahnya.
Meski demikian, Wahid menegaskan bahwa penyelesaian berbagai permasalahan di Riau akan dilakukan secara bertahap, dengan memprioritaskan hal-hal yang lebih mendesak.
"Saya akan menyelesaikan persoalan di Riau ini step by step. Saat ini, fokus utama saya adalah penyelesaian APBD karena berkaitan dengan pelayanan publik. Setelah itu, barulah penataan aset yang berhubungan dengan fungsi dan layanan masyarakat, kemudian masalah-masalah lainnya," pungkasnya. (*)
Tags : stadion, stadion pekan olahraga nasional, pon XVIII, riau, aset venue pon terbengkalai, tata kelola stadion belum optimal,