Karena pelaksanaan ibadah haji ke tanah suci [Arab Saudi] batal secara nasional, pemerintah provinsi Riau menjadikan asrama haji dijadikan tempat Isolasi Pasien Covid-19.
PEKANBARU - Kementerian Agama Republik Indonesia telah membatalkan pelaksanaan ibadah haji 1442 H/2021 M. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pun memanfaatkan fasilitas gedung Asrama Haji Provinsi Riau untuk kebutuhan lain.
Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan, gedung Asrama Haji Provinsi Riau yang berlokasi di Jalan Mekar Sari, Kota Pekanbaru itu disiapkan untuk penambahan tempat isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 sebagai antisipasi terhadap lonjakan kasus. "Kita sudah persiapkan Asrama Haji untuk warga kita yang positif (Covid-19) khususnya yang gejalanya ringan," katanya, Senin (7/6).
Gubri mengungkapkan bahwa gedung Asrama Haji Provinsi Riau memiliki kapasitas untuk 280 orang. Ia berharap, dengan kesiapan ruangan dan tenaga kesehatan, masyarakat yang positif Covid-19 gejala ringan mau untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan pemerintah. Sebab, jika pasien positif Covid-19 dirawat di tempat isolasi mandiri yang telah disiapkan maka perawatan bisa lebih maksimal. "Tim dokter sudah siap dan perawat sudah siap. Nanti juga akan ada beberapa tenaga yang akan disiapkan di sini. Tentunya semoga penanganan Covid-19 ini dapat kita laksanakan dengan baik," katanya.
Sementara dalam kesempatan sama, Juru bicara (jubir) Satgas Covid-19, Indra Yovi lebih menyarankan orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah, diimbau agar sering melapor ke rumah sakit jika mengalami gejala tertentu. Hal tersebut, katanya, perlu dilakukan demi mencegah terjadinya hal buruk yang bisa berakibat kematian. "Yang harus kita waspadai adalah yang isolasi di rumah, karena ini juga kami mendapatkan kabar bahwa ada beberapa kasus kematian pasien yg isolasi mandiri di rumah," kata dia.
Indra Yovi yang juga merupakan dokter ahli paru tersebut mengingatkan bahwa ada gejala-gejala Covid-19 yang harus mendapatkan penanganan medis secara profesional di rumah sakit. "Kami mengimbau kepada masyarakat kalau ada gejala-gejala yang tidak bisa ditangani di rumah, cepat lapor ke rumah sakit supaya perawatan isolasinya bisa di rumah sakit, jangan di rumah," pintanya. Gejala yang dimaksud Indra Yovi seperti batuk berkepanjangan, dada terasa berat dan sesak napas.
Indra Yovi menginformasikan, saat ini terdapat 4.000-5.000 kasus aktif Covid-19 di Provinsi Riau dari total jumlah akumulasi sebanyak 55.986 kasus. "Dari kasus aktif itu hampir 1.000 orang sedang dirawat di rumah sakit, kurang lebih 1.500 menjalani isolasi mandiri di tempat yang disediakan pemerintah, sisanya isolasi di rumah," jelasnya. (*)
Tags : Asrama Haji, Tempat Isolasi Pasien Covid-19, Pemprov Riau Buat Tempat Isolasi Pasien Covid-19,