PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Heboh spanduk Anak Gubernur Riau dituding terima suap proyek Payung elektrik di Masjid Agung An-Nur.
"Dimana selama ini Gubernur Riau Syamsuar mendukung penuh pemerintahan yang bersih, tetapi kali ini proyek payung elektrik justru melibatkan sosoka anaknya Muhammad Andri."
"Tak ada yang perlu diluruskan, yang jelas saya tak berbuat, anak saya tak berbuat," kata Syamsuar Jumat (14/7) usai rapat pertemuan dengan Komisi V DPR RI dan seluruh bupati se Riau di kediaman Gubernur Riau.
Anak Gubernur Riau Syamsuar, Muhammad Andri dituding menerima suap Rp2,5 miliar dalam proyek payung elektrik Mesjid An-Nur Pekanbaru. Tudingan itu dilayangkan lewat spanduk oleh masyarakat yang dibentangkan di kantor Kejati Riau beberapa hari lalu.
Syamsuar tak mempermasalah tudingan itu. Namun, dia membantah dugaan suap yang dituduhkan kepada keluarganya.
Dalam spanduk itu tertulis, "Diduga Andri Anak Gubernur Riau menerima suap Rp2,5 miliar proyek payung mesjid Agung An-Nur".
Kemudian di bagian bawah spanduk juga tertulis tudingan istri Gubernur Riau diduga korupsi makan minum Biro Umum Pemprov Riau serta memonopoli proyek.
Syamsuar mengatakan, proyek payung itu telah selesai dikerjakan. Meski telat dari jadwalnya, kini payung yang mirip dengan payung mesjid Nabawi tersebut sudah bisa dinikmati.
"Kamis pekan depan kita ada kegiatan 1 Muharram dengan Ustadz Adi Hidayat di Mesjid An-Nur, bisa kita lihat bersama nanti payung sudah selesai," kata Syamsuar.
Sekedar diketahui, renovasi dan pembuatan payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru, Riau tak kunjung tuntas. Dalam perjanjiam kontrak, proyek itu harus selesai pada akhir Desember 2022 lalu.
Terlebih lagi, proyek tak kunjung tuntas meski dua kali diberi perpanjangan waktu. Kabid Cipta Karya PUPR Riau Thomas sebelumnya menyebut proyek dipastikan tuntas sebelum lebaran Idul Fitri 2023.
Saat itu disebutkan proyek senilai Rp 42 miliar itu dipastikan tuntas karena akan dipakai untuk salat Id oleh Gubernur Syamsuar. Tapi, proyek tak juga selesai. Akhirnya Syamsuar salat Id di halaman Kantor Gubernur Riau.
Tak tuntasnya proyek semakin jelas setelah kontrak resmi diputus pada 8 April lalu. Sejak saat itu seluruh pengerjaan harus dihentikan dan baru bisa dilanjut setelah ada hasil audit dari Inspektorat Riau.
Saat ditelusuri, ternyata proyek payung itu kembali dilanjut diam-diam. Padahal, saat dikerjakan masih dalam tahap pemeriksaan inspektorat.
Bahkan, Ustaz kondang Abdul Somad atau UAS menyindir proyek pembangunan tersebut. Sindirian UAS dengan postingan menjabarkan bahan-bahan payung tak kokoh.
Video yang diposting UAS mendapat komentar yang beragam dari netizen. Postingan itu dishare UAS melalui akun instagram pribadinya yakni @ustadzabdulsomad_official.
"Yang rindu Masjid Nabawi, silahkan datang ke Masjid Raya An-Nur Pekanbaru," tulis UAS dalam postingan pada 4 hari lalu seperti dilihat Senin (3/7).
Dalam video berisi gambar proyek yang tak kunjung tuntas. Seorang pria terdengar menjelaskan kondisi terpal payung yang disebut mirip ban.
"Ini payungnya Tuan Guru yang sudah hancur dah. Ini yang ana (saya) bilang tadi kayak terpal biasa, macam terpal benner makanya dia tak kuat kena angin," kata pria itu.
Tak ayal, postingan UAS mendapat beragam komentar. Netizen menilai postingan UAS sebagai sindiran keras terhadap Pemprov Riau yang berwenang dalam proyek itu. (rp.abd/*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : proyek payung elektrik, masjid an-nur pekanbaru, proyek payung elektrik masjid agung an-nur, riau, proyek payung elektrik libatkan anak gubri,