Bakal Calon Wabup Bagus Santoso Kesal, Pantai Rupat 'Mengenaskan'

WISATA – Bengkalis mungkin disebut sebuah Kabupaten di Riau yang kaya akan sumber daya alam [SDA] nya. Tengok alamnya yang mengasyikkan seperti pantai di Pulau Rupat ini, namun jangan harap kesenangan yang sama bakal kamu dapatkan di sektor wisatanya, kata bakal calon [balon] Wakil Bupati [Wabup] Bengkalis yang disampaikannya melalui WhatsApp [WA], Minggu [12/7/2020] tadi.

Dia ditemani Anggota DPRD Riau Sunaryo didampingi Bagus Santoso [sendiri] selaku Wakil Ketua DPW PAN serta para pengurus DPC PAN Rupat, saat berbincang-bincang-bincang dengan Kepala Desa [Kades] Cingam Jamil pada acara kegiatan reses dewan. Hadir juga pada acara yang digelar di balai pertemuan pinggir Pantai Ketapang tersebut diantaranya Jamil Kades Cingam, Setia Irawan, Iwan Santoso, Kusnan tokoh masyarakat,tokoh pemuda dan warga.

Terutama yang berhubungan dengan pantai Rupat, Bagus Santoso melihat, “ya, sedikit kita sesalkan dari pantai di sini yang kondisinya kurang dipoles. Terutama karena konsidi jalan tak memungkinkan,” sebutnya pada pertemuan reses yang dibahas.

Mirisnya, sampah-sampah hampir tak ditemukan upaya untuk melakukan pembersihannya tetap dilakukan. Anehnya, meskipun bebas dari sampah dan kumuh, wisatawan lokal hampir tak kelihatan disekitar pantai seperti ini.

Bagus Santos mengaku, kondisi ini sangat disayangkan. Pantai Rupat seperti ini justru sudah indah dan menakjubkan, tapi sunyi. Padahal dulu dikenal sebagai primadona yang bisa membuat turis kangen untuk kembali lagi. Namun kini mampir pun ogah, entah karena pemandangannya yang kurang bagus atau takut kena penyakit kulit dan sebagainya.

Rupat, potensi destinasi wisata pantai Ketapang pulau Rupat semakin ramai di kunjungi wisatawan lokal keindahan pemandangan pantai berpasir putih. Deraian ombak bersih serta rimbunnya deretan pohon pantai yang menghijau menambah moleknya pantai Ketapang. “Sayang pesona indah alam tersebut belum maksimal akibat kendala jalan yang rusak parah dan sebagian masih tanah. Kalau menurut saya pemerintah perlu segera memprioritaskan pembangunan jalannya,” ungkap dia.

Sampai saat ini masyarakat Rupat terus berdoa dan berharap proyek bisa dimulai kembali. Masyarakat juga mendoakan proses hukum yang menimpa pejabat dan pimpinan serta anggota DPRD cepat selesai. “Saya pastikan kampung kami akan jadi primadona wisata jika jalan ke pantai di beton,” harap Jamil, Kades Cingam.

Tidak hanya jalan menuju pantai, masyarakat juga berharap jalan poros utama Batu Panjang Pangkalan Nyirih juga diharap bisa tuntas. Jalan Poros ini sebenarnya sebagian besar sudah pengerasan dengan anggaran multi years pada masa bupati Herlian Saleh.

Hanya di beberapa titik jalan belum di beton

Proyek ini terhenti gara gara kasus hukum yang menyeret Bupati Bengkalis dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bengkalis, sekarang sedang dalam proses sidang di Pengadilan. Terkait dengan belum tuntasnya jalan poros pendukung utama jalan menuju Pantai Ketapang masyarakat meminta kepada pemerintah dan lembaga hukum terkait agar melanjutkan pembangunan jalan dan memisahkan subtansi dengan kasus yang terjadi. “Terus terang masyarakat terkadang banyak yang salah paham, gegara kasus hukum di KPK proyek jalan tak selesai,” kata Setia Irawan tokoh pemuda Cingam.

Menanggapi pengaduan masyarakat Sunaryo akan berusaha membawa aspirasi sesuai tupoksi dan kewenanganya sebagai anggota DPRD Riau. Diketahui pekerjaan jalan poros di Rupat memang anggaran daerah kabupaten Bengkalis, sementara dari Provinsi belum ada. “Kita akan lihat status jalan poros ini, kalau statusnya jalan provinsi Rupat berhak mendapatkanya,” kata Sunaryo.

Kembali disebutkan Bagus Santoso memberikan apresiasi kreatifitas pemerintah desa yang mampu mengelola wisata pantai Ketapang meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana yang memadai. Terbukti pemdes mampu mendapatkan pemasukan pendapatan desa. Kreatifitas lainnya juga di bukanya Warung Bumdes di tepian pantai menambah semaraknya pantai. “Patut kita acungi jempol Kades dan BPD bermitra kompak menggali potensi desa. Soal jalan menurut pendapat saya wajib kita bangun ini sarana utama memajukan kampung,” kata Bagus Santoso. (rls)