MAKKAH - Pantauan riaupagi.com, pertama kali masuk ke dalam ruang bandara suasana sejuk terasa langsung menerpa kulit.
Ratusan tiang penyangga berwarna putih yang didesain berbentuk mirip pohon kurma, lengkap dengan daunnya menopang atap bangunan ini.
Seluruh ruangan utama bandara terintegrasi satu atap, sehingga mirip hanggar pesawat raksasa.
Dari dalam ruangan, pengunjung bandara bisa leluasa melihat atap dari ujung ke ujung. Sekat memanjang dibuat hanya untuk menutup tempat pemeriksaan imigrasi.
Bandara baru yang luasnya total mencapai 4 juta meter persegi ini diresmikan 2 Juli lalu dan sepenuhnya dibangun serta dioperasikan oleh swasta.
Lokasinya bisa ditempuh melewati jalanan yang lebar dengan waktu tempuh sekitar 45-60 menit dari kawasan Markaziah di dekat Masjid Nabawi.
Bandara yang dibangun dengan dana US$ 1,2 miliar ini berada di timur laut Kota Madinah al-Munawaroh.
Persis di depan bandara, berdiri masjid megah berornamen modern yang mudah diakses.
Di sampingnya masih tersedia ruang terbuka yang cukup luas. Sedangkan tempat parkirnya mampu menampung 1.500 mobil pengunjung dan 200 mobil sewaan.
Untuk tahap pertama, Bandara AMAA Madinah mampu melayani 8 juta penumpang per tahun. Selanjutnya tahap kedua 18 juta dan fase ketiga atau terakhir diharapkan mampu melayani 40 juta penumpang.
Mengenai fasilitasnya, semuanya serba modern dan canggih. Terminal utama keberangkatan penumpang mempunyai luas 153.000 meter persegi, dengan 16 pintu keberangkatan yang tersambung dengan 32 garbarata (jembatan langsung ke badan pesawat). Sedangkan untuk proses boarding dilayani 64 loket, 24 loket untuk pelanggan dan 16 loket tambahan untuk boarding saat musim haji.
Begitupun pada Bandara King Abdul Aziz di Jedah, Arab Saudi yang sejak resmi dibuka pada tahun April 1981, Bandara King Abdul Aziz tak pernah sesunyi ini.
Hiruk pikuk jemaah umrah dan jemaah haji, maupun pengunjung non-wisata religi tak pernah membuat denyut bandara ini berdetak melambat.
Yang terjadi sekarang sungguh di luar dugaan. Suasana tenang dan sepi menyelimuti terminal haji Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Tiada deru mesin pesawat yang melintas di udara sejak bandara ini bediri 40 tahun lalu.
Terminal Haji Bandara Internasional King Abdul Aziz seluas 510 ribu meter persegi. Pada musim haji, biasanya terminal ini melayani lebih dari 1.500 penerbangan terjadwal dengan lebih dari 1,8 juta pengunjung ke Mekah dan Madinah.
Ruang tunggu jemaah haji tersebar di area seluas 400 ribu meter persegi. Kawasan itu mengakomodasi lebih dari 3.800 peziarah yang datang dan 3.500 orang yang berangkat setiap jam.
Di atas bangunan berventilasi alami ini terdapat 210 unit atap dengan bentuk semi-kerucut berbahan serat kaca. Di sana terdapat fasilitas untuk istirahat, makan, dan berbagai layanan pendukung.
Kompleks ini mencakup 18 ruang tunggu penumpang yang akan melakukan perjalanan, termasuk sepuluh garbarata (jembatan yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang) untuk pesawat super bodi jumbo, Airbus 380A.
Terminal seluas 90 ribu meter persegi dan area plaza luar di bawah tenda seluas 140 ribu meter persegi. Setiap tahun tempat ini melayani sekitar satu juta jemaah haji dan sekitar 9 juta jemaah umrah. (*)
Tags : Bandara King Abdul Aziz Jedah, haji, bandara, bandara-king-abdul-aziz, jemaah-umrah, terminal,