PEKANBARU, RIAUPAGI.COM - Bangunan Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Riau Jalan Terubuk, Kota Pekanbaru jadi berantakan.
Lembaga Swadaya Masyarakat (lsm) Indenpenden Pembawa Suara Transparansi (Inpest) ajukan bukti dugaan gratifikasi pembangunan gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) di Pekanbaru mangkrak dan tak terurus selama dua tahun terakhir.
"Kejaksaan Agung (Kejagung) diminta usut dugaan korupsi pembangunan gedung BLK Kemenaker yang mangkrak."
"Kita sudah laporkan ke Kejagung RI yang diantar langsung oleh Sekjend Inpest Lambok ST, SH agar mengusut dugaan korupsi soal gedung skandal yang terkesan kongkalikong dan suap lelang proyek ini yang sudah bergulir sejak tahun lalu," kata Ir Gand Mora M.Si, Ketua Umum (Ketum) Inpest, Jumat (5/5/2023).
Inpest melaporkan dengan Nomor Surat 26/Lporan-INPEST/IV/2023, sebanyak satu berkas, perihal; laporan dugaan kerugian negara akibat pelaksanaan pembangunan BLK Tenaga Kerja Pekanbaru, sebesar Rp10.271.984.111 di kerjakan CV Bonimas anggaran (2021) dan Rp18.000.000.409 dikerjakan oleh PT Bintan Bestari anggaran (2022).
Dilokasi bangunan BLK Kemnaker di Pekanbaru sudah ditumbuhi semak belukar dan rumput liar. Bangunanan pelatihan kerja itu jadi tak terurus, berantakan dan kusam seperti sarang hantu. Bahkan sebagian atap bangunan sudah pada banyak yang roboh.
"Bangunan gedung lantai dua itu tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor sehingga jadi mangkrak."
"Saya sudah WA (WhatsApp) pak Dirjen Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Kemnaker terkait persoalan BLK di Pekanbaru. Karena balai itu sudah menjadi kewenangan Kemnaker. Dan beliau meminta bersabar, karena gedung itu akan dilanjutkan pembangunannya tahun ini," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Imron Rosyadi menirukan jawaban Dirjen Binalavotas pada wartawan, Kamis (16/3).
Imron menyampaikan, BLK belum digunakan karena pembangunan gedung utama BLK belum selesai dibangun. Pembangunan gedung dikerjakan secara bertahap mulai tahun 2021 hingga 2022, tapi tidak selesai.
Imron mengakui pihaknya sejak awal sudah mengingatkan agar pekerjaan pembangunan gedung utama BLK tersebut cepat diselesaikan. Namun karena ada efesiensi anggaran, pekerjaan lanjutan gedung itu baru dikerjakan pada September 2022 dan itupun hasilnya tidak selesai.
"Gedung itu sudah dibangun kontruksinya sejak tahun 2021. Kemudian tahun 2022 dilanjutkan untuk penyelesaiannya. Namun ternyata itu tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor," katanya. (*)
Tags : balai latihan kerja, blk riau, bangunan blk kemenaker, bangunan blk berantakan, news,