PEKANBARU - Banjir di Pelalawan sejauh ini terus mendapat pemantauan. Sebelumnya dilaporkan terdapat dua daerah [Desa Lubuk Kembang Bunga dan Air Hitam] sudah terendam banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan, banjir bukan disebabkan dari meluapnya air dari sungai Kampar yang merupakan hulu dari berbagai sungai di daerah itu, melainkan memang meluapnya sungai Tesso Nilo dan Air Hitam. “Memang di dua desa di Pelalawan itu baru mulai, tapi sudah ditangani. Semuanya sudah mendapat pemantauan dari kita” katanya dirilis mediacenterriau, Minggu (22/11).
“Kalau PLTA (Koto Panjang) dibuka pintu waduk maka bisa saja air yang mengisi sungai Kampar bermuara ke sungai-sungai di Pelalawan,” sebutnya.
Sejauh ini upaya penanganan banjir di dua desa tersebut masih bisa ditangani oleh BPBD setempat, dengan tetap berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Riau. Edwar menambahkan, hingga kini upaya koordinasi itu masih terus berjalan untuk memastikan kondisi ketinggian air, dan sejauh mana potensi banjir akan menggenangi rumah-rumah warga. “Di dua desa di Pelalawan itu, kami sudah menurunkan tim untuk penanganan,” sebutnya menambahkan ketinggian air yang menggenagi pemukiman membuat jalan utama di desa tersebut terganggu. (*)
Editor: Surya Dharma Panjaitan
Tags : Banjir, Pelalawan, Banjir Mulai menguap,