Riau   2025/02/07 10:13 WIB

Banjir di Riau Mulai Surut, BPBD M Edy Afrizal: Empat Daerah yang Sempat Digenangi Air Buat Fasilitas Umum Banyak Rusak

Banjir di Riau Mulai Surut, BPBD M Edy Afrizal: Empat Daerah yang Sempat Digenangi Air Buat Fasilitas Umum Banyak Rusak
Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal

PEKANBARU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD) Riau, menerima laporan saat ini kondisi banjir yang sempat menggenangi beberapa daerah di Riau telah surut.

"Banjir sempat genangi empat daerah di Riau buat fasilitas umum banyak yang rusak."

"Banjir di Riau sudah surut, hanya tinggal di Pelalawan yakni di Jalan Lintas Timur Km 83. Itupun hanya tinggal sekitar 10 cm," kata Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, Kamis (6/2).

M Edy Afrizal mengatakan, informasi terakhir yang pihaknya terima banjir sempat menggenangi empat daerah di Riau. Yakni Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, Pelalawan dan Siak.

Sementara itu, banjir yang sempat menggenangi rumah-rumah warga juga sudah surut. Sehingga warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

"Karena sudah surut tidak ada lagi yang mengungsi. Semua sudah kembali ke rumahnya masing-masing," sebutnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk bencana banjir di Riau pihaknya juga sudah menetapkan status bencana hidrometeorologi hingga akhir Maret mendatang. Namun jika kondisi terus membaik, bisa saja status tersebut diakhiri lebih cepat.

"Kalau cuaca beralih kemusim panas, bisa saja status siaga bencana hidrometeorologi kita akhiri lebih cepat tidak sampai 31 Maret," pungkasnya.

Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Riau akhirnya mulai menunjukkan tanda-tanda surut. Namun, dampaknya masih terasa di tiga kabupaten, yaitu Pelalawan, Siak, dan Rokan Hulu (Rohul).

Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, tercatat sebanyak 3.568 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, dengan ribuan di antaranya terpaksa mengungsi ke tenda-tenda pengungsian.

Banjir yang terjadi sejak beberapa hari lalu telah memengaruhi 18 kecamatan, 16 desa, dan 1 kelurahan di Riau. Selain merendam permukiman warga, banjir juga menyebabkan kerusakan pada 51 fasilitas umum dan menggenangi akses jalan sepanjang 3,5 kilometer.

Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal, menyatakan bahwa kondisi terparah masih terjadi di Kabupaten Pelalawan, di mana debit air masih tinggi.

Di Pelalawan, banjir telah merendam 5 kecamatan, 12 desa, dan 1 kelurahan. Dampaknya, 3 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas perkantoran, dan 42 fasilitas umum terendam, termasuk jalan sepanjang 3 kilometer. Sebanyak 2.748 KK di Pelalawan terpaksa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang telah disiapkan.

Sementara itu, di Rokan Hulu (Rohul), banjir telah memengaruhi 2 kecamatan dan 3 desa, dengan 802 KK terdampak dan 9 fasilitas umum rusak.

Di Kabupaten Siak, banjir merendam 1 kecamatan dan 1 desa, mengakibatkan 14 KK terdampak dan jalan sepanjang 0,5 kilometer terendam.

Edy Afrizal mengungkapkan bahwa air Sungai Kampar, yang melintasi wilayah Pelalawan, sudah mulai surut. Ini memberikan harapan bahwa banjir di desa-desa sekitarnya juga akan segera surut.

"Kami berharap kondisi ini segera membaik agar warga bisa kembali ke rumah mereka dan proses pemulihan bisa segera dimulai," ujarnya.

BPBD Riau terus memantau perkembangan situasi dan memberikan bantuan logistik, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan, kepada para pengungsi. Tim evakuasi juga telah disiagakan untuk membantu warga yang masih terjebak di daerah terdampak.

Banjir di Riau tidak hanya menimbulkan kerusakan fisik, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi warga. (*)

Tags : Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran, BPBD Riau M Edy Afrizal, Banjir di Riau genangi fasilitas umum, fasilitas umum rusak, Banjir di Riau Mulai Surut,