KAMPAR - Banjir kembali melanda Desa Silam, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Rabu (10/12/2025), akibat luapan Sungai Emping.
Sedikitnya 354 jiwa dari 84 kepala keluarga terdampak, dengan puluhan rumah serta fasilitas pendidikan ikut terendam.
Kepala Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar, Adi Candra Lukita menyebut, kelompok rentan ikut terdampak dalam peristiwa tersebut.
“Di antaranya ada 25 anak-anak yang terdampak,” ujar Adi Candra.
Tidak hanya pemukiman warga, enam ruang kelas di SD Negeri 008 Silam juga ikut terendam banjir setinggi sekitar 50 sentimeter, memaksa pihak sekolah meliburkan kegiatan belajar-mengajar.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kampar itu menjelaskan, banjir dipicu hujan deras sejak Selasa (9/12/2025) yang meningkatkan debit air Sungai Emping hingga meluap ke permukiman sejak Rabu pagi.
Bupati Kampar Ahmad Yuzar dan Wakil Bupati Misharti turun langsung meninjau lokasi terdampak, meminta agar tenda pengungsian segera disiapkan di kantor desa sebagai langkah antisipasi jika banjir semakin meluas.
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri dan relawan juga membantu evakuasi warga. Sejumlah sepeda motor dan barang berharga dikeluarkan dari rumah menggunakan perahu karet.
Wilayah Desa Silam selama ini dikenal rawan banjir. Anak sungai yang bermuara ke Sungai Kampar kerap meluap saat curah hujan tinggi.
Sebagai respons kondisi cuaca ekstrem, Bupati Kampar, Ahmad Yuzar sudah menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Kampar Nomor 644/BPBD/XII/2025 tertanggal 10 Desember 2025, yang berlaku mulai 11 Desember 2025 hingga 31 Januari 2026.
BPBD Kampar mencatat, terdapat 112 titik rawan banjir di 14 kecamatan, termasuk wilayah Bangkinang. Data tersebut berdasarkan pemetaan dampak bencana sejak 2024 hingga periode Januari-Maret 2025. (rp.rom/*)
Tags : banjir, desa dan sekolah terendam banjir, kampar, banjir berdampak pada 354 jiwa di kampar, News Daerah ,