BATAM - Sebagai Badan Layanan Umum (BLU), Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam atau BP Batam telah melaksanakan berbagai proyek strategis.
"Batam bangunan Iinfrastruktur jalan jadi 5 lajur."
“Terutama pembangunan jalan-jalan utama di Batam,” kata Muhammad Rudi, Walikota Batam dalam siaran persnya, Selasa (9/7/2024).
Adapun pembangunan proyek strategis ini bertujuan untuk meningkatkan nilai investasi serta pelayanan publik di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Salah satu proyek strategis tersebut adalah pelebaran infrastruktur jalan raya menjadi lima lajur yang dilanjutkan hingga 2023.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi menaruh perhatian khusus pada pembangunan jalan raya tersebut. Pasalnya, pembangunan ini dapat meningkatkan mobilitas dan kelancaran transportasi.
Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi di Batam pun bisa menjadi lebih baik.
Hal ini juga dapat berdampak pada peningkatan investasi di Batam.
Sejatinya, pembangunan tersebut merupakan pengaplikasian dari rencana pembangunan BP Batam yang sudah disusun secara terarah dan menyeluruh.
BP Batam menilai, pembangunan proyek strategis jalan raya dapat membuat Batam semakin maju dan berkembang. Pasalnya, jalan raya dapat menghubungkan berbagai kawasan di Batam, mulai dari kawasan industri, pelabuhan kontainer, bandara, hingga kawasan ekonomi khusus (KEK).
Pembangunan jalan raya dinilai dapat membawa peluang investasi yang lebih besar bagi Batam serta daerah di sekitarnya. Salah satu jalan raya yang mendapat program pelebaran adalah Jalan RE Martadinata.
Jalan ini mendapat akses pelebaran mulai dari simpang Sungai Harapan sampai Pelabuhan Domestik Sekupang.
Pembangunan dan penataan Jalan RE Martadinata dilakukan sebagai sarana konektivitas jalan penunjang di KEK Kesehatan bertaraf internasional di Sekupang. Kemudian, Jalan Gajah Mada.
Pelebaran jalan mulai dari Simpang SPBU Vitka hingga Pura Agung Amerta Bhuana menjadi lima jalur sudah selesai dilakukan.
Selanjutnya, pembangunan jalan akan dilanjutkan mulai dari Simpang SPBU Vitka hingga Simpang Sungai Harapan.
Pembangunan jalan berikutnya adalah Jalan Yos Sudarso. Jalan ini menghubungkan Pelabuhan Kontainer Batu Ampar dengan Bandara Hang Nadim serta dua KEK, yakni KEK Nongsa Digital Park (NDP) dan KEK MRO Batam Aero Technic (BAT).
Hal ini membuat Jalan Yos Sudarso menjadi salah satu jalur pergerakan barang dan jasa penting di Batam. Pada 2023, BP Batam akan meneruskan peningkatan ruas Jalan Yos Sudarso sepanjang 20 km. Pembangunan ini akan dibagi dalam beberapa seksi ruas jalan.
Rinciannya, pembangunan Jalan Yos Sudarso untuk tahun anggaran 2023 terdiri dari pembangunan Jalan Yos Sudarso tahap 4 dengan panjang 2,4 km. Jalan ini mencakup underpass Pelita hingga Nagoya Gate. Selanjutnya, Jalan Koridor Utama Pelabuhan hingga bandara sepanjang 9 km.
Jalan ini meliputi ruas Simpang Laluan Madani sampai Simpang Bundaran Punggur. Selanjutnya, Jalan Koridor Utama Pelabuhan hingga mencapai Bandara Hang Nadim dengan panjang mencapai 2,6 km.
Pembangunan jalan dimulai dari ruas Bundaran Punggur sampai menuju Simpang Bandara Hang Nadim.
Selanjutnya, dari Nongsa, BP Batam juga melakukan pengembangan Jalan Hang Jebat sepanjang 5,5 km mulai dari Simpang Batu Besar hingga Simpang Turi.
Pembangunan infrastruktur jadi prioritas Muhammad Rudi mengatakan, pengembangan dan pembangunan jaringan jalan akan menjadi prioritas dalam agenda pembangunan dilakukan sejak sepanjang 2023.
Pasalnya, infrastruktur perlu dibangun untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dan menjadikan Batam berdaya saing sebagai kota tujuan investasi.
Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, BP Batam dan pemerintah daerah (pemda) berfokus pada peningkatan pembangunan infrastruktur.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan BP Batam, lanjut Rudi, dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak investor.
Hal ini dapat meningkatkan aliran modal investasi yang masuk ke Batam Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Batam sepanjang Januari-Maret 2023 atau kuartal I 2023 mencapai Rp 3,986 triliun. Jumlah ini berdasarkan 2.244 proyek investasi di Batam.
Rinciannya adalah realisasi investasi kuartal I PMA mencapai Rp 2,559 triliun dari 826 proyek dan PMDN senilai 1,423 triliun dari 1.418 proyek.
Dengan angka tersebut, Batam menyumbang persentase kontribusi investasi sebesar 82,9 persen di Kepri.
Melihat pertumbuhan investasi pada kuartal I 2023, Rudi optimistis bahwa angka investasi di Batam akan terus tumbuh.
“Investasi akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi. Jika mampu menjaga momentum, saya optimistis, investasi di Batam akan semakin baik pada 2023,” ujarnya.
Selain itu, pembangunan infrastruktur juga selaras dengan pertumbuhan ekonomi di Batam. Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Batam mencapai 6,84 persen pada 2022.
Angka ini meningkat sebesar 2,09 persen ketimbang pertumbuhan ekonomi 2021 yang mencapai 4,75 persen.
Dengan persentase tersebut, pertumbuhan ekonomi Batam berada pada angka tertinggi sepanjang lima tahun terakhir.
Angka ini lebih tinggi ketimbang angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang mencapai 5,09 persen dan nasional sebesar 5,31 persen. (*)
Tags : BP Batam, proyek strategis, Pembangunan Infrastruktur Jalan, pelebaran jalan raya,