
BATAM - Kota Batam terus memperkuat posisinya sebagai lokomotif pertumbuhan ekonomi yang berhasil sumbang 66 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Kepri.
"Batam jadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Kepri."
“Kami ingin memastikan akurasi dan keselarasan data PDRB agar tidak terjadi perbedaan dalam publikasi resmi,” kata Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, saat rapat koordinasi antara BP Batam dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6).
Sepanjang tahun 2024, Batam menyumbang 66,01 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri, menegaskan peran strategisnya dalam mendorong industri, investasi, dan pembangunan kawasan.
Menurut BPS, data itu menjadi bagian dari tindak lanjut Nota Kesepahaman atau MoU tentang penyelarasan data ekonomi Batam.
Pihak BPS menyebut nilai PDRB Batam atas dasar harga berlaku pada 2024 mencapai Rp233,05 triliun.
Sementara itu, PDRB atas dasar harga konstan 2010 tercatat sebesar Rp135,51 triliun.
Capaian ini tidak hanya memperlihatkan kekuatan ekonomi Batam, tetapi juga mencerminkan tren positif pertumbuhan kawasan industri dan jasa yang menjadi andalan kota ini.
Ia menyebut, ketersediaan data yang valid dan terintegrasi sangat penting dalam menyusun arah kebijakan pembangunan ke depan.
Fary menjelaskan, kerja sama BP Batam dan BPS bukan sekadar teknis pencatatan angka.
Lebih dari itu, sambungnya, sinergi ini menjadi pijakan penting dalam merumuskan program-program prioritas daerah yang berbasis pada kondisi riil ekonomi. Kebijakan yang tepat sasaran hanya bisa lahir dari data yang akurat.
Ia juga menyinggung mandat Presiden Prabowo yang menargetkan Batam sebagai salah satu pusat ekonomi dan investasi baru di Indonesia.
Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan sistem pendataan yang dapat memberikan gambaran utuh dan terpercaya kepada para pengambil keputusan maupun investor.
“Dengan seluruh potensi yang ada, Batam harus menjadi kawasan investasi yang inklusif. Mari kita jaga iklim investasi agar tetap kondusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” kata dia.
Ia menambahkan, penyusunan data ekonomi yang akurat juga akan mendukung alokasi sumber daya secara efisien dan memungkinkan pemantauan pembangunan dilakukan secara berkelanjutan.
Rapat tersebut juga dihadiri Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik, Ari Sugih Mulia, serta sejumlah pejabat tingkat II di lingkungan BP Batam. Mereka berdiskusi teknis tentang mekanisme pelaporan dan strategi pemutakhiran data di masa mendatang. (*)
Tags : pertumbuhan ekonomi, batam, Batam, produk domestik regional bruto, pdrb batam, batam lokomotif pertumbuhan ekonomi terbesar,