BATAM - Warga Batam, Kepulauan Riau, terancam krisis air bersih lantaran volume air baku di Waduk Duriangkang menyusut.
"Di Kepulauan Batam yang dikelilingi air laut bisa terancam krisis air bersih."
“Pelanggan akan mengalami pemulihan suplai setelah Instalasi pengolahan air kembali beroperasi, sementara waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan suplai air pasca penggiliran sangat tergantung kepada perilaku konsumen,” kata Maria, Manajer PT Adhya Tirta Batam [ATB] yang bertanggungjawab untuk pengolahan air Waduk Duriangkang, pada media ini, Kamis (18/7).
Waduk Duriangkang memenuhi kebutuhan air bersih 80 persen untuk warga Batam. Total pelanggan yang mendapat suplai air dari waduk adalah sekitar 228.900 sambungan.
Tetapi penyusutan volume air baku di Waduk Duriangkang terus terjadi, bahkan bisa mencapai minus 3,05 meter dari permukaan bangunan pelimpah.
Pemerintah setempat akhirnya memutuskan untuk melakukan penggiliran [Rationing] di waduk Duriangkang.
PT Adhya Tirta Batam (ATB) bertanggungjawab untuk pengolahan air di Waduk Duriangkang melakukan tiga Instalasi Pengolahan Air [IPA].
Yakni IPA Duriangkang dengan kapasitas 2.200 liter per detik, IPA Tanjungpiayu dengan kapasitas 200 liter per detik, dan IPA Mukakuning dengan kapasitas 300 liter per detik.
Manajer ATB Maria mengatakan jika pihaknya akan memberlakukan operasional bergilir untuk penyaluran air.
Akan berlaku skenario 2-5. Artinya, operasional di waduk Duriangkang akan berhenti selama 2 hari, dan akan berjalan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu.
Tetapi akhrinya juga berdampak ke 228.900 pelanggan yang dilayani melalui waduk tersebut baik pelanggan domestik, pelanggan industri dan pelanggan komersil.
Adapun daerah yang akan terdampak penggiliran, meliputi Tanjungpiayu, Mukakuning, Sagulung, Batuaji, Tanjunguncang, Marina, Batam Centre, Nagoya, Jodoh, Bengkong, Batuampar, Kabil, Punggur dan sekitarnya.
ATB berharap konsumen yang ada di area hulu [berdekatan dengan Instalasi Pengolahan Air] lebih bertoleransi dalam menggunakan air. Sehingga pengguna yang berada di ujung pipa atau tempat yang tinggi dapat segera mendapat aliran air setelah penggiliran selesai.
“Menurut estimasi, sebagian pelanggan akan kembali mendapatkan aliran air hingga 79 jam [sekitar 3 hari] setelah terjadi penggiliran,” jelas Maria.
Penggiliran untuk perpanjang umur waduk Jika tidak dilakukan penggiliran, menurut perhitungan air di Waduk Duriangkang terus mengalami pencapaian batas minimum.
"Tetapi dengan dilakukannya penggiliran ini, maka diharapkan akan memperpanjang umur Waduk Duriangkang," kata Maria.
Sampai kapan penggiliran akan dilakukan?
ATB akan mengikuti petunjuk dan arahan pemerintah, dalam hal ini BP Batam, papar Maria.
Lebih jauh Maria mengatakan, ATB juga membuka channel komunikasi yang bisa diakses, guna memenuhi kebutuhan informasi dan program edukasi bagi pelanggan. Mulai dari Hotline Call Centre di 0778-467111, Email: call.centre@atbbatam.com dan Webchat: www.atbbatam.com.
“Pelanggan juga bisa menghubungi di sosial media ATB, seperti Facebook: ATB Batam, Instagram: atb.batam dan Twitter: @atbbatam. Atau dapat menghubungi kantor pusat dan cabang pelayanan terdekat,” pungkas Maria. (*)
Tags : Batam, krisis air, Waduk Duriangkang, batam dihantam krisis air bersih,