AGAMA - Ketua Badan Amil Zakat Nasional [BAZNAS] RI Prof Dr KH Noor Achmad mengatakan, menyantuni anak yatim dan dhuafa turut membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka seperti makanan, pakaian, pendidikan, dan tempat tinggal.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka yang mungkin kurang beruntung. "Inilah yang menjadi tujuan utama BAZNAS sebagai lembaga utama menyejahterakan umat," kata Noor Achmad, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/8).
Dengan memberikan bantuan kepada anak yatim dan dhuafa, kita juga dapat membantu mengurangi beban ekonomi mereka dan memberi mereka akses kepada sumber daya yang mereka butuhkan
Noor turut memberi semangat kepada para anak yatim piatu dan dhuafa dengan inspirasi dari surat Ad Dhuha.
"Rasulullah SAW yatim piatu sejak kecil, bahkan ayahnya wafat saat beliau di kandungan. Sang ibu wafat saat Rasulullah balita. Beliau juga miskin, tapi seperti disebut dalam Ad Dhuha, Beliau diberi banyak kenikmatan yang luar biasa," kata Noor.
Pada acara itu, Noor juga mengapresiasi kinerja dari BAZNAS Samarinda, dalam penyelenggaraan bantuan kepada anak yatim piatu hingga kaum dhuafa.
"BAZNAS Kota Samarinda menjadi salah satu lembaga BAZNAS terbaik di Indonesia. Pengumpulan zakat cukup lumayan, dan progresnya sangat baik," ujarnya.
Apresiasi serupa datang dari Wali Kota Samarinda Andi Harun, yang mengatakan, penyaluran bantuan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Samarinda, melalui penyaluran zakat, infak, dan sedekah yang dikelola oleh BAZNAS Samarinda.
Selain itu, hal ini juga bisa menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS.
"Jika zakat, infak, maupun sedekah bisa dikelola secara rapi, transparan, akuntabel, maka terjadilah potensi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat di Kota Tepian," ujarnya.
"Ini bisa menumbuhkan kepercayaan dan kepatuhan bagi masyarakat setempat, secara rutin bersedekah melalui lembaga BAZNAS, agar bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi kehidupan umat maupun kemanusiaan," sambungnya.
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyalurkan santunan kepada 3.000 anak yatim dan duafa yang bersekolah di SD/MI dan SMP/MTs di Kota Samarinda.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Samarinda Andi Harun kepada para anak yatim yang menerima di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Kalimantan Timur, Selasa.
Wali Kota Andi Harun mengaku bangga karena Badan Amil Zakat Nasional Kota Samarinda mampu mengelola zakat, infak, dan sedekah dengan sangat baik.
"Penyerahan bantuan ini juga membuktikan bahwa zakat, infak, dan sedekah adalah sumber dana potensial untuk kemajuan umat, terutama jika dikelola secara baik, profesional, bertanggung jawab dan transparan," ujar Andi Harun di Samarinda pada Selasa (15/8).
Wali Kota mengungkapkan pengelolaan zakat di Kota Samarinda telah diatur oleh Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 3 Tahun 2007.
Tujuannya untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat sebagai upaya untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
"Pemerintah Kota Samarinda juga telah melaksanakan program Kampung Zakat pada dua lokasi, yaitu Muang Dalam dan Sungai Kapih.
Keberadaan kampung zakat, lanjutnya, merupakan sebuah program pemberdayaan bagi desa atau wilayah tertinggal yang akan mendapat pembinaan, fasilitas dan bantuan finansial dengan dana berbasis zakat, infak dan sedekah, sebagai upaya pemulihan ekonomi.
Melalui program tersebut, Andi Harun mengajak seluruh warga Samarinda untuk dapat menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZ agar distribusi lebih mengena dan tepat sasaran.
"Kepada jajaran Baznas Kota Samarinda saya sampaikan terima kasih atas upaya transparansi yang telah dilakukan," ujarnya.
Penyaluran dana zakat seperti ini, katanya, selain patut dicontoh, juga diyakini dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Baznas itu sendiri.
Oleh karena itu, mudah-mudahan acara seperti ini dapat ditingkatkan pada waktu-waktu yang akan datang.
Ketua Baznas Kota Samarinda Widyasmoro Eko Prawito melaporkan bahwa pengumpulan yang dilakukan Baznas kota itu, dari Januari sampai Juli 2023, berhasil menghimpun dana sebesar Rp3 miliar lebih.
"Alhamdulillah, program Samarinda Cerdas melalui kegiatan Sedekah Durian (Sedekah Dua Ribuan) di SD dan Sekolah Menengah Pertama di Kota Samarinda berjalan dengan baik," ujar Wudyasmoro.
Menurut dia, dana yang terkumpul di Baznas Kota Samarinda sejak 1 tahun yang lalu, yang dimulai Muharam 1444 H hingga Muharram 1445 H adalah sebesar Rp324 juta lebih.
Baznas Kota Samarinda menurutnya telah menyalurkan bantuan pendidikan sebesar Rp50,7 juta, bantuan material pembangunan mushalla di SDN 002 Samarinda Kota Sebesar Rp9 juta, pembelian perlengkapan seragam sekolah, pembayaran SPP dan buku di pondok pesantren sebesar Rp41,7 juta.
"Kami juga memberikan santunan kepada 3.000 anak yatim piatu dan duafa dari SD/MI, SMP/MTs di seluruh wilayah Samarinda berupa tas sekolah, botol air dan uang Rp.300.000 per anak, sehingga total keseluruhan sebesar Rp1,3 miliar," ujar Widyasmoro.
Program Samarinda Peduli, dalam waktu dekat akan berjalan pekerjaan perbaikan (bedah rumah) tidak layak di Kota Samarinda bekerja sama dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Samarinda. (rilis)
Tags : badan amil zakat nasional, baznas, anak yatim, bantuan untuk anak yatim, bantuan baznas ,