News Daerah   2025/07/31 9:22 WIB

Bea Cukai Bekerja Selama 2 Bulan Lakukan Operasi untuk Tindak Penyelundupan di Laut 

Bea Cukai Bekerja Selama 2 Bulan Lakukan Operasi untuk Tindak Penyelundupan di Laut 
Barang bukti tembakau yang ditegah Bea Cukai dalam Operasi Patroli Laut Terpadu di Kawnil DJBC Kepri, Karimun, Selasa (29/7) 

KEPRI - Bea Cukai (BC) resmi menutup Operasi Patroli Laut Terpadu Semester I Tahun 2025, yang terdiri dari Operasi Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea.

"Selama 2 bulan Bea Cukai lakukan operasi tindak penyelundupan di laut." 

“Selama operasi kita melakukan 16 penegahan berbagai komoditas ilegal di wilayah barat dan timur. Seperti narkotika, pasir timah, rokok impor ilegal, produk hortikultura, pakaian bekas, senapan angin, dan bahan pokok,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) BC, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama di Kanwil DJBC Kepri, Karimun, Selasa (29/7).

Penutupan operasi ditandai dengan apel pasukan yang turut dihadiri seluruh pejabat Kanwil DJBC Kepri. Dalam kesempatan tersebut, Dirjen BC turut meresmikan satuan tugas (satgas) pemberantasan penyelundupan.

Djaka Budhi Utama mengatakan Operasi Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea ini dimulai sejak 1 Mei hingga 7 Juli.

Dalam operasinya, Bea Cukai mengerahkan 43 kapal patroli yang terdiri dari fast patrol biat (FPB) 28 meter, FPB 38 meter, 15 speedboat, serta 816 personel.

Ia menjelaskan operasi ini merupakan bentuk nyata pengawasan maritim yang dilakukan BC untuk melindungi negara dari potensi kerugian penerimaan, sekaligus menjaga masyarakat dari peredaran barang ilegal dan berbahaya.

“Keberhasilan operasi ini menjadi bukti konkret komitmen Bea Cukai dalam menegakkan hukum dan menjaga kedaulatan ekonomi Indonesia melalui pengawasan maritim yang kuat dan sinergis,” katanya.

Diketahui, hingga Juli 2025, Bea Cukai mencatat 14.657 penindakan, yang terdiri 252 penindakan di laut. Dari seluruh penindakan tersebut total nilai barang mencapai Rp4,3 triliun.

Djaka merincikan penindakan terbesar yang dilakukan pihaknya, yakni 2 ton sabu, dan 49,9’ton pasir timah yang akan diselundupkan ke Malaysia.

“Kita akan terus melakukan evaluasi terkait keberhasilan operasi ini. Kita juga melihat pola-pola penyelundupan secara nasional,” ungkapnya.

Dengan ditutupnya operasi ini, kata Djaka, pihaknya lakan tetap terus memperketat pengawasan di seluruh pintu masuk dan menindak barang ilegal yang masuk maupun keluar Indonesia.

“Dalam arti, Satgas penyelundupan ini bukan hanya di laut, tapi juga di darat, di pintu masuk. Akan terus kita laksanakan,” tutupnya. (*)

Tags : penyeludupan, bea cukai, bc, bc tertibkan penyeludupan, operasi bc tindak 16 penyelundupan di laut, News Daerah,